4. Dare or Dare

144 27 20
                                    


tandai typo!

....................................

Pagi hari disekolah, 2 gadis cantik tengah mengghibah ria, mereka tampak ilfeel dengan orang yang sedang mereka ghibahi.

"Ra, maen TOD yok," ajak Ayanika seraya memutar botol plastik bekas minumannya.

"Jangan TOD tapi DOD aja," merasa tertantang Ayanika mengiyakan ucapan Ilora.

Botol plastik diputar diatas meja, keduanya tampak serius sampai pada akhirnya botol tersebut berhenti tepat diarah Ayanika.

"Ya elah, Ulang-ulang."

"Dih nggak bisa gitu ege," semprot Ilora, Ayanika memitar bola.mata malasnya, pasti dare dari Ilora akan diluar nalarnya.

"Iye, iye. Apa darenya?"

"Minta nomor ke Hasbu terus PDKT 1 minggu." Ayanika melongo, dare macam apa ini.

"YANG LAEN SIALAN!"

"Nggak ah, kan seterah gue," dengan berat hati Ayanika harus menuruti ucapan Ilora.

"Kapani mintanya?"

"Sekarang lah." Ayanika tampak berpikir bagaimana caranya agar dapat meminta nomor telpon Hasbu tapi yang tak menurunkan imagenya.

"Noh orangnya dateng." Ilora menunjuk ke arah Hasbu yang tengah membeli es teh.

Ayanika merogoh sakunya mengambil ponsel miliknya, ia berjalan santai ke arah Hasbu tapi pandanganya fokus ke ponselnya.

Hasbu hendak pergi ke mejanya, di tengah-tengah langkahnya ia menabrak Ayanika, eh ralat Ayanika yang menabraknya.

"Eh Batu, sorry sorry. Duh seragam lo jadi basah." Ayanika tampak gelagapan kala es teh yang Hasbu pegang tumpang tepat ke seragamnya.

"Ck, lo bisa jalan yang bener nggak sih!"

"Sorry, gue nggak sengaja sumpah."

"A---- itu aja, ni seragam gue cuci ampe bersihhh banget trus gue anter kerumah lo, gimana?"

"Eng---"

"LOH BU, SERAGAM LO NAPA?. NANTI KAGAK ILANG ITU BU, NIH SERAGAM BUAT LO!!" Ilora mengikuti permainan Ayanika ia melempar seragam baru ke arah Hasbu, ia baru saja membelinya di koperasi. Sangat royal memang.

"Nah itu ada yang baru, ini seragam gue cuciin ya."

"Eng----"

"Ya gue mohonn, gue merasa bersalah kalo lo nolak." Hasbu tak enak jika menolak, Ayanika tampak tulus ingin membantunya. Wajah gadis yang pnik itu membuat Hasbu menganggukkan kepalanya.

"Oke,"

"Minta nomor lo dong, huat nanti kabarin kalo udah gue cuci."

"Fuck, gue kejebak."

Dengan ogah-ogahan Hasbu memberikan nomornya kepada ponsel Ayanika, ia harap Ayanika tak menyebarkan nomor telepon miliknya.

Hasbu: Hujan Terakhir (HIATUS SEMENTARA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang