4. Keluar dari Hutan Kegelapan

324 46 3
                                    

Sakura terus melangkah masuk lebih dalam ke hutan. Ia sebenarnya sudah lelah bertingkah seolah tak tahu, seolah tersesat. Diam-diam, ia memberi tanda pada daerah yang ia lewati tadi. Ia harap Sasuke yang terus mengikutinya tidak menyadari.

"Heeh, dia benar-benar tidak tahu, kah?" gumam Sasuke yang memperhatikan punggung Sakura. Surai merah mudanya ditiup angin sepoi-sepoi, samar-samar Sasuke dapat mencium aroma harum bunga dan manis dari gadis di depannya. Aroma yang jarang tercium di tempat semacam ini, tempat yang terlalu suram dan gelap.

"Eh!"

Sasuke menaikkan alisnya saat gadis di depannya itu jatuh tersandung ke depan. Sasuke bergegas mendekat dan melihat Sakura yang terduduk, kakinya tersangkut akar pohon dan bahkan terluka karena terkena bagian tajam di sana.

"Aduh, sakit!" keluh Sakura kesal, hati-hati berusaha melepaskan kakinya dari tersandung akar. Sasuke awalnya ingin menonton, namun entah mengapa ia mengulurkan tangan membantu.

"Kau ini sengaja, ya?" cetus Sasuke yang dibalas dengusan oleh Sakura. "Sengaja dari mananya? Mana mungkin aku mau melukai diri sendiri," jawab Sakura sembari menyingkir, menjauh setelah kakinya terbebas dari akar.

Ia duduk di tepian rerumputan dan memeriksa kakinya yang terluka. Sakura membuka tas ranselnya, mencari kain untuk membersihkan dan membalut luka di kakinya. Walau tahu lukanya akan menutup sendiri, demi menutupi keistimewaan dirinya dari Sasuke, ia terpaksa melakukannya. Namun, sebelum ia melakukannya, sebuah cahaya hitam melintas, menutupi kakinya yang terluka. Sakura merasa perih.

"Ini sakit! Apa yang kau lakukan?!" seru Sakura kaget dan kesal.

Sasuke tak menjawab, ia malah mengerutkan alisnya. Membuat Sakura gugup.

Apakah Uchiha itu menyadari ada yang aneh dengan konstitusi dan kemampuan regenerasi tubuhnya? Ataukah Uchiha itu menaruh sesuatu di lukanya yang membuat Uchiha itu mendeteksi sesuatu dan mencurigainya?

Sakura jadi was-was.

"Kau benar-benar aneh..."

Sakura menjadi berdebar.

"Ma-maksudmu? Aneh bagaimana?" tanya Sakura gugup. "Tak kusangka kekuatanku mampu menyembuhkanmu..." jawab Sasuke yang agak terdiam.

Sakura tak mengerti. Apa maksudnya?

"Biasanya jika aku mencoba melakukannya, bisa berbalik melukai orang yang dituju. Aku hanya bisa membantu jika kau sekarat atau benar-benar mati dan aku yang membangkitkanmu..." gumam Sasuke.

Sakura membulatkan matanya tak percaya.

"Sungguh?!"

Sasuke mengernyitkan alisnya dan menatapnya dalam.

"Tidak. Itu hanya omong kosong," jawab Sasuke dengan tatapan dingin dan lurus. Membuat Sakura melotot kesal tak percaya. Namun, Sasuke tak mengatakan lebih jauh. Ia menarik kembali kekuatannya dan luka itu sudah bersih, membaik.

Sakura meraih kain miliknya dan menutupi luka itu. Hanya masalah waktu luka itu akan meregenerasi. Sakura sendiri berusaha menahan regenerasi saat Sasuke mengobatinya, membiarkan kekuatan Sasuke mengobatinya.

"Terima kasih."

Sasuke tak menjawab dan hanya diam saja memandanginya. Tampak sedang dalam pemikiran yang dalam.

"Ah, aku harus lebih hati-hati lagi dengan langkahku..." gumam Sakura, sengaja memecah keheningan yang mengganggu. Namun, Sasuke tak bergeming. Sakura yang memang ingin keluar, memilih cepat-cepat berdiri.

Woah, tidak terasa sakit, benar-benar sudah sehat.

"Yang Mulia..."

Sasuke tersadar dari pemikirannya saat suara gadis itu memanggilnya dengan sopan.

Rewrite The Stars (SasuSaku Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang