Chapter 3>Bot|

42 17 1
                                    

Arsen menatap dua temannya yang ikut berpikir, dia terkekeh kecil lalu membuka suara, meminta pendapat soal Chara Anime yang akan dia pakai, "... Eh, gimana kalo Karma??"

Niel dan Radit menghentikan perdebatan mereka, kemudian saking menatap, "Oh!! Bener juga! Mending Akabane Karma aja, dia husbu sejuta umat juga tuh." sahut mereka bersamaan.

Arsen kembali bertanya, "Gapapa?"

Diam, Niel mengerutkan keningnya, "Gapapa gimana dah? Terserah Lo kali, yang buat bot aja lo." ucapnya.

Radit hanya mengangguk-ngangguk setuju dengan Niel.

Omong-omong, ada yang penasaran dengan Aksa? Dia sekarang sudah tertidur. Awalnya dia tak tertarik dengan pembicaraan ini, tapi karena dia sudah bosan bermain game, akhirnya tetap menyimak sampai akhir, sampai dia mulai bosan dan mengantuk, dan pada akhirnya dia tertidur di sofa.

Arsen, Niel, Radit yang mendengar suara dengkuran halus mengalihkan pandangannya dan melihat Aksa yang sudah tertidur dengan nyenyak di sofa.

Niel menutup mulut menggunakan tangannya, "Pufft--hahaha, saking bosennya Ampe ketiduran?? Hahaha."

Radit memasang wajah tak percaya, "..Bisa gitu?"

Arsen sedari tadi menahan tawanya, "Ukh--pfft-udah udah, haha. Biarin aja dia tidur, pasti selain bosen, Aksa juga udah ngantuk."

Radit dan Niel tersenyum, Niel berdiri dan berjalan ke kamar, kemudian keluar dengan membawa bantal beserta selimut.

Tempat rahasia mereka itu, memang bisa di bilang lengkap. Ada ruang latihan, ruang istirahat, Karpet, TV, bahkan game. selain itu di ruang istirahat juga ada sofa yang terbilang besar. ada dapur, kamar mandi. kamar tidur juga ada, meski hanya dua kamar.

".... Btw, yang buat bot nya siapa..??" tanya Radit memecah keheningan yang melanda mereka.

"...."

"Oh iya.."

Arsen mengambil ponsel yang dia letakan di meja tadi, "Bentar, gue cari-cari dulu deh gimana caranya buat bot." Arsen men-searching cara membuat bot.

Setelah memahami cara membuatnya, mereka segera berunding. Niel dan Radit memutuskan yang membuat bot adalah Asen saja.

"Lo aja deh Sen, yang buat bot nya." ucap Niel yang di angguki oleh Radit.

Arsen mengangguk, "oke, bentar."

Niel dan Radit hanya mengangguk, mereka menunggu Arsen membuat bot itu. selagi menunggu, Niel membuka ponselnya dan mengirim pesan pada adiknya.

Dia melihat nama kontak adiknya di ponselnya. Adikku tersayang, aneisha. Nama kontak yang dia tulis di ponselnya.



Niel:

"Kamu mau ikut kakak ga? Di sini ngumpul bareng temen kakak, gamau juga gapapa."

Adikku tersayang, aneisha:

"Emang gapapa?? Di situ cowo semua, kan? Lagian takut ngeganggu kakak juga, hehe"

Niel:

"Loh, masa ngeganggu, gapapa kok. Masa kamu Sendiri di rumah. Ibu juga ga bakal pulang, kalo ayah pulang, takutnya..."

Adikku tersayang, aneisha:

"Astaga, kakak, kakak. Iya deh, iya. Aku kesana yaaa"

Niel:

This Life Just A StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang