3. Posesif mode On ✅

249 11 0
                                    

Mikha memang datang dengan teman temannya, tapi tentunya dengan Reoza yang di sampingnya.

"Dek."

Mikha noleh, "lo mau pesen apa? Gue traktir mulai hari ini."

"Em.. Bakso jumbo, sambelnya banyakin, terus sate, minumnya es teh dan jangan lupa SOSIS!"

"Kan gue punya."

Mikha mengernyit bingung, tangannya dituntun menuju tempat keperkasaan Reoza.

"Apasih mas!" Salting Mikha.

Reoza menundukkan kepalanya, lalu ia berbisik tepat di samping telinganya.

"Siap siap, nanti malem."

Reoza pergi dengan wajah penuh kemenangan, meninggalkan Mikha dengan wajah yang memerah.

"Hayo apa tuuu?" Goda Caca.

"Diem!" Kesal Mikha.

"Ihiw ihiw bu bos sensi amat nich."

"Diem ah!"

"Udah cuy, pawangnya garang!" Peringatan Zidan.

-----

"Dek, ini makanannya." Ujar Reoza sambil meletakkan  pesanan didepan Mikha.

"Mas ga makan?"

"Ga, gue udah kenyang."

"Yaudah."

Mikha mulai memakan Baksonya dengan nikmat, kini giliran sosis jumbo yang sudah dipesannya.

Dengan tanpa beban Mikha memasukkan ujung sosis itu kedalam mulut tanpa kesusahan sedikitpun.

Sedangkan Reoza?

Ia bahkan sudah tersenyum mesum menatap itu.

'Gue yakin, pasti muat.'

Batin mesum Reoza.

----

"Mas, nanti pulang langsung kerumah atau kerumah aku dulu?" Tanya Mikha di tengah perjalanan.

"Langsung kerumah aja, udah dibawain sama bunda."

"Ohh, oke."

----

Saat sampai di depan rumah milik Reoza, Mikha terkagum.

Pict :

"Beneran nih?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Beneran nih?"

"Iya dek, udah ayok beres beres."

Mereka berdua masuk, didalam rumah itu lengkap, ada AC, ada kipas, dan sebagainya.

"Mas duduk dulu, biar Aku yang beresin lemarinya."

"Yaudah, gue mau mandi dulu."

Mikha menatap punggung tegap itu memasuki kamar mandi, Mikha mulai membuka Koper nya dan Koper milik Reoza.

Mikha menata semua dengan rapi, dan menyisihkan baju yang akan disetrika nya. Yaitu baju sekolah, kemeja, dan pakaian formal lainnya.

Sebelum itu ia menyiapkan terlebih dahulu pakaian untuk suaminya, kata Mama Reoza, Reoza itu tipe orang yang suka berantakan, suka ambil asal baju tanpa beresin lagi.

Selesai, dan nanti pekerjaannya tinggal Menyetrika, bebersih rumah, dan menyiapkan makanan.

Eh, apakah ada bahan bahannya dikulkas?

Mikha harap ada.

Benar saja di dalam sana tidak ada bahan apapun, hanya minuman dingin, telur, dan es batu.

Yasudah lagi pula ia dan suaminya sudah makan siang dikantin, jadi nanti tinggal membeli bahan bahan masakan.

Walaupun berandal, gini gini dia itu pinter masak.

"Dek."

Mikha menoleh, ia melihat suaminya yang sedang mengeringkan rambut basahnya itu, "sini aku bantu."

Mikha mengambil alih handuk dan Reoza menundukkan tubuhnya agar memudahkan Mikha.

"Mas, nanti temenin aku beli bahan masakan ya, kita juga belum beli perlengkapan dapur."

"Hm, nanti gue temenin."

"Udah, aku mandi dulu ya."

"Iya."

Mikha memasuki kamar mandi, yang ia aneh kan..

"Kok bau pandan ya?"

----

"Mas kita beli cemilan juga ya?"

"Iya, ambil aja."

"Minuman soda boleh?"

"Boleh, tapi jangan banyak banyak. Ga baik."

Mikha langsung mengambil minuman soda, keripik kentang, yogurt, susu, dan cemilan lainnya.

Tapi satu yang tidak Mikha sentuh. Coklat.

"Lo ga suka coklat, dek?"

"Ga, aku kalo makan coklat nanti tenggorokan aku sakit."

"Ohh yaudah."

"Mas."

"Hm?"

"Tadi pas aku masuk kamar mandi, kenapa baunya malah bau pandan ya, mas?"

Reoza gelagapan, "mas taro pewangi panda ya?"

"Nggak, palingan dibelakang rumah ada tanaman pandan makannya baunya mengguar, nanti gue suruh pak yanto babat semuanya."

Ga mungkin kan kalo Reoza jawab dia abis coli?

"Ohh, yaudah."

"Dek."

"Hm?"

"Nanti malem ya, kan pas.. Malem jum'at."

Mikha memerah, "liat dulu nanti."

"Oke!"

Pas didepan kasir, Mulut Reoza nyeletuk.

"Mbak, kondom nya selusin."

Mikha yang mendengar itu langsung memukul lengan Reoza pelan.

Mbaknya? Cuman senyum penuh arti.

"Mau yang apa kak? Yang Sutra, yang Durex atau ya-"

"Durex aja yang lentur."

"Baik tunggu sebentar ya, kak."

Mbak mbak itu pun mengambilkan pesanan Reoza.

"Mas, mas apa apa an sih?" Bisik Mikha.

"Emang kenapa? Kan kita mau ngewe, siapa tau butuh jadi kita ngetok aja selusin."

Mikha hanya mengelus dada pasrah.

"Ini kak."

"Jadi totalnya 600.800 ya kak."

"Ini." Reoza menyerahkan uang 700.000 rb.

"Ini kembaliannya, kembali lagi ya kak."

----

i'm or She? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang