Kakak

362 43 2
                                    

"Halo Haruto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Halo Haruto."

Haruto yang tengah memainkan kakinya pada air danau di depannya, menoleh ke sumber suara dan menemukan Hyunsuk serta Asahi yang sedang tersenyum ke arahnya.

"Halo," balas Haruto dengan canggung. Hyunsuk dan Asahi beranjak duduk di kedua sisi Haruto.

Mereka baru saja sampai setelah memindahkan barang-barang dari Hotel ke mansion, ditemani oleh Jiwon dan Hanbin yang sekarang sudah langsung kembali ke rumah sakit bersama Jennie.

Hyunsuk memutuskan untuk menemui adiknya yang sedang berada di danau yang terletak di samping Mansion Choi. Ia ingin mengistirahatkan pandangan dan pikirannya dari trauma yang ia miliki.

"Kamu udah makan?" Tanya Hyunsuk, yang dibalas anggukan oleh Haruto. Ia sudah makan dan juga minum obat. Rasa bosan menghampirinya sehingga ia memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar di Mansion, dan menemukan sebuah danau indah hingga membuatnya berdiam diri menikmati keindahan dan kesejukan di sekitar danau.

"Nanti makan lagi ya, Kakak bawa dessert dari hotel, kamu pasti suka," ucap Asahi. Haruto tersenyum dan kembali mengangguk.

Setelahnya, hening. Tiga bersaudara itu tidak ada yang membuka suara, membiarkan ketenangan menyapa hati mereka.

"Haru, selama ini kamu di mana?" Tanya Hyunsuk dengan hati-hati. Ia tak ingin membuat Haruto mengingat masa-masa menyedihkannya.

Haruto tersentak kaget, namun kemudian tersenyum. Ia tau pasti tidak akan lama lagi keluarganya akan menanyakannya soal kehidupan yang ia jalani selama belasan tahun sebelumnya.

"Aku juga sebenernya gak tau aku di mana selama ini, Kak. Di sana, aku gak pernah dikasih tau apa-apa soal tempat aku tinggal, keluarga aku, dan lain-lainnya. Aku cuman dikurung dalam satu tempat, dan boleh keluar kalau lagi dihukum, atau lagi latihan," balas Haruto. Hyunsuk meringis dan matanya tampak berkaca-kaca.

Bagaimana bisa ia hidup dengan nyaman, sedangkan adiknya yang bungsu ini begitu menderita?

"Dihukum?" Tanya Asahi. Ia masih bisa mengontrol emosinya meskipun tangannya sudah mengepal kuat di atas tanah.

"Iya, dihukum. Kalau aku gagal dan gak bisa lolos latihan tarung, gagal ngendaliin Thrones Power yang katanya aku dapet dari turunan keluarga aku, atau bahkan pas gagal di ujian pengetahuan dan tradisi bangsawan."

Asahi dan Hyunsuk menganga lebar.

"Kamu diajarin apa aja di sana, Haru?" Tanya Hyunsuk.

"Banyak Kak, mulai dari Bahasa Latin, Bahasa Jepang, Bahasa Indonesia, Bahasa Korea, Bahasa Inggris, Biologi, Kimia, Matematika, sama Pengetahuan Alam. Diajarin berkuda juga, sama bela diri," balas Haruto dengan santai sembari mengingat hari-hari penuh siksa di mana dia harus terus belajar dan belajar hingga pingsan dan koma selama beberapa minggu.

Werewolf : The Cloistered || TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang