"Putri Avery dan Pangeran Cyrillo memasuki ruangan!" Seru penjaga.Pintu besar itu terbuka dengan lebar menunjukkan kedua sosok tersebut. Mereka terlihat serasi dengan setelah putih yang senada. Senyum merekah diwajah Avery, yah walau senyuman itu hanya sebuah gimik saja untuk menunjukan kesopanannya. Berbeda dengan Cyrillo, ia sangat jarang menunjukkan perasaannya kepada banyak orang. Selalu saja menampilkan ekspresi datar khas seorang raja yang kejam.
Sebenarnya Avery sendiri bingung bagaimana perasaanya terhadap pangeran yang baru ditemuinya itu. Ada rasa takut dan nyaman yang datang bersamaan ketika bersanding dengan pangeran.
Ia menatap wajah pangeran sekilas. Lelaki bersurai hitam itu balik menatap Avery membuat kedua mata mereka bertemu. Tak disangka pangeran Alshtan itu melemparkan smirknya kepadanya yang membuat jantung Avery berdegup tak karuan. Gadis bermata kuning itu segera membuang wajahnya ke arah lain. Dengan pipi merona.
Mereka berdua melangkahkan kaki menuju ke tengah ruangan, semua mata menju pada mereka. Tak terkecuali Marquess Harley, ayah Avery. Pasangan yang menjadi pusat perhatian itu menuju sang pemilik kediaman.
"Lama tidak berjumpa tuan merquess." Sahut pangeran kepada Dias Harley, Ayah Avery.
"Saya memberi salam kepada matahari muda kekaisaran." Ucap Dias sembari tertawa kecil seraya mengulurkan tangannya kepada pria itu.
"Anda tidak perlu formal begitu, saya jauh tidak punya kekuasaan dari anda."Jawab Cyrillo sembari menjawat uluran tangan itu.
"Haha... tidak pangeran, justru Saya sangat berterima kasih karena anda menyempatkan waktu untuk meladeni permintaannya lelaki tua ini." Kata Dias sembari tersenyum.
Ketika lelaki paruh baya itu tersenyum, akan muncul kerutan di antara matanya. Namun walau keriput, wajahnya masih saja tampan. Bahunya tetap tegak walaupun dimasa tuanya itu.
Dias Harley, adalah lelaki paruh baya yang menjabat sebagai marquess selama 30 tahun lamanya. Umurnya sekarang menginjak 56 tahun. Ia menjadi succesor keluarga Harley di umur 26 tahun setelah menghabisi orang tua dan 4 saudara lainnya.
Benar, lelaki tua yang tampak sehat itu adalah pria berdarah dingin yang kejam terhadap keluarganya sendiri. Tidak heran jika ada memar atau luka di sekujur tubuh Avery.
"Ah saya memberi salam kepada matahari muda kekaisaran." Ucap seorang wanita muda yang datang dari gerombolan bangsawan di ujung ruangan.
Parasnya yang tampak muda dan segar itu adalah Bianka affricort. Seorang yang dulunya adalah anak baron di daerah selatan. Umurnya menginjak kepala tiga tetapi parasnya masih bisa di sandingkan dengan gadis 20 an.
Ah mungkin sekarang bukan affricort lagi, melainkan Biankan Harley. Karena sekarang, wanita itu adalah istri baru aka istri kedua dari Dias, dia adalah marchioness yang baru menggantikan Benetta Harley, ibu kandung Avery.
Benetta Harley seorang marchioness yang baik, tetapi sayangnya sejak mengandung Avery, tubuhnya melemah karena Avery memiliki cyn yang kuat. Hingga ketika Avery lahir, tepat sebulan setelahnya sang ibu meninggal dunia.
Hanya dalam beberapa bulan, ayah Avery membawa seorang wanita dari selatan yang tengah hamil tua kedalam keluarganya. Tepat, dia adalah Bianka Affricort. Wanita berambut hijau itu, tengah mengandung bayi atas hubungan gelapnya dengan Dias.
KAMU SEDANG MEMBACA
i am a prince sword
FantasyDi Etherland, sihir adalah hal yang lumrah.Sihir digunakan untuk melindungi wilayah manusia dari monster dan sebangsa iblis. Alshtan adalah salah satu kekaisaran terbesar di Etherland dan menjadi kstaria adalah hal wajib bagi pria bangsawan di keraj...