Teman Baru

515 67 1
                                    

Jihoon, Junkyu, Jaehyuk, Doyoung, Jeongwoo, serta Junghwan melangkahkan kaki mereka dengan cepat menuju sebuah gedung dalam rumah sakit bernuansa kuno namun asri yang bertuliskan "VIP I"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jihoon, Junkyu, Jaehyuk, Doyoung, Jeongwoo, serta Junghwan melangkahkan kaki mereka dengan cepat menuju sebuah gedung dalam rumah sakit bernuansa kuno namun asri yang bertuliskan "VIP I".

Jihoon sebagai yang tertua, membuka pintu masuk gedung tersebut dan langsung disapa oleh wajah lusuh seseorang berambut panjang dan kusut.

"Lo siapa?" Tanya Jeongwoo refleks. Doyoung langsung menyikut perut sang alpha tan tersebut, menyadarkan Jeongwoo bahwa pertanyaannya sedikit tak sopan jika digunakan kepada orang asing.

"Sorry sorry, refleks," ucap Jeongwoo kepada orang asing di hadapannya itu. "Emm... jadi, halo, kamu siapa? Kenapa bisa di sini?" Tanya Jeongwoo dengan menggunakan bahasa yang lebih halus.

Orang tersebut mengangkat wajahnya menghadap Jeongwoo, membuat Jeongwoo terheran, mengapa ada wanita cantik yang berpenampilan kacau dan lusuh sepertinya?

"Aku Haruto. Aku disuruh nunggu di sini sama Mommy buat ngasih tau yang namanya Hanbin, Jihoon, Junkyu, ditunggu di bangsal Choi." Mata Jeongwoo terbelalak kaget kala mendengar suara Haruto yang berat.

"Mommy? Ibumu?" Tanya Jihoon sembari merangkul bahu Haruto untuk duduk di sofa panjang yang berada tak jauh dari jangkauan mereka.

Haruto yang tegang, kaku, serta takut pada Jihoon pun hanya bisa menurut sembari mengangguk menjawab pertanyaan Jihoon.

"Ibumu di mana?" Tanya Jihoon sekali lagi. Haruto menunjuk sebuah pintu kayu besar di samping mereka, yang menghubungkan ruang tunggu yang sekarang mereka tempati, dengan sebuah ruang tamu dengan beberapa pintu yang terhubung dengan ruang rawat inap dan ruang office serta ruang-ruang lainnya.

Jihoon menoleh ke arah pintu kayu tersebut dan mengangguk mengerti. "Hmm oke. Kalau gitu, Junkyu, Jaehyuk, kalian ikut gue. Maknae, kalian tunggu di sini, temenin Haruto, oke?"

Setelah memberi perintah yang tak dapat dibantah itu, Jihoon segera pergi dari sana dan masuk ke dalam, diikuti oleh Junkyu dan Jaehyuk.

Sedangkan 4 lelaki lainnya yang diperintahkan untuk tetap di sana, mencoba untuk membuka topik obrolan agar tak tercipta suasana canggung dan hening.

Junghwan yang sedari awal tertarik dengan Haruto, dengan bersemangat memperkenalkan diri kepadanya, "Haruto 'kan? Kenalin, gue Park Junghwan." Junghwan mengulurkan tangannya ke arah Haruto, yang dibalas dengan pandangan bingung.

Pertama, ia sama sekali tak tau apa itu arti dari kata "gue". Ke dua, ia tak mengerti mengapa Junghwan mengangkat tangannya.

Meskipun bingung, Haruto memilih untuk mengikuti pergerakan Junghwan hingga ia pun mengangkat sebelah tangannya. "Salam kenal, Haruto." Junghwan menjabat tangan Haruto dengan kencang karena terlalu bersemangat.

"Akh-" ringis Haruto pelan. Sangat pelan hingga Junghwan dan Doyoung tak mampu mendengarnya meskipun mereka adalah seorang werewolf.

Lain hal dengan Jeongwoo yang memang memiliki gen sensitif yang ia dapat dari Chaeyoung, ia dapat mendengar ringisan Haruto.

Werewolf : The Cloistered || TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang