08. The Three Muskeeters

21 2 5
                                    

°°°

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

'PRANG'

"Sebentar, Ezekiel... Sebentar."

"ARRGH! SIAL!"

"Iya, sebentar Ezekiel... sabar... kumohon tenanglah... hiks, kamu harus tenang, nanti semakin panas..."

"BERISIK! KULITKU-ARRGH SIALAN!"

"Kamu tenang dulu, Ezekiel... ini diminum obatnya..."

...

...

...

"Inzy? Inzy, hey!"

"Inzy bangun!"

Terkesiap.

Inzy membuka mata, termangu menatap kedua temannya yang menatap cemas.

"Ini, minum dulu... ayo duduk."

Menurut. Ia bersandar pada Dashboard, menghabiskan satu gelas dalam beberapa teguk. Tenggorokannya sangat kering, bahkan keringatnya bercucuran, kelelahan. Lagi-lagi, mimpi yang terasa begitu nyata. Mengapa? apa semua ini? sudah berapa kali? Inzy muak. Membuatnya diliputi rasa cemas yang berakhir sia-sia. Padahal ia tahu, semua itu tidak akan terjadi. Semua itu berakhir menjadi sebuah antonim. Tapi ia masih bersikeras mencemaskannya, seolah apa yang lewat di mimpinya, hari itu pula akan menjadi sebuah realita. Padahal ia tahu, tidak perlu ditebak lagi, itu sungguhan hanya sebatas bunga tidur. Kenapa pula harus selalu tentang Ezekiel Stoic? kenapa? padahal ia tidak terlalu memikirkannya.

Tidak terlalu, hanya... sedikit lebih banyak.

Sama saja bodoh.

"Mimpinya buruk sekali, ya?" Luella menyodorkan sapu tangan kelinci putih dan roll on aroma terapi. Bebek menyebalkan itu tetap saja teman baik bagi Inzy. Amaya juga menyalakan lilin aroma terapi yang ada diatas nakas, membantu menenangkan pikiran, mengerti jika Inzy masih sedikit gelisah.

"Mau sarapan dulu? tadi pagi-pagi Aya jogging, pulang membeli Onigiri di kafetaria, atau mandi dulu? mau air hangat?"  tawar Luella bertubi-tubi.

Inzy menggeleng pelan. "Aku baik-baik saja"

"Benar?" desak Amaya.

Inzy mengangguk sekali lagi sembari turun dari kasur. "Aku mau mandi."

°°°

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝓕𝓸𝓻 𝓯𝓾𝓽𝓾𝓻𝓮  || <ℓєє мιηнуυк >Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang