Korlap! 2 ; SMA Extario

35 7 0
                                    

'Saya udah bilang kemarin,betapa bahayanya aksi ini. Kenapa kalian tidak mau mendengarkan ?? Terlebih kamu!'
-Maruna Taksa Aksara-

###

Ditengah gegap gempita suara para aktivis menyuarakan aspirasi mereka, dengan mempertahankan keadilan yang mereka inginkan,Maruna Taksa Aksara,koordinator lapangan Srikandi Legal berjalan dengan sepatu boots hitam menuju ke target yang telah dia amati sedari tadi.

Tepat saat wanita berambut pirang yang tertutup dengan tudung hoodie itu akan berlari karena tak sengaja melihat siluet sahabatnya yang sepertinya diseret oleh seseorang yang besar kemungkinan adalah rekan dari kakak gantengnya,Maruna lebih dulu berhasil mencekal lengan kecil dari wanita ini.

Wanita itu nampak tersentak di genggaman Maruna,keduanya bertatapan saat wanita itu menoleh dan netranya terkunci dengan tatapan dingin dari netra kelam Maruna. Wanita itu menggigil dibawah tatapan tajam nan dingin menusuk milik kakak gantengnya.

"Kakak ganteng ??" Ujarnya.

Maruna tidak habis pikir. Dengan segera,Maruna menyeret wanita itu keluar dari barisan para peserta aksi saat itu dan membawanya ke lokasi yang memang sudah ditentukan oleh Srikandi beberapa saat yang lalu. Sebuah rumah kecil yang mereka gunakan untuk menyusun strategi aksi.

Maruna melepaskan cekalannya dan membiarkan wanita itu bergabung dengan empat wanita lainnya. Berhadapan dengan anggota Srikandi Legal yang menatap mereka dengan pandangan berbagai macam. Ada yang heran,bingung namun ada juga yang nampak sangat bangga tapi lebih dari itu semua,satu tatapan Maruna membuat kelima wanita itu terdiam membisu.

"Kalian berasal dari satu SMA yang sama ??" Ujar Maruna membuka suara.

Kelimanya mengangguk.

"Bukankah itu dari SMA mu dulu Mar ??" Balas Jeffran.

Maruna menghela nafas.

"Kenapa kalian menyelinap sebagai peserta aksi ?? Siapa yang meminta kalian melakukan itu ?? Apa tujuan kalian ??" Ujar Maruna tegas.

"Kalau kita bilang,kita penasaran sama aksi,kakak percaya ??" Ujar wanita berwajah bule itu.

Maruna mengangkat sebelah alisnya.

"Kalian tahu nggak betapa bahayanya medan aksi itu ?? Kalian masih belum cukup umur,tugas kalian itu belajar bukan ikut perkumpulan aksi yang membahayakan. Sekarang saya tanya sama kalian,kalian tahu apa yang sekarang sedang kita kritisi ??" Balas Maruna tegas.

Dia sudah tidak mampu bernegosiasi dengan anak-anak SMA ini,dikala mereka bahkan tidak bisa menawar bahwa mereka tidak bisa menjadi peserta aksi kali ini. Maruna tidak bisa mempertanggungjawabkan kesalahan jikalau anak-anak ini membuat masalah.

"Kenapa kalian semua diam ?? Maruna bertanya sama kalian..." Ujar Jenggala sama tegasnya.

"Ketika kalian sudah berani menginjakkan kaki kalian di medan aksi,kalian sudah harus memahami apa yang sedang kalian lakukan. Datang hanya karena penasaran adalah tindakan ceroboh yang bodoh!" Ujar Jeffran tegas.

Kelima wanita itu mendongak menatap Jeffran. Seakan ucapan. Jeffran barusan itu sangat menyinggung mereka.

"Saya tahu perihal apa aksi ini dilakukan....." Ucapan wanita berambut pirang itu terpotong oleh Maruna.

Korlap!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang