'Terima kasih...'
-Maruna Taksa Aksara-
***
Berita aksi demo yang akan dilakukan oleh Universitas Jakarta dimana Maruna menempuh pendidikan telah dikantongi oleh Rose. Setelah absen dua kali dalam aksi kakak gantengnya, jiwa bebas Rose kembali muncul ke permukaan.
Kali ini, dia tidak akan sendiri karena didukung oleh tiga sahabat gila nya yang sebelumnya hanya dua. Jelita, akhirnya memutuskan untuk ikut bergabung dengan alasan penasaran pada paras kakak ganteng yang membuat sahabatnya bertingkah gila seperti sekarang.
"Jadi pertama kita bawa pasta gigi, kalau semisal nanti disana kita kena tembakan gas air mata. Terus bawa air mineral juga biar kita nggak haus, kita udah pakai jaket, topi sama masker jadinya aman kalau kita menyusup kesana..." jelas Rose sembari memeriksa barang yang akan dia bawa ke lokasi.
"Terus kita kesana nya gimana ??" balas Sonia.
"Lewat gerbang belakang. Luna udah punya jalan pintasnya..." ujar Rose yang dibalas wajah tengil oleh Luna.
"Kalian memang nakal..." komentar Sonia tidak habis pikir.
"Jadi kapan kita berangkat ??" balas Jelita.
Entah kenapa dia mendadak excited. Penasaran dengan sesuatu yang tidak pernah dia pikirkan akan dia lakukan. Aksi ??? Bahkan kata itu saja sangat asing di telinganya.
"Kalau sekolah udah mulai sepi, pas bel masuk pertama. Mungkin 5 menit lagi..." jelas Rose.
Sonia berdehem.
"Kita keluar sekarang juga nggak akan ngaruh buat kita, pemegang saham tertinggi sekolah mah bebas..." flexing Sonia.
"Dih sombong. Jangan, enakan juga kalau kita gaya ala-ala anak nakal di cerita-cerita remaja. Lebih seru...." jelas Rose aneh.
"Terserah lo deh..." balas Sonia tenang.
Tepat setelah Sonia membalas, bel sekolah berbunyi yang menandakan pelajaran pertama akan diberlakukan. Keempatnya mulai beranjak dari posisi mereka dan berjalan mengikuti Luna yang memimpin.
Jelita tidak bisa untuk tidak menggeleng, darimana kedua sahabatnya tahu tempat seperti ini ?? Mereka melewati taman belakang sekolah, masuk ke gudang dan tiba-tiba sampai di gerbang belakang sekolah yang nampaknya tidak pernah dijaga seketat gerbang depan. Mungkin juga karena gerbang belakang tidak pernah digunakan kecuali jika sekolah ada acara besar.
Kenakalan mereka dimulai dari Luna yang mengeluarkan kunci putih kecil dari dalam saku vest nya dan membuka gembok kecil disana. Jelita menggeleng tidak percaya atas apa yang baru saja dia lihat.
"Kalian yang ganti model gembok gerbang belakang ??" balas Sonia.
"Iya..." balas Rose enteng.
"Kalau ketahuan gimana ??" balas Jelita tdian percaya.
"Gembok yang lama masih ada kok, kalau ada info acara besar kasih tahu gue ya. Ntar gue balikin tuh gembok ke tempat semula..." jelas Rose pada Sonia.
Pasalnya Sonia adalah anggota OSIS sekolah yang jelas pasti tahu kapan saja ada acara besar.
"Gue kasih tahu kalau nggak lupa..." balas Sonia enteng.
"Ini masih jauh ??" balas Jelita yang sedari tadi enjoy melihat-lihat pemandangan disepanjang jalan. Meski dia sering lewat, tapi tidak pernah melihat jalanan sesantai sekarang.
"Alun-alun kota. Jadi sampai depan sana nanti kita naik taksi..." jelas Luna.
"Gila sih kalian! Segitunya mau ngikut acara aksi ini. Mana ini kan acara yang bahaya. Kalau sampai kita ketahuan gimana ??" balas Sonia tidak habis pikir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Korlap!
ФанфикRossaline Putri Langit. Siswi SMA yang terkenal karena keberanian dan kebandelannya. Tawuran,bolos,malak sampai demo. Iya demo. Kalian nggak salah dengar. Maruna Taksa Aksara. Koordinator lapangan aksi universitas ternama di Jakarta. Cerdas,dingin,t...