Keesokan harinya.
Yeonjun dengan terburu buru merapikan berkas berkas yang berserakan di mejanya. Entah kenapa ia ingin cepat cepat pergi ke taman kota.
Untuk menemui si manis tentu saja.
Sekarang juga sedang waktunya istirahat, jadi yeonjun akan pergi sebentar ke taman kota.
Setelah selesai Merapikan berkas berkas nya, yeonjun segera bergegas menuju pintu untuk keluar, namun saat hendak membuka pintu kantor nya, tiba tiba sudah ada orang yang membukanya.
Membuatnya yang tak sempat menghindar harus mengalami sakit luar biasa di keningnya.
DUAKKKK
"ADOHHH"
"ASTAGA!!"
Yeonjun mengusap keningnya sambil meringis. Ia mendongak untuk melihat siapa orang yang berani masuk ke ruangannya tanpa mengetuk pintu dan membuat jidat paripurna nya yang sudah pasti memar.
"Beomgyu babik! Lo ngapa main buka pintu sih? Liat! Jidat paripurna gue pasti memar"
"Y-ya sori bang, gue gak sengaja sumpah gue juga gak tau ada lo di balik pintu"
Choi beomgyu, adik sepupu yeonjun yang hanya berbeda 2 tahun darinya itu menyengir dan memberikan dua jari tanda peace.
Disini ku buat taehyun seumuran sama yeonjun.
"Bantu gue berdiri"
Beomgyu langsung membantu kakak sepupu nya itu untuk berdiri. Ia mengernyit heran saat melihat yeonjun berjalan pincang.
"Perasaan yang di tabrak pintu itu kening lo deh bang, tapi kok kaki lo juga pincang sih? Masa iya kening lo pindah ke kaki?"
"Goblok kok di pelihara! Ini pas jatuh tadi lutut gue duluan yang mendarat makannya agak sakit monyet bukan kening gue pindah ke kaki"
Yeonjun menjitak kepala adiknya itu, tak habis pikir dengan ke goblokan sang adik. Yeonjun heran, kenapa taehyun mau ya sama beomgyu yang punya otak 11 12 sama Patrick?.
Tapi setelah dipikir pikir lagi gak heran sih, taehyun juga kan gak beda jauh sama Spongebob, ibaratkan beomgyu itu Patrick terus taehyun itu Spongebob. Pikirnya.
Ngomong ngomong, yeonjun bersikap seperti ini hanya kepada orang-orang terdekatnya saja. Jika dihadapan para pegawai atau clien maka sikapnya akan berubah drastis.
Ia jadi pria yang dingin, tatapan datar dan irit senyum.
"Lagian juga lo mau kemana bang?"
"Ke taman kota"
"Lha ngapain? Ohhhhhhhhh ketemu si subin subin itu ya?"
"KOK LO TAU?"
"Gue tau dari bebeb taehyun sih bang hehe"
Yeonjun lantas mendengus mendengar perkataan beomgyu. Ia lupa taehyun punya mulut ember.
"Yaudah deh bang kalo gitu, niatnya gue mau ngajak lo ke kantin bareng bebeb taehyun, tapi lo nya mau ngapel"
"Ngapel apaansi njir???"
"Elahhh ntar juga jadian sama si subin subin itu"
"Soobin"
"Iya itu pokoknya"
"Semangat dah bang ngejar si subin, ntar kalo bener bener dah jadian janlup pj, ntar juga kita double date biar kalo gue pacaran sama tae lo gak ngenes"
Setelah mengatakan hal itu beomgyu buru buru berlari keluar dari ruangan yeonjun. Yeonjun bisa mendengar suara tawa laknat adiknya itu.
"Hahhh punya dosa apa gue sampe bisa punya sepupu laknat mirip monyet"
***
Yeonjun memperhatikan taman kota, mencari si manis yang ia pikirkan sedari tadi. Yeonjun mengerutkan keningnya saat tidak menemukan keberadaan seseorang yang ia cari.
"Kok gak ada ya?" Ia bergumam pelan.
Puk
Yeonjun menoleh saat merasakan ada yang menepuk bahunya. Lalu tersenyum saat mengetahui siapa yang menepuk bahunya.
"Haii" ucap seorang yang menepuk tadi. Tak lupa ia tersenyum manis.
"Hai juga, soobin"
"Kaka nyari aku ya?"
Bukannya geer, tapi soobin melihat gelagat pria dihadapannya ini. Seperti Mencari seseorang dan saat ia hampiri soobin melihat kelegaan dan rasa senang di matanya.
Yeonjun yang mendengar ucapan soobin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia tersenyum kikuk.
Sedangkan soobin terkekeh saat melihatnya.
"Hehe iya, kaka mau beli susu botol kamu lagi"
Affah iya jun?.
"Wah beneran?" Mata soobin berbinar memandang yeonjun senang. Yeonjun tersenyum lebar.
"Iya, kaka beli 5 deh"
"Iya siap kak"
Soobin segera membungkus susu botol pesanan yeonjun, lalu memberikannya kepada sang pembeli.
"Makasih"
"Iya kak"
Setelah itu hening, tak ada percakapan. Keduanya sama sama dalam keadaan canggung. Hingga tiba tiba suara bunyi memecahkan keheningan diantara mereka.
Kriukkkk
Soobin memegang perutnya dan menatap yeonjun gugup. Wajahnya memerah malu. Perutnya berbunyi tanda lapar.
Oh ayolah tapi kenapa harus depan yeonjun sih?.
Mamaaa soobin mau hilang aja dari bumi
Yeonjun tertawa saat mendengar perut soobin. Ia menatap wajah soobin yang memerah karna malu. Sekali lagi ia terkekeh.
"Kamu laper bin?"
"Emm.. i-iya dari pagi belum makan soalnya"
Yeonjun mengerutkan keningnya tak suka.
"Kenapa belum makan?"
"I-itu..a-anu soobin harus jualan dulu biar dapat uang.. hehe"
Yeonjun menatap gebetan- eh pria dihadapannya iba. Ingin makan pun susah :(.
Yeonjun berniat untuk mengajak soobin makan di sebuah restoran terdekat disini. Hitung hitung untuk menghabiskan waktu bersama lebih lama kan? Hehe.
"Kalo gitu kita makan bareng aja gimana? Kita ke restoran deket sini"
Soobin sontak menggeleng kan kepalanya heboh. Tidak, ia tidak bisa makan di lestoran nanti uangnya akan habis tak tersisa. Lebih baik ia beli nasi dan gorengan saja. Lebih hemat.
"E-eh gak usah deh kak, uang aku gak cukup kalo makan ke restoran"
Yeonjun nampak mengerutkan keningnya lagi.
"Siapa yang suruh kamu bayar sih? Aku traktir"
Soobin hendak melayangkan protes, namun yeonjun memotong ucapan nya.
"Gak terima penolakan!"
***
Hehehe halo aku up lagi
Semoga suka
Jangan lupa vote dan komenSampai jumpa di part selanjutnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/339384329-288-k352698.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
penjual susu botol [Yeonbin]
Romantizmyeonjun berniat untuk menenangkan diri nya di taman kota. namun dirinya malah bertemu seorang pemuda manis yang tersenyum menampilkan dimple dipipinya sambil menawarkan susu botolnya kepada nya. sejak saat itu, yeonjun lebih sering datang ke taman k...