'Apa gue kelihatan suka ??'
-Maruna Taksa Aksara-
***
Selepas kejadian malam itu, hampir seminggu Maruna tidak mendengar berita tentang remaja wanita yang tergila-gila padanya. Seakan selepas kejadian itu, dia hilang bak ditelan bumi.
Aksi telah mereka lakukan selama 2 kali dan selama itu juga, remaja yang berasal dari SMA nya dulu sama sekali tidak menunjukkan eksistensi. Seakan pelopor mereka tidak bergerak maka mereka semua tidak ada niatan untuk menyusup.
"Kenapa Mar ??" ujar Jenggala pada koordinator lapangannya itu.
"Nggak papa, cuma kepikiran hal yang nggak penting..." balas Maruna.
"Hal nggak penting kok dipikirin. Hal yang nggak penting mah jangankan dipikir, mampir mikir aja kagak..." sahut Barga tenang.
Jenggala mengangguk mendapati ucapan Barga.
"Bener, kalau nggak penting nggak akan lo pikirin. Kenapa ??" balas Jenggala lagi.
Bukannya menjawab, Maruna malah beranjak dari duduknya dan berlalu dari ruang Legal. Hal yang membuat dua temannya mengerut tidak mengerti.
"Maruna kenapa sih ?? Aneh banget..." komentar Barga.
Jenggala menggedik.
"Stress kali, depresi..." balas Jenggala ngawur.
"Depresi kenapa njir Maruna ?? Kebanyakan duit ?? Apa kebanyakan harta ??" balas Barga.
"Bisa jadi, dia kan pewaris tunggal, siapa tahu dia bingung habis ini mau lanjut di hukum apa ambil alih perusahaan papanya. Atau malah hotel kakeknya ?? Atau malah bar mamanya ??" balas Jenggala.
Barga meraup wajah Jenggala. Ketua Srikandi Legal itu memang agak-agak pikirannya.
"Kalau cuma itu, kenapa cuma Maruna yang depresi ?? Harusnya Jeffran juga dong. Kan dia juga dari keluarga kaya, mana lagi dia juga anak tunggal..." balas Barga.
Jenggala mengangguk.
"Bener juga..." balas Jenggala enteng.
Hal tersebut membuat Barga kembali meraup wajah Jenggala kesal dan berlalu.
Disisi lain, pria berwajah bule itu nampak kembali termenung selepas mendudukkan diri di salah satu bangku perpustakaan. Tidak ada buku, tidak ada tas atau bahkan tanda bahwa dia akan mengerjakan sesuatu di perpustakaan itu.
Pikirannya melanglang buana ke pertemuan antara dirinya dengan wanita yang berhasil menyita perhatian Maruna. Rose. Nama yang tidak biasa, jika dia menggunakan bahasa Indonesia dalam namanya mungkin terdengar biasa, namun karena dia menggunakan bahasa asing itu membuat namanya nampak berbeda. Tidak familiar.
Dan seharusnya jika tidak familiar itu bisa membuat Maruna lupa kan ?? Tapi ini malah sebaliknya. Maruna mengacak pelan rambutnya. Hingga dia tersentak kala seseorang memegang bahu kanannya.
"Sorry, lo oke ?? Gue lihat tadi lo ngacak rambut, lo nggak lagi ada masalah sama bokap lo kan ??" balas Jeffran yang ikut bergabung bersama Maruna.
Maruna menggeleng.
"Nggak, cuma kepikiran sesuatu yang nggak penting sebenarnya..." balas Maruna.
"Nggak penting ?? Lo nggak akan kepikiran sesuatu kalau itu nggak penting Mar, So, what worries you ??" balas Jeffran.
Maruna melirik beberapa kali Jeffran, menimang apakah dia harus menceritakan ini atau tidak.
"Cerita aja, cerita lo aman kalau sama gue..." balas Jeffran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Korlap!
FanfictionRossaline Putri Langit. Siswi SMA yang terkenal karena keberanian dan kebandelannya. Tawuran,bolos,malak sampai demo. Iya demo. Kalian nggak salah dengar. Maruna Taksa Aksara. Koordinator lapangan aksi universitas ternama di Jakarta. Cerdas,dingin,t...