1'A

357 21 0
                                    

.
.
.
.

[Name] POV'

Hari ini aku diajak Ayah ku pergi ke manor Paxley.

Entah apa yang akan Ayah ku lakukan, selama ini dia tak pernah memberi restu untuk hubungan ku dengan Gusion.

Aku melirik Ayah ku yang duduk di depan, mobil melaju dengan kecepatan sedang.

"[Name]"

Aku mengangkat kepala ku saat mendengar suara Ayah ku.

Aku mengangkat kepala ku saat mendengar suara Ayah ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Leonardo Anchiest.

"Kau akan bertunangan dengan Anak sulung keluarga Paxley"

Pantas saja aku disuruh memakai pakaian yang lebih cocok disebut gaun.

Aku tak terkejut.

Hanya.. tak menyangka Ayah ku akan berbuat sampai sejauh ini.

Aku tau Ayah 'sangat' tidak menyukai Gusion, tapi aku tak bisa melepaskan Gusion begitu saja..

Aku menunduk menahan tangis, Ayah tak akan suka jika melihatku menangis.

Menolak pertunangan ini? Aku.. tak bisa menolak, Aku sudah bersumpah pada diriku sendiri untuk selalu menuruti kemauan Ayah ku jika ia selamat dari kecelakaan tragis di masa lalu.

Grakk..

Bunyi gerbang di geser membuat ku mendongak melihat ke depan, di sana sudah di hias berbagai hiasan di sepanjang jalan menuju Manor Paxley.

Bunyi gerbang di geser membuat ku mendongak melihat ke depan, di sana sudah di hias berbagai hiasan di sepanjang jalan menuju Manor Paxley

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Manor Paxley.

Walau sudah 4 tahun menjalin kasih dengan Gusion, ini pertama kalinya aku menginjakkan kaki di Manor Paxley.

Aku menatap kagum sekitar, Manor Paxley lebih besar dan lebih megah dari Manor Anchiest.

Ayah ku menggandeng tangan ku menuju pintu utama Manor Paxley.

Kami berjalan di atas karpet merah.

Cklek..

Pintu dibuka dan tampaklah sekitar 15 orang berada di dalam menoleh ke arah kami.

𝗧𝘄𝗼 𝗖𝗵𝗼𝗶𝗰𝗲𝘀 X 𝐀𝐚𝐦𝐨𝐧 𝐏𝐚𝐱𝐥𝐞𝐲.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang