Ada unsur dewasa sedikit⚠⚠
Setelah perdebatan yang lumayan panjang tadi mereka sekarang sedang berada di taman balai kota yang ramai.
"Weh ngga" Rangga yang merasa terpanggil pun menoleh.
"Apa rel? "
"Lihat deh sebelah sana" Ucap Farel dengan menunjuk ke sebuah arah, sedangkan Rangga yang penasaran mengikuti kemana arah yang di tunjuk Farel.
"BANGSAT! " Umpat Rangga karena yang di tunjuk oleh Farel tadi adalah sepertinya seorang sepasang kekasih yang sedang bermesraan dan saling mencium.
Sedangkan Kendra yang penasaran pun melihat ke arah yang di tunjuk Farel tadi.
"Bang, mereka sedang ngapain? " Tanya Kendra seraya menarik pelan tangan Galvin. Galvin pun menoleh dan setelah memperhatikan Gavin menggeram marah, karena yang di tunjuk oleh Kendra tadi merupakan suatu hal yang berbau dewasa.
"Ken, siapa yang nunjukin itu kepada Ken tadi? " Tanya Calvin yang tadi iya melihatnya.
"Tadi Ken lihat bang Farel nunjuk ke sana jadi Ken ikuti" Ucap Ken dengan tatapan yang polos, ya walaupun dia merupakan anggota inti dari geng yang sangat di takuti oleh masyarakat tapi mereka tetap menjaga kepolosan dan kesucian Kendra ya kecuali mengumpat, karena mereka semua juga suka mengumpat.
"FAREL! " Teriak Galvin.
"Iya bang? " Tanya Farel, karena dia melihat jika sepertinya Galvin marah?
"Sini dulu deh" Galvin mengajak Farel ke tempat yang lumayan sepi.
"Bang Vin mau kemana? " Tanya Kendra yang melihat Galvin akan pergi.
"Abang ada urusan sama bang Farel sebentar, jadi Ken main sama abang yang lainnya ya? "
"Okey bang" Kendra pun pergi ke tempat ayunan karena mereka memang berada di sana.
"Bang, ngapain kita kesini" Tanya Farel ketika sudah sampah di tempat yang di tuju.
"Lo tadi udah mencemar otak nya Ken bang*sat" Ucap Galvin dengan menahan marah.
"Hah? Tapi gue tadi ga deket sama Ken loh bang"
"Lo tadi nunjukin Rangga apa? "
"Tadi gue.... " Farel mengingat-ingat apa yang dia dia tunjuk tadi.
Satuu.... Duaa.... Tigaa... Emp.....
"Ehhh!!!!! Emang Ken tadi liat?!!! " Ucap Farel secara tiba-tiba setelah mengingat-ingat.
"He'em, dia juga nunjukin ke gue"
"Ya, sori bang kan gue tadi niatnya mau nunjukin ke Rangga, cuma buat iseng aja"
"Hmm, lain kali kalo ada Ken lebih baik lo agak menjauh, lo tau kan kalo dia itu masih terjaga" Ucap Galvin dengan nada yang sangat tenang dan lumayan lembut.
"Iya bang maaf"
"Hmm, ya sudah ayo kembali ke sana"
"Oke bang"
Setibanya mereka di tempatnya Kendra dengan yang lainnya, mereka melihat Ken yang sedang menangis dengan di tenangkan oleh yang lain.
"Apa yang terjadi? " Tanya Galvin dengan nada yang terkesan dingin dan datar.
"E-eee, g-gini bang. Kan tadi Ken ketempat kita...... "
Flashback
Setibanya Kendra di sana mereka semua langsung menoleh.
"Eh Ken, ngapain kesini? Bang Galvin mana? " Tanya Rangga yang baru saja sampai di tempat ayunan.
"Ken kesini karena bang Galvin dan bang Farel mau pergi"
"Memangnya mereka pergi kemana? " Tanya Calvin yang mendengar itu.
"Ken nggak tau"
"Emm, ya udah Ken mau main apa? " Tanya Zidan yang mencoba mengalah pembicaraan mereka.
"Ken mau beli makanan"
"Tidak" Sahut Varo dengan cepat.
"Kenapa? " Tanya Kendra dengan tatapan polosnya.
"Karena......
****
TBCDi gantung dulu yak, btw untuk yang masih bingung dengan urutan usianya sini biar author kasih tau.
Dari yang paling tua dulu
-Galvin 19 tahun
-Varo 19 tahun beda 5 bulan dengan Galvin
-Rangga 17 tahun
-Zidan 17 tahun beda 2 bulan dengan Rangga.
-Farel 17 tahun beda 3 bulan dengan Zidan.
-Calvin 17 tahun beda 5 bulan dengan Farel.
-Erlan 16 tahun
-Kendra 15 tahun
Lanjut
↓
↓
↓
↓
KAMU SEDANG MEMBACA
KENDRA
RandomIni hanya menceritakan tentang kehidupan seorang anak laki-laki yang bernama KENDRA ALVAREZ RAVIER JENDRA, dia hanya menginginkan kasih sayang dari Daddy nya dan ke-lima abangnya. Bahkan dia tidak tau apa arti rumah sebenarnya, karena menurutnya rum...