Prolog : The Regret

63 10 8
                                    

"Aku juga sibuk kiel! Aku juga mau berangkat ke kantor, tapi aku sempetin masak biar kamu bisa sarapan! kapan sih kamu bisa jadi sosok yang pengertian lagi?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aku juga sibuk kiel! Aku juga mau berangkat ke kantor, tapi aku sempetin masak biar kamu bisa sarapan! kapan sih kamu bisa jadi sosok yang pengertian lagi?!"

Pagi ini kericuhan kembali terjadi. Sepasang suami istri itu tidak mau kalah dari argumennya masing-masing. Perkara sarapan pun menjadi hal yang diperdebatkan. Inzy yang sakit hati karena waktu yang ia sisihkan untuk memasak itu tidak dihargai, dan Ezekiel yang memang tidak pernah lagi mau sarapan di rumah semenjak proyek penting perusahaannya kian membludak.

"Sudahlah Quinn! kamu membuang waktuku! Aku sudah terlambat!"

Sekiranya itulah kalimat pahit yang terakhir Inzy dengar sebelum Ezekiel menghilang dari pandangan, berangkat ke perusahaan dengan langkah berdebam amarah yang semakin meremat hatinya. Tapi, ia tidak pernah bisa marah terlalu lama, hatinya mudah terenyuh, apalagi itu tentang Ezekiel, Lihat? Bahkan dalam keadaan yang tidak baik baik saja seperti saat ini, Ezekiel masih memanggilnya dengan panggilan kesayangannya.

'Quinn siapa?'

'Ya kamu lah sayang...'

'Oh... kamu mau panggil aku Quinn kaya Papa?'

'Iya, biar aku jadi laki laki kedua yang ada di hati kamu setelah Papa.'

Perdebatan itu berakhir seperti biasanya, Ezekiel yang langsung pergi tanpa menghiraukan dan Inzy yang tetap diam dalam lukanya. Walaupun begitu, lihat saja, tidak sampai esok hari mereka pasti sudah berbaikan. Namun, bukan berarti mereka tidak akan bertengkar lagi, justru itulah permasalahannya. Setelah saling memaafkan, mereka akan membuat pertengkaran lagi untuk kesekian kali, lalu kembali memaafkan, dan begitu seterusnya.

Menyakitkan memang.

Seolah permintaan maaf itu tidak berarti bagi mereka.

Hubungan yang semakin memburuk itu selalu mereka sadari, tapi tidak pernah mereka perbaiki.

°°°°°

°°°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°°°

Ezekiel mengusak rambutnya kasar. Menatap ribuan robot di hadapannya dengan lelah. Semua sudah selesai, mulai dari setingan dan senjata, semua sudah selesai ia persiapkan untuk perang esok pagi.

𝓕𝓸𝓻 𝓯𝓾𝓽𝓾𝓻𝓮  || <ℓєє мιηнуυк >Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang