Keselamatan diri memang yang paling penting, rencanaku untuk menjauh dari Iston sudah aku jalankan, tidak tanggung-tanggung, aku membeli rumah di kota yang cukup jauh dari kota tempat Iston tinggal. Semua ini aku lakukan agar dia tidak mengetahui kehadiran bayi ini, anakku.
Benar, Iston sama sekali tidak mengetahui bahwa aku sedang hamil saat dia menceraikanku. Awalnya aku juga tidak tau, dikehidupan pertamaku, bayi ini langsung aku gugurkan karena aku takut badanku akan menjadi jelek ketika hamil dan melahirkan lalu menyebabkan Iston semakin tidak menyukaiku, tapi setelah tau bahwa aku menggugurkan bayi yang ada dalam kandunganku dia membunuhku, di kehidupan keduaku juga sama bodohnya, aku malah memanfaatkan anakku demi bisa kembali rujuk dengan Iston, awalnya semua berjalan sesuai dengan keinginanku, tapi saat anakku lahir Iston kembali mengabaikan ku dan membawa masuk wanita itu ke rumah kami.
Bagaimana aku bisa bercerai dengan Iston? Semua berawal dari kegilaanku terhadap Iston, kami awalnya adalah sepasang kekasih yang saling mencintai, aku sangat mencintai Iston sampai rela melakukan apapun untuknya, tidak terkecuali meninggalkan keluargaku demi menikah dengannya. Tapi semua itu hancur begitu saja ketika Syila, sekretaris baru yang dipekerjakan oleh Iston mulai mendekati pria itu.
Dengan tidak tau dirinya dia berkata bahwa dia mencintai Iston dan Iston juga mencintainya, aku tidak percaya, tentu saja pada waktu itu aku sangat mempercayai suamiku. Tapi ketika melihat Iston yang sedang bergumul manja dengan wanita itu di ranjang membuatku meledak, aku menghampiri mereka lalu menjambak rambut wanita itu dan membuat kepalanya terantuk meja yang ada di dekat tempat tidur, kepalanya berdarah.
Iston langsung memarahiku dan mengamuk memukuliku ketika Syila dibawa ke rumah sakit, seluruh luka di tubuhku sama sekali tidak membuatnya kasihan padaku. Seolah-olah hanya ada Syila di kepalanya. Waktu itu aku pikir Iston melakukan hal itu karena aku yang tidak becus menjadi seorang istri, aku kurang melayaninya, karena itu di kehidupan kedua aku berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi istri yang baik untuknya. Namun nahas, usaha yang kulakukan sia-sia, sama sekali tidak terlihat di mata Iston.
Sekarang tentu saja aku sadar kalau Iston adalah pria bejat yang tidak bertanggung jawab, tukang selingkuh. Kalau mengingat kebodohanku yang tetap berpikir bisa merubah Iston di kehidupan keduaku membuat diriku ingin muntah. Iw! Apa yang aku harapkan dari pria sepertinya? Lihat, yang aku dapatkan hanya peluru yang menembus kepalaku!
Aku elus perutku, sangat berharap anakku akan cepat lahir agar aku bisa membesarkannya dengan baik, tenang saja nak, Mamamu ini akan mencarikan Papa baru yang baik untukmu.
Demi memenuhi kebutuhan, semua perhiasan yang aku dapatkan dari Iston dan berbagai barang mewah aku jual. Aku menyewa sebuah toko untuk kujadikan butik, aku senang menggambar desain sejak dulu namun berhenti ketika menikah dengan Iston karena katanya dia lebih suka wanita yang bekerja di rumah. Omong kosong, dia malah selingkuh dengan sekretarisnya. Semuanya cukup, apa lagi ada Kainan yang membantuku dan memberikan tempat tinggal untukku.
Aku ingin menelepon orang tuaku dan meminta maaf, tapi sulit rasanya. Aku terlalu malu dan merasa bersalah kepada mereka.
"Akhirnya kamu bisa kembali hidup Ra, selama ini aku mengira jiwamu sudah mati" suara berat terdengar dari balik pintu yang kemudian terbuka lebar, Kainan, dengan kantong plastik yang berisi berbagai macam bahan makanan dan cemilan masuk ke rumahku. Aku sedang duduk di depan televisi menonton acara kesukaanku. Melihat Kainan yang berjalan menuju dapur, aku berdiri dan mengikutinya.
"Tidak ada yang perlu aku pikirkan lagi, seharunya lepas dari jeratan Iston merupakan sebuah kebahagiaan dalam hidupku" tangan Kai yang sedang menyusun barang-barang yang dibelinya tadi berhenti, dia menoleh menatapku dengan pandangan tenang dan tersenyum.
"Kenapa begitu?"
"Aku selama ini bodoh, meninggalkan orang-orang yang mencintai dan menyayangi diriku demi bisa bersama dengan pria bejat seperti Iston. Seharusnya aku sadar sejak awal kalau Iston bukanlah pria yang setia, mana ada pria setia yang langsung tertarik dengan wanita yang baru pertama kali ditemuinya dan berselingkuh dengannya"
Benar, tidak ada pria setia yang tertarik dengan wanita yang baru pertama kali ditemuinya. Aku tau semua teman-teman Iston, tidak ada yang namanya Syila, itu berarti dia baru saja bertemu dengan Syila semenjak wanita itu menjabat sebagai sekretarisnya. Entah bagaimana rasa cinta Iston yang selama ini katanya untukku bisa tiba-tiba berganti haluan ke wanita itu.
Sangat gila bukan? Benar, Iston pria gila! Sungguh bodoh dan tololnya aku. Kalau bisa aku rasanya ingin membenturkan kepalaku agar aku bisa melupakan semua kebodohan yang telah aku lakukan. Kai hanya tersenyum ketika mendengar perkataanku, dia mengambil sebuah apel dan mencucinya lalu mengupasnya, setelah itu dia memberikannya padaku.
"Apel baik untuk ibu hamil, kamu harus menjaga kesehatanmu agar anakmu bisa lahir dengan keadaan sehat" selama ini hanya Kainan yang membantuku bahkan ketika kebaikannya sudah kutolak, dia sama sekali tidak menyerah dan terus berusaha membantuku. Pria tampan seperti Kainan seharusnya tidak perlu sampai begini padaku yang sudah menyakitinya.
"Terima kasih, Kai. Terima kasih untuk semua kebaikanmu" Kainan hanya diam mengabaikan ucapan terima kasih dariku, dia fokus memotong apel dan mengupas kulitnya lalu memberikannya padaku, begitu terus sampai apel yang ada di tangannya habis.
"Jangan berterima kasih padaku, Ra. Aku menganggap bahwa hal inilah yang harus aku lakukan" aku memandangnya heran, tapi Kai malah terkekeh ketika melihat wajahku. Barangkali wajahku sedikit aneh ketika sedang berpikir.
"Kenapa? Ada yang salah?" Kai menggeleng, dia berkata bahwa tidak ada yang salah dariku. Tapi, tetap saja aku tidak percaya, tidak mungkin Kainan tertawa tanpa sebab seperti itu. Aku berjalan ke kamarku dan melihat kaca, tidak ada yang aneh. Aku kembali ke dapur sambil mengernyitkan dahi melihat ke arah Kai.
"Tidak ada yang aneh, Ra. Hanya saja wajahmu lucu ketika sedang berpikir" Kainan berucap dengan santai tapi hal ini malah membuatku sedikit tersentak, meskipun aku tau bahwa Kainan menyukaiku, rasanya tidak bisa untuk menerima rasa sukanya itu. Aku belum siap, walaupun memang aku ingin mencari calon ayah yang lebih tampan, kaya raya dan seksi untuk anakku, tapi tidak sekarang.
"Aku akan memasak makanan, kamu pergi ke ruang makan" sebelum Kai menolak aku sudah mendorongnya dan mendudukkan dirinya di kursi ruang makan, lalu pergi ke dapur untuk memasak. Tentu saja aku bisa memasak, meskipun aku berasal dari keluarga kaya yang tidak kekurangan apapun, ibuku senang memasak dan Iston menyukai masakan rumahan. Oke, berhenti memikirkan Iston, setiap kali otakku mulai berpikir tentangnya rasa mual di perutku muncul.
Anakku pasti sangat tidak menyukai ayahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Seconds of Time
FantasiaKedua kalinya, aku mendapatkan kesempatan untuk kedua kalinya. Setiap detik waktu yang aku lewati akan terulang kembali, semua kepedihan yang telah aku lalui akan kembali aku jalani. Tentu saja menyerah bukanlah kawanku, tidak pernah terpikirkan ole...