HAPPY READING, RATHLESS.
***
Jurusan musik, Seara tertarik mengikuti jurusan itu. Memang, yang bermain alat musik biola sedikit. Jurusan musik adalah ekstrakurikuler yang paling populer di universitas ini.
Namun, bagi yang ingin menjadi bagian dalam jurusan tersebut pihak sekolah tidak akan menyediakan biolanya alias beli sendiri.Sebenarnya alasan Seara bukan hanya tertarik dengan jurusan tersebut. Seara aslinya mempunyai alasan utamanya sendiri. Alasannya karena ia ingin terus meningkatkan kemampuan bermain biolanya sampai ia bertemu dengan anak laki-laki itu. Dan ia ingin menyanyikan lagunya yang pada waktu itu belum sempat dinyanyikan ke laki-laki tersebut.
***
"Hai!" sapa seseorang.
SHETT
*menoleh ke belakang"I-iya?" tanya Seara.
"Kau murid baru kan? Dari ruangan mana?" tanya seorang murid perempuan yang sekelas biola dengan Seara.
"Ruangan 2," balas Seara.
Perempuan tersebut mencibirkan bibirnya "Ah, ternyata kita tidak seruangan ya,"
"Oh iya, kenalin namaku Persephone Viera, panggil aja Iera. Namamu siapa?" lanjut perempuan tersebut.
Seara pun memperkenalkan dirinya juga, "Seara Require,"
Perempuan itu mengajak ngobrol Seara. Ia juga mengikuti kelas jurusan yang sama dengan Seara. Seara hanya menyimak obrolannya saja karena Seara merasa Ia belum terlalu akrab dengan perempuan tersebut, Seara agak menjaga jarak dengannya.
"Dengar-dengar, ruangan dua ada laki-laki tampan ya? Kapan-kapan ajak aku ke kelasmu ya," tanya Iera.
"Hm, boleh.." jawab Seara datar.
***
Kelas biola pun dimulai. Semua murid yang mendaftar kelas biola dipersilahkan memilih tempat duduk sendiri-sendiri. Iera menarik tangan Seara dan menyuruh Seara untuk duduk berdua dengannya. Setelah itu, seluruh murid kelas biola maju memperagakan teknik dasar bermain biola. Teknik dasar memanglah sangat penting. Semua murid baru diharuskan sudah mengerti dan bisa memperagakan teknik dasar bermain biola dengan baik. Tanpa teknik dasar yang baik, sulit untuk bisa mencapai peningkatan yang jauh lebih bagus. Tidak hanya jurusan musik, tetapi semua jurusan yang terdapat di universitas ini diberlakukan adanya tes teknik dasar.
Sekarang giliran Iera memperagakan teknik dasar bermain biola. Yah, bisa dibilang Iera bermain dengan sangat 'buruk'. Semua murid baru saling berbisik satu sama lain serta guru kelas biola menunjukkan wajah tidak senang, namun Iera tetap fokus memperagakan dan sepertinya ia tidak tahu keadaan sekelilingnya. Setelah selesai memperagakan, Iera baru tersadar jika para murid baru dan guru kelas biola menatapnya dengan wajah yang aneh. Iera menjadi murung.
"Hei, Seara. Apakah aku membuat kesalahan?" Iera berbisik ke Seara.
"Ah, tidak kok.. kau bermain dengan sangat baik," jawab Seara.
"Yang benar saja, tetapi mengapa wajah semuanya seperti itu? (。•́︿•̀。)" wajah Iera menjadi sungut.
"Mu-mungkin karena kau memperagakan dengan sangat sempurna, ha-ha," jelas Seara terbata-bata. Situasi Seara dengan Iera menjadi sangat canggung.
***
Saatnya Seara yang memperagakannya. Untungnya, Seara tidak lupa akan teknik dasar bermain biola. Walaupun ia agak lupa dikit, ia bermain biola sambil mengingat-ingat teknik dasarnya. Seara melihat guru kelas biola tersenyum sedikit saat Seara memperagakan teknik dasar bermain biola. Hal itu membuat Seara menjadi overthinking. Apakah Seara bermain dengan tidak bagus? Apakah Seara salah memperagakannya?
Tetapi yang lebih mengejutkannya lagi, saat Seara memperagakan teknik dasar. Ada seorang lelaki yang melihatnya dari luar jendela. Namun, Seara tidak menyadari keberadaan lelaki tersebut. Tidak, hanya Seara yang tidak mengetahui keberadaan lelaki tersebut. Tidak lain lagi, lelaki tersebut adalah Rave si laki-laki tampan di ruangan 2 yaitu ruangannya Seara. Iera dan perempuan yang berada di kelas biola mengetahui keberadaan Rave. Mereka tiba-tiba langsung gembira, mereka pikir cowok idaman mereka ingin melihat mereka bermain biola.
"HM, MENARIK,"
*ucap Rave melihat Seara bermain biolaRave terbawa suara musik seseorang yang sangat merdu yang diduga asalnya dari kelas biola. Rave merasa tidak asing dengan suara musik yang dimainkan oleh Seara. Rave tiba-tiba merasa mendapatkan suatu petunjuk yang sangat amat penting baginya. Aslinya sejak awal bertemu dengan Seara, Rave sudah memiliki rasa yang tidak bisa dijelaskan pada Seara. Rave hanya ingin memastikan bahwa itu tidak benar. Namun kini tidak sesuai dengan ekspektasinya.
Setelah selesai memperagakan teknik dasar bermain biola, Seara langsung tersadar seperti ada sesuatu yang aneh di kelas biola. Seara langsung melihat ke sudut-sudut kelas. Saat itu juga, seketika Rave langsung menghilang tanpa diketahui oleh Seara. Iera serta perempuan yang berada di kelas biola menjadi sedih. Seara semakin bingung dengan situasi saat ini. Seara tidak dapat memahami berbagai macam situasi hari ini.
***
Bc.
Hai teman-teman, mohon maaf jika cerita chapter 3 ini sedikit ya. Karena memang saya menuliskannya sedikit, hehe (●'⌓'●). Dan mohon maaf jika saya telat up ya.
Terima kasih, itu saja yang ingin saya sampaikan. Selamat membaca!- Under The Tree -
@rathelic
KAMU SEDANG MEMBACA
Under The Tree
FantasySeara, seorang gadis yang berlarut dalam kesepian. Ia dibesarkan oleh orang tua tirinya dan tumbuh tanpa mengerti kasih sayang orang tua. Ia selalu saja bermimpi buruk dan membuatnya hampir tidak pernah tersenyum. Kisah cinta yang begitu rumit dan...