8. Dibebaskan

163 17 3
                                    

Sakura menunduk, menatap hidangan yang kini ada di pangkuannya. Diam-diam ia menarik napas, menghirup aroma makanan di pangkuannya.

Aman. Tidak ada aroma racun.

Ia bisa merasakan bahwa Kaisar itu memperhatikannya.

"Wah, terima kasih banyak!"

Sakura mulai memakan hidangan itu dengan lahap, seolah kelaparan. Setidaknya makanan yang diberikan sangat layak dan enak. Walau yah.. kebanyakan agak hambar.

Sambil mencecap hidangannya, Sakura merasa-rasa. Tidak ada racun, aman. Jadi, ia bisa dengan tenang dan ceria memakan makanannya.

Berbeda dengan Sakura yang santai-santai saja. Sasuke sendiri malah dibuat kebingungan. Benar-benar... gadis tidak tahu etiket. Percuma saja wajahnya cantik namun tidak disertai dengan keanggunan. Sungguh perempuan yang sesuatu sekali.

"Kenapa menatapku? Apa ada yang salah?" tanya Sakura was-was, menyadari Kaisar itu memperhatikannya. "Yah, cara makanmu yang tidak anggun seperti tikus dan pengemis yang kelaparan, membuatku merasa cukup prihatin," jawab Sasuke enteng.

Sakura mendengus, tidak peduli. Bagainana pun ia harus mempertahankan citra 'tikus' nya di depan Sasuke. Ia sibuk memakan makannya kembali.

Sasuke sendiri entah ada angin apa, dia mau menunggui gadis itu selesai makan. Begitu Sakura selesai makan, Sasuke mulai mengajukan pertanyaan.

"Setelah bebas dari sini, apa yang akan kau lakukan?" tanya Sasuke. "Melanjutkan bisnisku dan mencari suami," jawab Sakura enteng, dengan alis terangkat, menatap heran Sasuke. Padahal ia sudah berkali-kali mengatakan itu, kenapa Sasuke menanyakannya kembali.

"Hm..."

Hanya itu respon Sasuke. Selebihnya, setelah mengatakan itu, Sasuke tanpa banyak bicara langsung pergi sembari membawa peralatan bekas makan Sakura. Bagaimana pun, tidak ada seorang pun yang diizinkan masuk dan melangkahkan kaki ke area ini. Jadi, wajar saja jika dia seperti ini.

Selama Sasuke kembali, ia banyak berpikir. Ia berpikir kembali, kenapa ia tidak melemparkan saja gadis itu ke tahanan biasa? Kemudian membiarkan anak buahnya melakukan tugas sehingga gadis itu mau membuka mulut. Namun, entah mengapa ia juga tidak mau seperti itu, ia ingin menyelidikinya sendiri.

Sasuke merasa, jika gadis itu cukup berbahaya.

Berbeda dengan Sasuke yang mulai tenggelam dalam pikirannya...

Sakura di dalam ruangannya pun sama-sama ikut berpikir. Cara pria Uchiha itu menatapnya membuat batinnya merinding. Responnya pun mencurigakan dan membuatnya bertanya-tanya.

"Apa dia berniat mengurungku di sini dalam jangka waktu lama?" gumam Sakura. Ia menatap sekelilingnya, kemudian diam.

"Jika aku menghilang dan tidak memberikan petunjuk, aku pasti dianggap sudah mati,"

Sakura menghela napas. Mau bagaimana lagi. Ia sendiri terjebak. Di satu sisi ia ingin tahu mengenai kelancaran pelarian itu, tapi ia tertangkap dan dikurung di sini. Berharap bisa mendapat informasi, namun nihil. Yang ada malah dia dibuat kesal dan bosan.

"Baiklah... tunggu saja...."

🌑🌸

Entah sudah berapa lama Sakura dikurung.

Yah, ia memang hidup dengan sangat baik malahan. Dia disajikan makanan dan minuman layak, diberi pakaian dan semacamnya. Namun, ia tetap dikurung!

Sesering apapun Kaisar itu datang menemuinya, kalau tidak interogasi, ya mengobrol biasa diselipi ejekan menohok yang akan dilontarkan Kaisar itu. Sakura merasa sangat tersiksa. Ini bagaikan sangkar emas yang membuat objek yang dikurung tersiksa perlahan.

Rewrite The Stars (SasuSaku Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang