Sejak kejadian di restoran tadi, keduanya sama sama diam. Tak ada yang memulai pembicaraan bahkan saling melirik pun tidak.
Keduanya masih mentralkan detak jantung masing masing.
Sampai akhirnya keheningan itu berhenti saat yeonjun angkat suara.
"Ekhem"
"K-kau sudah kenyang?"
"A-ah y-ya kak emm... Terimakasih"
Yeonjun tertawa. "Santai aja yaudah yuk kita pulang"
"Iya ayok"
Yeonjun bangun dari duduk nya diikuti soobin. Yeonjun menggandeng tangan soobin yang pas untuk ia genggam di tangannya.
Wajah soobin yang sudah memerah tambah merah bak kepiting rebus. Soobin hanya bisa menunduk menahan malu.
Mereka keluar dari restoran dan langsung berjalan menuju parkiran. Yeonjun melepaskan genggaman nya dan membuka kan pintu mobil untuk soobin.
"E-eh? T-terima kasih"
Yeonjun tersenyum "masuklah"
Soobin masuk ke dalam mobil. Yeonjun menutup pintu dan mengikuti soobin memasuki mobilnya.
Yeonjun pun menjalankan mobilnya.
Selama di perjalanan, tak ada yang membuka suara entah yeonjun yang fokus menyetir atau soobin yang canggung.
Tetapi itu hanya beberapa menit, karna yeonjun mengajak soobin mengobrol terlebih dahulu.
"Soobin" Panggil yeonjun. Soobin menoleh.
"Iya?"
"Kita akan kemana? Mau ku antar ke rumah mu saja?"
"Apa.. tidak apa apa? Kaka gak sibuk?"
"Enggak kok, rumah mu di mana?"
Soobin memberitahu yeonjun alamat rumah nya. Yeonjun langsung menjalankan mobilnya menuju alamat yang soobin beri tahu.
"Setelah ini kemana?"
"Belok kiri, oh iya mobil bisa di parkir di halaman depan saja"
"Baiklah"
Setelah 8 menit, mereka sampai di kos kosan soobin yang terlihat cukup kecil, ada beberapa kos kosan disini dan terlihat banyak orang juga yang menempatinya.
Soobin turun duluan diikuti yeonjun. Takut yeonjun bukain pintu mobilnya lagi buat soobin, malu.
"Makasih ya kak"
Yeonjun tersenyum. "Iya, kamu tinggal sendiri?"
"Ah ... Iya kak, emm kaka mau masuk dulu? Tapi maaf ya kalo kosan soobin kecil"
"Gak apa apa soobin, tapi kaka gak bisa mampir dulu sekarang"
Soobin terlihat memiringkan kepalanya, yeonjun menahan senyumnya menahan kegemasannya pada makhluk dihadapannya ini.
"Kenapa?"
"Tadi ada chat dari sekertaris kaka, katanya ada rapat"
"Eh? Aduh maaf ya kak, pasti gara gara aku kaka jad-"
"Enggak soobin, tadi kaka emang kosong kok, ini rapatnya dadakan"
"Serius?"
"Iya"
"Kaka gak bohong kan?"
"Enggak dong"
"Beneran?"
"Iya sayang"
Wajah soobin memerah bak buah apel. Soobin mengalihkan pandangannya sedangkan yeonjun terkekeh.
"A-apasih kak?"
"Ciee malu"
"Berisik ah! Sana, katanya mau rapat"
"Lah kok ngusir? Sedih banget di usir gebetan"
Wajah soobin mungkin sebentar lagi akan meledak. Wajahnya yang merah tambah merah ke telinga. Apa apaa itu? Gebetan? Dasar buaya.
"Ihh bukan ngusir tapi nanti telat"
Yeonjun tertawa gemas. "Iya iya ini kaka pergi deh"
"Makasih udah nganterin, hati hati"
"Iya, apasih yang enggak buat calon pacar"
"IHHH KAKA APAAN SIH?"
Yeonjun tertawa ngakak, tangannya mencubit gemas pipi tembam soobin yang memerah.
"Kenapa? Kaka ngomong serius kok, calon pacar"
"Tau ah"
"Bercanda binie~ jangan marah dong nanti manis nya ilang"
Soobin mengerucutkan bibirnya lucu, matanya menatap tajam yeonjun yang masih tersenyum. Namun, bukannya terlihat seram justru malah terlihat lucu bagi yeonjun.
"Siapa binie? Nama aku soobin!"
"Itukan panggilan sayang dari kaka, binie binie binie~"
"Kaka udah ah! Mending pergi sana katanya kan mau rapat"
"Oke oke tapi sebelum pergi, kaka mau minta no wa kamu"
"Hah? Buat apa?"
"Ya buat komunikasi lah, biar kalo kangen bisa telepon aja"
"Terserah kaka deh"
Yeonjun memberikan ponselnya ke pada soobin, soobin menerimanya dan langsung mengetikan nomor ponselnya. Lalu setelah selesai memberikannya kembali kepada yeonjun.
"Ini kak"
"Makasih ya, sayang"
"IH UDAH AH SANA! KATANYA MAU RAPAT"
"Aduh kaka lupa mau rapat, abisnya kamu lucu sih"
"Tuh kan mulai lagi"
Yeonjun terkekeh, kemudian tangannya mengacak ngacak rambut soobin yang lembut. Soobin semakin tidak bisa mengontrol wajahnya yang blushing.
"Yaudah kaka pulang dulu ya, sampe ketemu besok...
Calon pacar"
Ucapnya sebelum masuk kedalam mobil. Dan pergi meninggalkan soobin yang mematung di tempatnya.
Poor soobin.
Yang di acak rambut nya, yang berantakan hatinya.
***
Yeonjun memasuki ruangan nya dengan senyuman. Taehyun yang memang sedari tadi menunggu di dalam terheran dengan boss nya yang senyam senyum.
"Dih? Ngapa lo?"
Yeonjun menatap taehyun, ia semakin melebarkan senyumannya dan menghampiri taehyun yang duduk di sofa yang ada di ruangannya.
"Kagak"
"Aelah kagak kagak gue tebak, pasti abis ketemu sama soobin kan?"
"Emang eak"
"Udah gue duga, kalo ketemu gebetan orang pasti bakal gila contohnya bos gue yang satu ini"
"Sialan"
"Udah jangan bacot, kita ada rapat 20 menit lagi"
"Ck, bosen rapat mulu"
"Lo kira lo doang? Eh yeontan gue juga kudu ngikut sana sini ya kalo ada rapat"
"Iye dah iye nyai"
Setelah mengatakan itu yeonjun buru buru berlari ke luar ruangan sebelum taehyun mengamuk.
"BANGSAT SINI LO GUE LEMPAR DARI LANTAI 3"
***
Buset, lama gak up maaf ya 😭
Aku yang ngetik aku juga yang baper, dasar.
Yaudah semoga suka, janlup vote komen.
KAMU SEDANG MEMBACA
penjual susu botol [Yeonbin]
Romanceyeonjun berniat untuk menenangkan diri nya di taman kota. namun dirinya malah bertemu seorang pemuda manis yang tersenyum menampilkan dimple dipipinya sambil menawarkan susu botolnya kepada nya. sejak saat itu, yeonjun lebih sering datang ke taman k...