makan bareng

233 29 3
                                    

Yeonjun memarkir kan mobilnya. Lalu ia turun dan berjalan memutar ke kursi penumpang di sebelahnya.

Yeonjun membuka kan pintu mobil nya. Soobin yang mendapat perlakuan manis dari yeonjun pun merona.

Soobin turun dengan hati hati takut jika ia menggores mobil mahal milik yeonjun. Yeonjun hanya terkekeh melihat perilaku soobin.

"Biasa aja kali bin, tegang amat"

Soobin mengerucutkan bibirnya lucu, ia itu sedang serius tau. Takut kalo mobil ini tergores olehnya, nanti kalo soobin di suruh ganti gimana? Soobin kan tidak punya uang, terus nanti kalo soobin di penjara gim-

Oke stop.

Soobin ini terlalu parnoan.

"Yuk masuk"

Soobin hanya mengikuti yeonjun dari belakang. Matanya melirik sekeliling gugup. Sumpah ini pertama kalinya soobin datang ke restoran. Ia tidak pernah datang sama sekali kesini karena ia tidak punya uang tentu saja.

Yeonjun memilih tempat duduk yang berada di pojok. Ia mengajak soobin duduk lalu memanggil pelayan. Tak lama pelayan pun datang.

"Ingin pesan apa tuan?"

"Kamu mau pesen apa bin?"

Soobin melihat daftar menunya, ia menelan ludah gugup, tenggorokannya tiba tiba tercekat.

MAHAL SEKALI HARGANYA??!!!!

"Emm aku terserah kaka saja"

"Gak papa soobin, ayo pilih aja jangan peduli sama harganya"

"B-baiklah ak- aku pesan nasi goreng biasa saja"

"Nasi goreng spesial 2, dengan makanan penutup chesscake dan macaron, minumannya lemontea dan.. susu almond"

"Baik, tunggu sebentar tuan pesanannya akan segera di antar" pelayan itu menunduk dan pergi.

Soobin tak bisa tak memasang wajah syok miliknya. Yeonjun memesan makannan banyak sekali. Dan apa itu tadi? Kenapa jadi nasi goreng spesial. Juga kenapa yeonjun memesan minuman kesukaannya? Susu almond.

"Kak yeonjun pesan makanan banyak banget"

"Kenapa emangnya?"

"Nanti kalo gak habis gimana? Terus harganya juga mahal mahal"

"Udah kamu makan aja nanti, soal harga gak usah dipikirin kaka beli segitu gak akan bikin kaka bangkrut, soobin"

Terserah orang kaya aja deh. Soobin mau meratapi nasib aja.

"BANG YEONJUN" teriakan lumba lumba menyapa pendengaran yeonjun dan soobin. Bahkan hampir seluruh isi restoran menatap ke arah mereka.

"Astaga kaiii jangan berteriak bisa? Malu tahu"

"Hehe maaf bang, kai terlalu bersemangat tadi"

"Oh ini siapa? Pacar abang ya? Akhinya Abang kai gak jomblo lagi"

Pletak

"inget lo juga jomblo kalo lupa"

"Btw kenalin ini soobin, dia... Calon pacar abang"

Wajah soobin memerah sampai ketelinga bak kepiting rebus. Soobin tak salah dengar kah tadi? Calon pacar?.

AAAAAAAAAAAAAA

Kai menutup mulutnya tak percaya.

"OMAYGATT"

"Halo kakkkk kenalin namaku hueningkai kamal tapi kaka bisa panggil aku kai, kamal, ningning, atau sayang juga boleh kok"

Disini kai 1 tahun lebih muda dari soobin, 3 tahun lebih muda dari yeonjun.

"Kai lo gue jadiin sate mau?"

"Hehe ampun bang, bercanda suer"

Soobin menerima uluran tangan yang katanya namanya rupa rupa itu.

"H-halo namaku choi soobin"

"Dia sepupu dekat kaka bin"

"oiya kak aku disini sebagai pengurus restoran nya bang yeonjun"

Soobin membulatkan matanya. Hah? Restoran kak yeonjun? Berarti restoran ini milik yeonjun begitu?.

"Hah? Apa? Restoran ini punya kak yeonjun?" Soobin natap mereka berdua polos.

"Iya, ini punya kaka"

"Kalo gitu kai pergi dulu ya, masih ada yang harus di urus"

Setelah berpamitan kai pun pergi. Soobin menatap kagum sosok kai. Kai satu tahun lebih muda darinya tapi sudah bisa memimpin restoran. Sedangkan dia? Hanya bisa menjual susu botol.

Yeonjun melihat ke arah soobin yang melamun. Makanan mereka sudah datang, tapi sepertinya soobin tidak sadar.

"Bin?"

"Soobin"

"Sayang"

Soobin tersentak saat mendengar panggilan terkahir. Wajahnya kembali bersemu ia menoleh menatap yeonjun kaget. Sedangkan yeonjun terkekeh.

"Dibilang sayang baru nengok"

Soobin menengok ke arah lain, tak berani menatap yeonjun.

"Ini makanannya udah datang"

Soobin kembali mengalihkan tatapannya. Lho? Sudah datang? Kok dia tidak tahu ya?..

"Makannya jangan ngelamun, mikirin apa sih?"

"Gak ada kok"

"Yaudah kalo gitu makan, kasian perut kamu udah bunyi dari tadi"

Astaga.. diingatkan lagi soobin kan jadi malu.

Beberapa menit keduanya fokus makan. Keduanya kini tengah memakan makanan penutup. Yeonjun memakan cheesecake. Soobin memakan macaron.

Mata soobin memperhatikan yeonjun. Di pinggir mulutnya ada cream dari cheesecake yang menempel di ujung bibir yeonjun.

Soobin jadi gatal sendiri liatnya.

"Kak"

"Ya?"

"Itu.. di mulut Kaka ada cream"

"Hah? Cream?"

Yeonjun meraba raba mulutnya mencoba menghapus cream dengan jarinya. Namun tangan yeonjun tak juga mengenai cream nya.

Soobin yang gereget langsung mengarahkan tangannya ke depan mulut yeonjun dan membersihkan noda cream di mulut yeonjun.

Soobin dengan telaten menghapus cream dengan jari jarinya. Tak sengaja tatapannya bertemu dengan netra tajam yeonjun.

Reflek keduanya saling bertatapan masih dengan tangan soobin yang memegang mulut yeonjun.




10 detik





13 detik







15 detik









Setelah sadar, soobin langsung melepaskan tangannya dari mulut yeonjun. Keduanya mengalihkan pandangannya sama sama salting.

Wajah soobin yang memerah tak beda jauh dengan yeonjun, telinganya memerah.

Di ujung sana kai memperhatikan mereka dengan piring yang ia gigiti. Lalu ia melompat lompat dan menggoyang tubuh pelayan yang lewat.

"GEMES BANGET AAAKKK KAWAL SAMPE JADIAN POKOKNYA!!!"

***

Kai muncul teman teman.

Btw aku gak bisa bikin scene romantis 😭🙏
Jadi maafkan fha kalo gak bikin baper

Semoga suka
Jangan lupa vote dan komen

Sampai jumpa di part selanjutnya.

penjual susu botol [Yeonbin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang