"Jaehyun tidak pernah menjalani hubungan serius dengan siapa pun sejak wanita itu meninggalkannya dalam kondisi yang masih terpuruk setelah kematian Tuan dan Nyonya Jung, dan sejak saat itu hubungan yang Jaehyun jalani sampai saat ini hanya sebatas hubungan di tempat tidur. Mungkin kau akan tertawa mendengar ini, dulu aku sempat menaruh hati pada Jaehyun, namun Seokjin-Oppa memperingatiku, sama seperti saat ini aku memperingatimu. Oppa tidak menjelaskan secara gamblang padaku, namun setelah aku perhatikan, aku memang tidak pernah melihat Jaehyun berkencan dengan wanita mana pun."
.
Ini sudah seminggu setelah pembicaraan empat mataku dengan Jennie, namun kata-kata Jennie di pagi itu selalu terngiang di telingaku hingga saat ini. Well, aku tidak terlalu terkejut mengetahui Jennie pernah menyukai Jaehyun, bahkan aku akan sangat menyangsikan kenormalan seorang wanita jika wanita tersebut tidak terpikat oleh pesona Jaehyun, namun soal wanita itu...
Aku ingin mengetahui lebih banyak soal wanita itu. Aku tau Jennie memperingatiku karena Ia terlalu menyayangiku, namun aku pun tidak dapat melupakan bagaimana cara Jaehyun menatapku, kedua matanya yang sekelam malam menyiratkan keseriusan ketika ia mengucapkan 'aku tertarik padamu', dan aku sendiri? Ya aku telah tertarik padanya bahkan sebelum dia mengatakannya. Aku harus mencari tahu sendiri jawaban dari pertanyaan yang selalu berputar dikepalaku. Aku harus ke Neo Culture Club malam ini juga. Bangkit dari tempat tidurku, aku melangkahkan kaki menuju lemari untuk berganti pakaian.
Disinilah aku saat ini, berbeda dengan beberapa minggu lalu ketika aku datang untuk pertama kalinya karena di seret oleh teman-temanku, kali ini aku berdiri disini atas keinginanku sendiri. Kali ini penjaga didepan sana tidak mencurigaiku sebagai anak sekolahan seperti tempo hari, mungkin karena hari ini aku sedikit berdandan dan berpakaian lumayan dewasa. Aku mengedarkan pandanganku ke segala sisi club ini, masih sama seperti pertama kali aku kesini, semua orang sedang menikmati alunan house music yang dimainkan oleh DJ, dan didepan sana ada juga aktivitas lain yang tidak harus aku datangi lagi karena terakhir kali aku melihatnya, aku hampir memuntahkan makan malamku.
Mengingat soal DJ, Siapa yang ada diatas singgasana DJ saat ini? Jaehyun kah? Aku tidak dapat melihat siapa yang ada di atas sana, jadi aku memutuskan untuk mendatangi Taehyung dilantai atas.
"Annyeong Dahyun."
"Annyeong Taehyung."
Aku melepas mantel ku dan menghempaskan bokongku disalah salah satu kursi bar.
"Margarita?"
"Yes, please." Sepertinya Taehyung sudah mencatat pesananku tempo hari didalam kepalanya. Aku kembali mengedarkan pandanganku seraya menunggu Taehyung membuatkan minuman untukku.
"Silahkan."
"Thanks." Aku meraih gelas margaritaku kemudian menyesapnya.
"Apa Jennie tahu kau kesini malam ini?"
Aku menggelengkan kepala menanggapi pertanyaan Taehyung.
"Jennie bukan babysitter-ku Taehyung, dan aku bukan anak kecil yang harus melapor jika ingin pergi kemana-mana. Mungkin kau sudah tau jika malam ini Jennie tidak tidur dirumah, dia ada acara dengan teman-teman di kelas modeling-nya dalam rangka merayakan ulang tahun GUCCI, dan kurasa tanpa memberitahu Jennie pun, nanti dia akan tau sendiri darimu kan?"
Aku menaikkan satu alisku dan menyeringai kecil ketika bertanya padanya, Taehyung terkekeh menanggapi ucapanku.
"Aku juga bukan babysittermu, jadi aku tidak akan membuat laporan apa-apa. Tapi kau tahu sendiri kan jika temanmu itu sangat mengkhawatirkanmu?" Balas Taehyung sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Passion Journals
FanfictionKang Dahyun, seorang gadis yang sangat menikmati dunia nya dalam Jurnalistik, hingga pada suatu hari temannya mengira bahwa Dahyun butuh "bersenang-senang" dan membawanya ke sebuah club tempat dimana dia bertemu seorang pria yang mau tidak mau menar...