Setelah seminggu berada di Desa ini, hubungan kami dengan masyarakat sudah akrab. Setiap pagi aku membiasakan diri jogging kearah bibir pantai. Sedangkan teman-teman ku yang lain lebih memilih untuk bersantai ria. Udara pagi berangin dikelilingi masyarakat yang mulai bekerja itu memberikan pengalaman baru bagiku. Terkadang aku bertemu dengan Pak Boni dan teman teman nya sebelum mereka melaut.
"Hey nak Bima, Rajin sekali pagi pagi begini udah olahraga"
"Hehe iya pak. Udah biasa lari pagi soalnya" Aku menyamperin nya.
"Sudah sarapan kamu? Kita mau sarapan ni ke warung"
"Belum pak, sebentar lagi palingan"
"Ayolah bareng aja sama yang lain. Di warung sana makanan nya enak-enak" ajak nya
Dari tadi aku melihat tatapan pak Boni sedikit lain. Aku tahu itu. Aku menggunakan celana jogging pendek, dengan baju tanpa lengan. Kebetulan aku berdarah campuran hingga membuat kulit ku cukup terang dengan lapisan otot di lengan dan paha ku.
"Sini duduk. Mau makan apa?" Tanya nya ramah
"Apa aja deh pak. Yang penting enak."
Dia pun memesankan makanan dan kami sarapan dengan lahap nya. Benar saja, makanan di warung ini sangat enak. Lebih enak dari masakan teman-teman ku yang lebih sering memasak masakan sederhana.
"Yang lain dimana? Kok cuma kamu yang kelihatan?"
"Masih tiduran tadi pak. Males males mereka kalo pagi begini pak" canda ku.
"Dasar anak muda" balas nya sambil tertawa.
Selain pak Boni, ada Pak Karmin, Pak Bejo dan Pak Yogi. Mereka sama menarik nya. Bertubuh kekar, kulit coklat dan tinggi. Setelah berbicara sambil menyantap sarapan, kuketahui ternyata mereka satu tim dan satu kapal untuk mencari ikan. Pak Boni ketua nya.
"Dah beres, kita berangkat dulu ya ngelaut dulu ya Bim" sambut pak Boni sambil menepuk paha ku sedikit meremas.
"Eh iya pak" aku kaget
"Lain kali ikutan cari ikan sama bapak" ajak nya dengan menaikkan alis nya sedikit
"Beres pak"
...
Aku kembali ke penginapan kami. Ternyata mereka sedang sarapan.
"Sarapan sini" ajak Andi"Baru aja gue nyarap tadi abis jogging" ku tanggapi
"Wihh,, ga ngajak ngajak lu"
"Lu nya yang bangkong, tadi diajak bapak-bapak nyarap di warung"
//
Ini hari ke 10 aku KKN di desa ini. Sore ini aku bertemu dengan pak Boni saat mau mandi di pemandian umum.
"Mau mandi juga?" Suara nya mengagetkan ku sambil tangan memegang bahu ku sedikit meremas.
"Iya pak"
"Yasudah, bareng ayo"Pak boni membuka seluruh pakaian nya. Aku terpaku melihat badan kekar itu, apalagi punggung nya yang bidang hingga bongkahan pantat nya yang terlihat badat. Lalu dia berbalik arah kearah ku. Ada sesuatu yang sangat menarik perhatian disana. Gila sekali. Barang nya bukan barang biasa. Sangat besar. Mungkin hampir sebesar pergelangan tangan ku dengan panjang yang lebih panjang dari milikku ketika berdiri. Mataku tertuju ke miliknya yang luar biasa itu, apalagi ditutupi rambut halus yang dicukur rapi membuat miliknya semakin tampak berisi.
"Ayo sini. Ngeliatin apa?" Ucap nya memecah lamunan ku. Aku ketahuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Buku 5 - KKN DI PULAU NELAYAN
FantasyBima dan teman-teman nya ditempatkan KKN di sebuah pulau yang cukup jauh dan tidak mereka kenali sebelumnya. Pulau ini memiliki mayoritas masyarakat yang bekerja sebagai nelayan. Selain pengalaman sebagai seorang mahasiswa yang melakukan pengabdian...