Kamado Pemili & Ujian -03-

43 10 0
                                    

Happy reading! Vote nya atuh :(
__________________________________

"Udah siap semuanya kan? Gak ada yg ketinggalan?" Tanya Hotaru pada (Name) yang masih duduk.

"Gak ada kok, oh ya latihan sama lu lusa kan? Liat aja pasti kali ini gue menang hha!" Jawab (Name) dengan seringai.

Ia akan pergi ke kediaman Kamado sekarang (Name) jalan kaki? Pfft mustahil kawan. Ya dia minta teleport sama Taru lah.

"Siap kan? Jangan sampe malem banget nanti ngerepotin ngga enak sama keluarganya Tanjiro dan sana" Ujar Hotaru selayaknya seorang Emak yg baiq.

"Oke matta ashita!"

Dan wushhh ilang. Ngga (Name) nya udah di teleport.

"Wanjir dingin cui!" Gerutu (Name) setelah sedikit berjalan.

Dari jauh ia melihat seseorang dan juga sebuah makhluk yang aneh apa itu oni? Gak terlalu keliatan banget karena lagi badai salju.

"Wanjir! Itu ayang bebeb ku wajib ditolong ini mah!" Gumam (Name) berlari di tengan badai.

"Harusnya aku mendengar Ibu untuk tidak keluar saat badai.." gumam Tanjidor aka Tanjiro.

"Grrhh percuma saja haha! Kau akan jadi makan siang ku!" Celoteh iblis jelek itu.

Tanjiro masih terus melempari batu sambil menatap takut ke arah depan.

"Getsu no kokyu ni no kata: Mikazdukigiri! (Tebasan bulan sabit)

Sringg

Kepala iblis itu terpisah dengan tubuhnya dan terjatuh begitu saja ke tanah. Menampakkan seorang gadis dengan manik bercahaya memegang katana.

"Apa?! Apa apaan ini?! Aku sudah makan banyak manusia kenapa kalah dengan gadis kecil?!" Misuh iblis yang tinggal kepala itu.

"Itu mah kau nya aja lemah" timpal (Name) berjalan ke arah Tanjiro yang masih shock.

"Kau tak apa? Apa ada yang luka?" Tanya (Name) khawatir.

"Eh? Ah aku tidak apa! Arigatou nee san!" Jawab Tanjiro.

//Bingung sama umur mbak nem.

"Syukurlah, lain kali jangan keluar saat badai ya emm.." pura pura gak tau nama aja ya ges.

"Tanjiro!, Kamado Tanjido desu. Iya aku tidak akan seperti itu lagi terimakasih banyak ya nee san. Nama nee san siapa?" Tanya Tanjiro.

Tanjidor manggil (Name) nee san soalnya masih tinggian (Name) sedikit.

"Ameyuri (Name) desu Tanjiro chan" jawab (Name) diakhiri kekehan.

"Baiklah ini masih badai, maukah (Name) nee san singgah di rumahku? Ini masih badai lagi pun rumahku dekat" Ajak Tanjiro (Name)? Ya iya lah mau! Siapa yang nggak mau ke rumah bebeb nya?.

...

"Tadaima!"

"Okaeri Tanjiro dan em?" Jawab Kie kebingungan emak nya Tanjiro bingung lah anak bujang nya bawa cewek.

"Konnichiwa, ini siapa Tanjiro? Calon istri mu? Ahaha" Sapa Kie mendekat ke arah kedua orang dihadapan nya.

"Ameyuri (Name) desu, Konnichiwa Kamado san yoroshiku" sapa (Name) balik lalu membungkuk 45°  derajat.

"Yoroshiku mo (Name) san ayo masuk, maaf kan sedikit berantakan" Ajak Kie dan Tanjiro? Di anggurin.

"Okaa san matte!"

"Jadi bagaimana kalian bisa bertemu Tanjiro?" Tanya Kie menghidangkan Ocha dan beberapa camilan.

"Kami bertemu saat (Name) nee san menolongku dari Oni tadi saat akan naik ke sini" Jawab Tanjiro.

"Kau ini sudah ibu bilang jangan sembarang keluar saat badai dan malam, untung saja ada nak (Name) jika tidak ada kau bagaimana?" Omel Kie membuat Tanjiro tersenyum kikuk.

"Dan nak (Name) terimakasih banyak ya sudah menolong Tanjiro"

"Sama sama Kamado san"

"Oh ya dimana Nezuko dan yang lainnya Oka san?" Tanya Tanjiro celingak-celinguk.

"Mereka sedang tidur siang"

Obrolan terus berlanjut sampai sore saat badai salju sudah mulai reda, adik Tanjiro yang lain sudah pada bangun dan bermain dengan (Name) sedari tadi.

Meski baru bertemu mereka langsung akrab dan sudah bagaikan keluarga.

(Name) menatap sendu mereka semua kasian aka soalnya nanti jadi mayad.

Sampai saat sore dan (Name) memutuskan untuk pulang kan kata Hotaru tadi jangan sampe malem kan?.

"Okaeri gimana lancar?" Tanya Hotaru mengeringkan rambut (Name).

Dia kan kena badai dikit kalo nanti masuk angin gimana? Dikerok dong.

"Lancar aja kok Ru, lagian Tanjiro juga ketemu Oni tadi pas badai" Jawab (Name) asal sambil makan mitarashi dango, atau dango dengan saus manis.

"Sou ka, udah nih ayo bantuin bikin makan gue masak Oyakodon" Ajak Hotaru menaruh handuk di tempatnya.

"Asik Oyakodon" Racau (Name) berjalan cepat mengikuti Hotaru.

Mereka memang sudah seperti Adik kakak saat ini. Gak tau kenapa (Name) sudah menganggap Hotaru abang nya lagian mirip bgt sama Rei.

"Umai! Kenapa setiap yang dimasak Hotaru selalu enak!" Racau (Name) menatap Oyakodon miliknya.

"Gue gitu lho" Timpal Hotaru.

...

Kini mereka sudah berhadapan dengan katana di tangan masing masing siap menebas satu sama lain.

"Getsu no kokyu ni no kata: Mikazdukigiri!"

Serangan di mulai dari (Name) yang langsung muncul dihadapan Hotaru dan berusaha menebas nya namun dengan cepat di halau oleh Hotaru.

"Hm lumayan" seringai Hotaru.

Lanjut dengan tebasan Hotaru membuat (Name) sedikit terpental ke belakang. Dan dengan cepat mendarat.

"Yoru no kokyu nana no kata: Sutafureku! (Tusukan serpihan bintang)"

Seketika (Name) sudah berada di belakang Hotaru kecepatannya memang bukan main.

"Uhuk-

Terlihat darah mengalir di sudut bibir Hotaru ia menyeringai, luka tusukan di salah satu titik vital nya memang sakit namun bisa sembuh dalam sekejap.

Buagh

(Name) sudah terpental dan menabrak pohon, seperti nya tulang rusuk nya ada yang patah.

"Uhuk- Yoru no kokyu go no kata: Nagareboshi no kakera! (Serpihan bintang jatuh)"

(Name) kembali menyerang dan sesekali menghindar Hotaru memang hebat pikirnya.

Pertarungan berlangsung cukup lama beberapa luka sayatan dan luka lainnya terlihat di tubuh keduanya.

Pertarungan menjadi cepat dan tidak ada yang bisa melihat bagaimana pertarungan itu terjadi sesekali terlihat kilatan berwarna biru tua biru muda.

"Hah..hah.. gue menang Hotaru..!" Seru (Name) kesenangan karena dia udah menang dari Hotaru.

"Hah lumayan juga" Gumam Hotaru.

Ia memicingkan matanya melihat beberapa luka (Name). Seperti kenapa darah itu berwarna biru?. Namun ia menghiraukannya dan akan mengurus nya nanti dan segera menyembuhkannya.

"Widih makasih Ru" Ucap (Name) melihat luka luka nya sudah sembuh.

"Masama, ayo ujian lo bukan cuma satu" Ajak Hotaru.

Kali ini adalah ujian bertahan hidup ia terus meracik obat, dan beberapa ujian lain-lain.

Dan itu semua berjalan lancar tentu saja kan?.

To be continued.

Vote dong mazeh yang baca ada tuh kenapa kagak vote klean?

Mui: punya jari kan? Vote sana.

Soo yeah
See you next chapter (~‾▿‾)~.

-Venskaaa_.

The Second Life [Kimetsu no Yaiba X Readers] ; HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang