Pria bersurai perak itu mengepalkan tangannya sempurna. Lelaki yang sudah babak belur dibuatnya tak kungjung membuka suarnya mengenai Avery. Tempat Ini adalah guild kegelapan yang ia hancurkan kesekian kalinya. Ini merupakan guild ke-18 yang ia datangi. Tarrant kembali melemparkan pukulan tepat dirahang pria itu berhasil merontokkan sebagian gigi depannya. Pria yang mengenakan baju compang-camping ini merupakan ketua dari salah satu guild kegelapan yang berada di selatan, ia meringis kesakitan tak henti hentinya memohon ampun.
Mata pria malang itu bengkak, beberapa bagian wajahnya juga terdapat memar. Dan sekarang sudut bibirnya mengeluarkan darah segar akibat pukulan pria gila yang ada dihadapannya, tatapan pria itu bengis menandakan bahwa ia bisa dibunuh kapan saja seperti anak buahnya. Tepat, entah sudah berapa banyak anggota guild kegelapan yang Tarrant habisi. Emosi Tarrant benar benar sedang meluap saat ini.
Ia tak mengerti mengapa dirinya belum dapat menemukan Avery hingga titik ini. Sudah satu minggu semenjak kejadian Avery diculik, dan tak ada seorangpun yang dapat mengetahui siapa menculik Avery. Perasaanya campur aduk setelah melihat keluarga sahabatnya mulai tak peduli dan enggan untuk melakukan percarian lagi. Kata Dias "gadis itu tak mungkin kembali dalam keadaan utuh, jadi anda harus melerakannya, duke." perkataan sial macam apa itu? Jauh dalam hati Tarrant, ia ingin sekali menyucikan pria itu agar tak lagi seperti iblis.
Lelaki bertubuh kekar itu menatap lawan bicaranya tidak ramah, "Selama ini aku membiarkan kalian. Dan ini balasannya? sepertinya kalian ingin sekali mati ya?" tukas Tarrant penuh penuh penekanan.
Ia mencengkram rahang pria itu dengan kuat. Lantas melanjutkan omongannya, "Katakan! Dimana Avery?!"
"Saya mohon ampun tuan, saya tidak mengetahui dimana wanita yang anda cari. Bahkan anda sudah sendiri menggeledah tempat ini, dan tidak menemukan apapun. Tolong lepaskan saya tuan... Saya tidak mungkin mengganggu kesenangan anda." Pria itu memberikan penjelasan yang masuk akal. Ia merapatkan kedua telapak tangannya seraya memasang ekspresi memelas.
Siapa juga yang ingin menggangu ketenangan Duke utara yang terkenal sangar dan beringas? mengganggunya sama saja dengan menggali kuburan mereka sendiri. Pria itu tersungkur setelah dilepar oleh Tarrant. Melihat Tarrant menarik pedang dari sarungnya, pria itu bergidik ngeri. Ia bersujud pada Lelaki yang tengah memegang pedang itu, memohon ampun.
Terlambat, bahkan baru mengucap maaf saja kepala pria itu sudah menggelinding ketanah. Dasar mencuat membanjiri sepatu tarrant. ia mengibaskan pedangnya untuk membersih darah yang menodai pedang kebanggan miliknya. Selanjutnya menyarungkannya kembali. Raut wajahnya terlihat datar melihat tubuh tanpa kepala yang sudah ia penggal itu.
"Anda tidak bisa langsung menghabisi mereka seperti itu, tuan." Pria lain yang sedari tadi mengamati perbuatan Tarrant pun akhirnya angkat bicara. Ia adalah pengawal pribadi Tarrant sejak dirinya menjadi duke. Bagi Tarrant, pria yang berada tepat dibelakangnya itu menyebalkan, ia selalu saja mengurusi dan mengomentari hidup Tarrant. Benar benar memuakkan!
" Kau diam saja, Geck. Atau kau ingin bernasib sama seperti mereka?" Ancam pria itu seraya mengendikkan dagu kearah tumpukan mayat yang berada di pojok ruangan.
Setelahnya, pria bernama Geck itupun diam seribu bahasa. Tatapan tuannya begitu mengerikan, yang baru saja lelaki itu katakan bukan hanya ancaman belaka, ia bisa saja tanpa belas kasih mencincang tubuhnya detik ini juga.
Semua prajurit yang berada di ruangan hanya terdiam menatap atasan mereka, tanpa melakukan apapun. Hawa dingin menyeruak dari tubuh Tarrant yang sedang mendongakkan kepalanya sembari memejam kedua matanya. Setelahnya ia menghela nafas panjang, merasakan dingin yang mulai menusuk kedua tangannya. Ia menatap kedua telapak tangannya yang mulai membeku.
Elemen es, merupakan elemen sihir dari perkembangan sihir udara dan sihir air. Umumnya kedua sihir itu dapat digunakan ketika seseorang menerima elemen udara dan air ketika melakukan tes diakademi. Berbeda dengan Tarrant, ia bisa menciptakan es tanpa perlu menerima elemen. Karena 'bakat keluarga' nya adalah es.
KAMU SEDANG MEMBACA
i am a prince sword
FantasyDi Etherland, sihir adalah hal yang lumrah.Sihir digunakan untuk melindungi wilayah manusia dari monster dan sebangsa iblis. Alshtan adalah salah satu kekaisaran terbesar di Etherland dan menjadi kstaria adalah hal wajib bagi pria bangsawan di keraj...