"Kalian ini gimana sii?!! Kenapa kalian gak ngeliatin Isha?? Kan udah di suruh buat jaga dia!" Arsen berbicara dengan nada tinggi.
Radit dan Aksa hanya menunduk, mereka tidak berani membantah. Bagaimanapun mereka salah karena tidak menjaga Aneisha dengan benar.
"... Maaf, tadi gue ketiduran."
"... Gue minta maaf..., tadi gue malah fokus ke kucing..."
Arsen mengerutkan keningnya, dengan matanya yang menatap tajam Radit dan Aksa, "Kalian...," Dia mengusap wajahnya yang sedikit memerah karena marah.
"Hahh... gue juga salah karena kelamaan..."
Arsen memijat pelipisnya, lalu merogoh saku celananya untuk mengambil ponsel, berniat menelepon Niel.
"Halo? Apa?" Niel bertanya tanpa basa-basi.
"... El, Aneisha ilang..," ucap Arsen dengan suara lirih, "Maaf, harusnya gue gak pergi ninggalin dia."
"... Jangan bercanda, Sen. Gue gada waktu buat ngeladenin candaan kek gini."
"Gue serius. Tadi gue pergi beli gulali buat Isha, jadi gue nitip Isha ke Aksa Ama Radit, pas gue balik Isha udah gada di tempat. Aksa ketiduran, Radit sibuk main kucing yang entah darimana datangnya."
"Dari selokan..." Lirih Radit.
Arsen memberi tatapan tajam pada Radit, Radit bergidik ngeri mendapat tatapan itu.
Niel tidak merespon. Niel tahu bahwa Arsen tidak sedang bercanda, terlihat dari nadanya yang serius, dan Arsen tidak akan membuat candaan seperti ini.
"...." Niel tetap diam, membuat Arsen, Radit, dan Aksa gelisah.
'Habislah...Niel bener-bener seorang kakak yang sesayang itu sama adiknya.'
'LAGIAN KAKAK MANA YANG GAK MARAH PAS ADEKNYA ILANG?!!'
batin mereka.
Tit--tit...
"Dimatiin?"
Arsen sedikit tercengang, kemudian tersadarkan kembali, "Udah! Cari Isha buruan!!"
Mereka kesana-kemari mencari Aneisha, tetapi tetap tidak menemukannya. Arsen mengacak rambutnya frustasi.
"ARSEN!!" suara teriakan seseorang dari belakang mereka. Mereka segera berbalik ke sumber suara, mendapati Niel yang berjalan cepat menuju mereka.
Arsen yang melihat Niel segera berjalan maju secara perlahan.
"Nie--"
BUGHH! satu pukulan mengenai rahang Arsen.
"GUE NITIP ISHA KARENA GUE PERCAYA SAMA LO, SIAL*N!! KENAPA LO LENGAH GINI SIH?!!" Niel berteriak, sambil mencengkram erat kerah baju Arsen yang membuat Arsen tercekik, "LO BERUBAH KARENA TIARA TIARA ITU, BANGS*T!! KALO NGGAK LO GAMUNGKIN LENGAH KEK GINI SEN!!" lanjut Niel.
Arsen membelalakkan matanya, nama yang ia rindukan, tetapi terdapat rasa sakit ketika nama itu terdengar.
Arsen menggertakkan giginya, "... Ini gada hubungannya sama perempuan itu... Nathaniel Davian... Zayn." Ucap Arsen penuh penekanan.
"... Kenapa, hah?!! Oh, gue tau.. Lo masih gabisa ngerelain tuh perempuan, kan? Heh! Padahal perempuan itu yang udah ngasih Lo luka... EMANG GOBLOK LO SEN!!"
"Davian." ucap Arsen sedikit gemetar.
Radit dan Aksa terkejut melihat dua orang yang sangat jarang bertengkar itu, kini bertengkar hebat dihadapan mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/338008409-288-k177373.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
This Life Just A Story
AléatoireAuthor: @hylyzie Partner : @zzkikikiyayaya Start: 15-04-2023 *CERITA INI TIDAK AKAN DILANJUTKAN.* (Sudah Direvisi Kembali) Cover : Pin@gladyssoto879