7'A

127 10 5
                                    

[Name] menatap api unggun yang baru saja selesai dibuat Aamon di tengah-tengah Gua batu yang menjadi tempat persinggahan mereka.

Terdapat beberapa barang dan baju Gusion di dekat dinding Gua, menandakan bahwa selama kabur dari Manor, tempat tinggal Gusion adalah Gua ini.

[Name] duduk dengan lutut ditekuk di tanah tanpa alas dan memangku dagu.

Setelah selesai dengan api unggun, Aamon berdiri dan mengambil sesuatu dari tas kecil yang tadi dia bawa.

Mata [Name] terus memperhatikan pergerakan Aamon, dimulai dari alat pemanggang yang Aamon letakkan di atas api unggun, hingga dua buah daging ia letakkan di atas pemanggang besi.

Dan ternyata hal yang ia perhatikan sedari tadi tak luput dari pandangan Gusion, pemuda itu sedang meringkuk di bagian dekat dinding Gua, tubuhnya tertutupi selimut, tetapi pandangan nya jatuh pada gadis yang ia cintai.

Pandangan sayu serta tubuhnya yang tak ter-urus menandakan bahwa ia sedang sakit.

"Uhuk-uhuk.."

Suara batuk kecil terdengar dari mulut Gusion membuat Aamon dan [Name] menatap pemuda menyedihkan itu.

Terjadi jeda keheningan singkat di antara mereka, Aamon segera beranjak dan menyerahkan jubah ajaib nya kepada [Name].

"Hangatkan dirimu, aku akan pergi ke sungai dekat sini bersama Gusion."

Setelah mengatakan itu, Aamon berjalan menuju Gusion dan menggendong pemuda itu di punggung nya, "Kalau ada sesuatu yang membahayakan, pakai jubah itu."

[Name] sontak mengangguk pelan dan memperhatikan dua pemuda itu yang menjauh dari Gua, ia tak menyangka Aamon cukup perhatian terhadap adiknya dan.. dirinya.

Tanpa ia sadari pipinya memerah, ia mengeratkan jubah ajaib Aamon di pelukan nya, sembari memandangi daging-daging yang nampak hampir matang di pemanggang besi.

Suara jangkrik di pagi hari yang masih kelam membuat suasana nya sedikit menenangkan, walau cuaca nya dingin, tapi hal itu bisa tertutupi oleh api unggun dan jubah ajaib Aamon.

Sekitar 5 menit sejak Aamon dan Gusion pergi, tiba-tiba ada suara jejak kaki yang mendekat.

Tap.. tap.. tap..

Sontak hal itu membuat [Name] langsung menyelimuti dirinya dengan jubah ajaib Aamon, seketika tubuhnya menghilang (tak terlihat)

Grrr...

Geraman itu terdengar dari seekor beruang yang sedang mencoba mengambil sarang madu di pohon depan Gua.

Jantung [Name] berdegup kencang, takut kalau-kalau Beruang itu lebih memilih untuk pergi masuk ke dalam Gua dan mengambil daging yang sedang di bakar.

Pelan tapi pasti, tangan kanan [Name] ter-arah pada daging bakar dan menggunakan sihirnya.

Kini api unggun serta daging itu terselimuti cahaya biru sedikit transparan yang membuat harum dan asapnya tak menembus keluar Gua.

Sedangkan tangan kiri [Name] ter-arah pada sarang madu di pohon itu, lalu 'set'

Sarang madu itu jatuh tepat di kedua tangan Beruang yang sedang menengadah.

Beruang itu pun pergi dengan langkah besarnya.

Huff..

[Name] menghela nafas lega saat Beruang itu tak lagi terlihat di pandangannya, kini sihir di sekitar api unggun ia hilangkan.

Kemudian harum daging yang tercampur sedikit bumbu itu menusuk tepat ke dalam hidung [Name], nampak daging nya sudah mulai kekuningan.

Lama menatap daging-daging yang sedang dibakar api unggun itu, hingga ia tak sadar bahwa Aamon dan Gusion telah kembali.

🎉 Kamu telah selesai membaca 𝗧𝘄𝗼 𝗖𝗵𝗼𝗶𝗰𝗲𝘀 X 𝐀𝐚𝐦𝐨𝐧 𝐏𝐚𝐱𝐥𝐞𝐲. 🎉
𝗧𝘄𝗼 𝗖𝗵𝗼𝗶𝗰𝗲𝘀 X 𝐀𝐚𝐦𝐨𝐧 𝐏𝐚𝐱𝐥𝐞𝐲.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang