Disclaimer
Naruto by masashi Kishimoto
Gotoubun no Hanayome by Negi Haruba
Author hanya meminjam karakter sajaNamikaze dan Uzumaki
Nama keluarga yang sangat tak asing di telinga masyarakat terutama pebisnis. Dua keluarga konglomerat yang memiliki perusahaan besar yang berjalan di bidang industri, Fashion, hiburan, entertainment, infrastruktur, hotel dan resort.
Keluarga konglomerat yang dikenal oleh seluruh orang di dunia. Kepala keluarga Minato Namikaze seorang pebisnis hebat yang bisa membuat perusahaannya masuk top 3 perusahaan paling sukses dan kaya di dunia. Kushina Uzumaki yang sekarang menjadi Kushina Uzumaki-Namikaze seorang wanita dari keluarga konglomerat Uzumaki yang menempati top 3 keluarga terkaya di dunia. Mempunyai dua orang anak satu laki-laki dan satu perempuan.
Anak mereka yang bernama Naruto Namikaze-Uzumaki seorang remaja yang mempunyai segudang prestasi, seseorang yang bisa memasuki kampus sekelas Oxford pada usia 17 tahun dan lulus pada usia 18 tahun untuk S1 kemudian melanjutkan pendidikannya ke tingkatan S2 dan bisa menamatkannya hanya dengan waktu 2 tahun. Naruto juga melanjutkan pendidikan S3 nya dan dapat menamatkannya dengan kurung waktu 2 tahun. Menjadi penerus perusahaan Namikaze pada saat ayahnya memilih untuk pensiun.
Anak termuda mereka, Naruko Namikaze-Uzumaki yang berusia 16 tahun yang masih duduk di kelas 2 SMA. Naruko dikenal jenius oleh guru dan juga teman-temannya, mendapatkan banyak prestasi dan seharusnya bisa langsung loncat ke universitas yang sama dengan abangnya, namun dia memilih untuk menikmati masa mudanya di SMA dan tidak ingin terburu-buru untuk melanjutkan ke universitas.
Mari kita mulai ceritanya.
London, Inggris.
Di perusahaan Namikaze terlihat Naruto sedang duduk di ruangan CEO sambil mengetik di laptopnya.
"Hah, sudah lama aku tidak kembali ke Jepang. Rindu rasanya menjahili Naruko hehehehe." Ucap Naruto yang hanya bisa didengar oleh dirinya sendiri.
*Ddrrrttt
Naruto melihat ke arah handphone nya dan mengambilnya untuk melihat siapa yang menelpon.
"Kaa-chan?"
Naruto lalu mengangkat telfon nya.
"Moshi Moshi kaa-chan, ada apa?" Tanya Naruto dalam telfon.
"Tidak bolehkah kaa-chan mu menelpon anaknya?"
"Bukan begitu kaa-chan. Hanya tumben saja, biasanya kaa-chan hanya mengirimiku pesan."
"Kapan kamu pulang? Sudah gak inget kalau masih punya rumah?"
"Bukannya gak inget. Aku punya tanggung jawab disini kaa-chan. Aku gak bisa ninggalin tanggung jawab aku gitu aja."
"Huh alasan. Gak anak gak bapak sama-sama gila kerja sampe gak pernah inget pulang."
"Yaudah deh besok aku pulang ke Jepang."
"Beneran?!"
"Iya, nanti aku minta asisten ku untuk membelikan tiket pulang ke Jepang."
"Kenapa gak pakai pesawat pribadi keluarga saja?"
"Aku dapat kabar dari pilotnya kalau pesawatnya lagi di hangar untuk diperiksa kondisi pesawatnya ada kerusakan apa tidak. Katanya ada sedikit kerusakan namun jika tidak ditangani maka itu akan berakibat fatal. Jadi pesawatnya lagi di hangar untuk sementara."
"Kita kan punya banyak pesawat pribadi. Kenapa gak dipakai saja salah satunya?"
"Sudahlah kaa-chan, lagian aku memang ingin naik pesawat komersil kok."