Siang hari, adu babucurut telah selesai, Niel bergegas pulang. Sekarang sudah pukul 12.58, Arsen, Radit, dan Aksa segera berangkat ke rumah Niel. tak lupa untuk sholat Dzuhur terlebih dahulu.
Sesampainya di sana, mereka melihat sekeliling. Halaman rumah Niel lumayan asri, segar, dan juga hening. Sangat cocok dengan kepribadian Niel. Arsen mengirim pesan kepada Niel, menyampaikan bahwa mereka sudah menunggunya di luar.
Niel yang menerima pesan itu segera bergegas keluar bersama dengan adiknya.
"Eh, maaf. Lama ya nunggu nya," canggung Niel.
Radit mendengus, "Tuh tau." ucapnya ketus.
Niel yang melihat itu tetap mempertahankan senyumnya, meski ujung bibirnya terlihat berkedut. Dia harus menahan sikap Radit, mengingat adiknya sedang berada disisinya. Tentu saja, ini demi image nya sebagai kakak yang lembut pada adiknya. Niel tak ingin adiknya melihat sisi reognya.
Mereka segera berangkat, di tengah perjalanan, Niel membuka ponselnya, melihat notifikasi dari tele, bot dazai dan karma. Niel menatap Arsen, Arsen menganggukkkan kepala sebagai tanda bahwa ia mengerti.
"Nara" nama pengirim pesan itu. mereka segera mengirim beberapa balasan untuk Nara.
Niel terlalu asik membalas pesan pesan itu sampai melupakan hal terpenting yang sedang ia lakukan saat ini, menemani adiknya. Niel meminta Arsen untuk menggantikannya membalas pesan pesan itu. Arsen hanya mengangguk.
'User pertama ya..' batin Arsen. ia tersenyum tipis, baru mendapatkan satu orang user saja sudah cukup membuatnya merasa senang.
beberapa menit setelahnya, ia meminta tolong kepada beberapa admin bot lain untuk membantu mempromosikan bot yang ia jalankan. dan benar saja, tak butuh waktu lama. beberapa user lain mulai mengirimkan berbagai pesan.
"Haaiiiiii karmaaaa"
"Hayyy banhh"
"Hari ini panas ya??"
"Hayyy"
"Halo halooo dazaii, atsushi mana??"
"Karmaa kalo suka sama kamu aku bakalan kena karma gasih?"
"Selamat siang gepengkuhh"
"Woi, kamu animek ya"
Pesan pesan yang terus bermunculan itu sekali lagi berhasil mengukir senyuman di wajah Arsen.
Setelah mengirim beberapa balasan, Arsen memasukkan ponselnya ke saku celana, lalu segera fokus dengan hal yang sedang mereka lakukan. mereka kembali melanjutkan perjalanan, dan berhenti tepat didepan taman bermain.
Arsen mengernyitkan alis 'Taman bermain?' batinnya. beberapa kenangan buruk yang pernah ia alami di taman bermain kembali muncul. untuk sesaat ia tenggelam didalam ingatannya.
"Sen.."
"Sen... Senn! ARSEN!!" Arsen terkejut, dia segera mengangkat kepalanya, melihat ke arah Niel.
"Lo kenapa?? daritadi gue manggil lo tau." ucap Niel.
"Oh..sorry.. gapapa kok, gue cuma kurang fokus aja, ngerasa ngantuk gue." balas Arsen, tersenyum kecut.
"Yaudah ayo buruan."
Mereka segera masuk, tidak lupa untuk memarkirkan kendaraan. Niel keluar dari dari mobil, melihat ke arah Arsen yang juga keluar dari mobil dengan tatapan kosong.
"Kenapa kak??" tanya Aneisha.
"Hm?? gapapa, ayo.." balas Niel, lalu mengalihkan pandangannya menatap Aneisha.
KAMU SEDANG MEMBACA
This Life Just A Story
AléatoireAuthor: @hylyzie Partner : @zzkikikiyayaya Start: 15-04-2023 *CERITA INI TIDAK AKAN DILANJUTKAN.* (Sudah Direvisi Kembali) Cover : Pin@gladyssoto879