Happy reading
"Keenan, jujur. Sebenernya aku suka sama kamu" gumam seorang gadis disamping Keenan. Keenan pun yang tidurnya tidak terlalu nyenyak sontak terkaget mendengar penuturan kata yang keluar dari mulut gadis disampingnya, ya dia Aluna. Pikir Keenan, mungkin Aluna juga memiliki rasa yang sama sepertinya.
Hari sudah menunjukkan pukul 01.45 yang artinya itu sudah sangat malam. Keenan pun merasa ngantuk lagi. Akhirnya ia memutuskan untuk kembali tidur.
_________
"KYAAAAAA!!"
Teriakan seorang gadis membangunkan tidur nyenyak Keenan. Keenan pun mulai mengumpulkan nyawa lalu duduk. Tapi tiba tiba tangan kecil melayangkan bogeman pada perut rata Keenan."Kamu ngapain aku Keenaannnnn.."tanya Aluna sambil teriak. "M-maaf Al, semalem g-gue. Semalem gue khilaf Al" ucap gugup Keenan. "Nan??" Panggil Aluna. Bibir Aluna bergetar. "Kamu boong kann??" Lanjut Aluna ragu. "M-maafin gue Al. Gue ga boong, sekali lagi gue minta maaf. Dan maaf klo terjadi apa apa sama lo, gue ga bisa tanggung jawab. Gue masih punya cita-cita, Al" jelas Keenan dengan ekspresi wajah serius. 'PLAKK' tamparan Aluna menggema di seluruh sudut kamarnya. "brengsek Kamu!!" Ucap Aluna dengan wajah yang sulit dijelaskan.
Tidak mungkin Keenan melakukan hal kotor seperti itu kepada Aluna. Dia hanya sedang menjahili Aluna, tapi ia mendapatkan tamparan yang cukup keras dari Aluna. 'Ternyata bener, karma itu ada' batin Keenan.
"Al, gue bener bener nyesel. Gue minta maaf" drama nya lagi. "Gatau malu lo yah. Keluarga gue udah baikin lo tapi apa??.. ini balesan lo ke gue" jelas jelas di wajah Aluna sudah nampak kekecewaan, tapi Keenan belum puas melihat Aluna seperti itu. "Maafin gue. Gue tau, gue brengsek banget Al. Dan maaf banget gue ga bisa tanggung jawab" drama nya lagi. Air mata pun turun dari mata Aluna. Keenan pun tidak tega melihat Aluna yang menangis seperti itu. Ia pun memeluk Aluna, tapi Aluna menghindari nya "Al, maa-" ucapan Keenan terpotong. "Pergi lo dari rumah gue!!" Pinta Aluna secara halus. "Al tadi gue cu-" "PERGII DARI RUMAH GUE!!" pinta Aluna sambil berteriak. Keenan baru pertama kali ini mendengar Aluna berbicara menggunakan lo-gue kepadanya.
"Aluna. Gue cuma becanda astaga" jujur Keenan. "Ga percaya!!" Ucap Aluna berteriak di iringi isak tangis. "Kalo gue ngelakuin itu ke lo, pasti sekarang baju lo udah gada di tubuh lo" ucap Keenan menenangkannya. Aluna pun berpikir sejenak, ia juga membenarkan apa kata Keenan, kalau Keenan benar melakukan itu pada Aluna. Mungkin sekarang baju Aluna sudah tidak terpasang lagi di tubuhnya.
"B-beneran ga lakuin itu?" Tanya Aluna gugup sambi mengelap air mata di pipinya. Keenan pun menganggukan kepalanya, "Gue becanda Al. Ga mungkin gue rusak lo" ucap Keenan sambil mengelus rambut Aluna. "Jangan gitu lagii. Huaaa" Aluna malah melanjutkan tangisan nya.
"Udah ish jangan nangis lagii. Gue cuma becanda" Aluna pun mengangguk dan memeluk tubuh Keenan tiba tiba, Keenan pun membalas pelukannya seperti menenangkan anak kecil yang menangis karena tidak di belikan mainan.
"Cup, cup, cup sayang. Jangan nangis ya, ntal Keenan beliin esklim" ucap Keenan meniru anak kecil berbicara sambil menepuk nepuk punggung Aluna. Sedetik kemudian ia bergidik kegelian mengingat apa yang ia katakan barusan. Aluna yang mendengar ucapan itu dari Keenan lantas kembali tertawa.
"Ih, apaan si kamu. Geli banget dengernya" komentar Aluna dengan kekehan kecil. Tawa mereka pun kini menggema di seluruh sudut kamar Aluna.
__________
Singkat cerita, Aluna dan Keenan sedang duduk di kursi ruang tamu. Tiba tiba Aluna menarik kecil baju Keenan "Nan, laper" ucap Aluna sambil memegang perut ratanya. "Ayo makan, gue buatin nasi goreng" ajak Keenan. "Emang kamu bisa masak?" Tanya Aluna ragu ragu. "Ya bisa lah. Emang nya lo, cewe ga bisa masak" karna terlalu gemas Keenan menyentil kening Aluna. Aluna pun menatap Keenan sinis.
"Sini ikut" ajak Keenan. Keenan pun pergi kedapur diikuti oleh Aluna. Keenan mulai membuka lemari untuk mengambil bahan bahan, "Al, liatin. Kamu harus bisa yang kayak gini, gampang loh" ucap Keenan lalu menarik tangan Aluna.
Aluna pun memperhatikan Keenan yang sedang memasak, sedikit sedikit Aluna mengusili Keenan yang sedang memasak, ia menggelitik pinggang Keenan, mengecil dan membesarkan api kompor. "ALUNAA!!.." bentak Keenan. Aluna yang sedang mengusili Keenan pun diam mematung, "Al, jangan kayak anak kecil lah. Ini tuh di dapur, gimana kalo kamu kenapa napa?" Nasihat Keenan sambil menatap tajam mata Aluna.
Aluna pun tunduk, 'dia gatau aja kalo Aluna jago masak' gerutu nyaa. Keenan yang masih mendengar Aluna pun melirik gadis itu, dan mengangkat kepala gadis itu lalu mensejajarkan kepala mereka. "Sejak kapan lo bisa masak?" Tanya Keenan di depan wajah Aluna. "HUEKK.. ngomong nya jangan di depan muka aku dong Keenan, bau tauu" ia berdrama seakan mulut Keenan benar benar bau padahal tidak sama sekali. Tidak mungkin seorang Keenan idaman para wanita memiliki mulut yang bau.
"Sembarangan lo kalo ngomong" ucap Keenan sambil mendorong pelan Aluna kebelakang. "Tunggu aja di meja" lanjut Keenan.
Saat makanan sudah matang Aluna bersiap siap duduk dengan posisi yang nyaman, Keenan pun menyodorkan piring berisikan nasi goreng Aluna pun langsung menerima nya lalu ia mengambil nasi goreng itu satu sendok untuk mencoba nya. Ia meniup nasi goreng di sendok itu lalu ia memasukan sendok berisikan nasi goreng itu ke mulut nya.
Mata Aluna membulat sempurna, Keenan pun duduk di sebelah Aluna, lalu Aluna menatap Keenan, "gimana enak?" Tanya Keenan. Aluna hanya mengangguk dan melahap semua makanannya sampai habis tak tersisa.
"Mau lagi" pinta Aluna, "nih makan punya gue" ucap keenan sambil menyodorkan piringnya. "Gapapa?" tanya aluna, "makan aja, gue udah kenyang" Jawab Keenan. "Eh tapi gajadi buat lo deh" ucap Keenan sambil mengambil lagi piringnya. "Ish, kok gituu" ucap Aluna dengan mata yang berkaca-kaca. "Kalo mau, gue yang suapin. Kalo nggak, gue kasih ke kucing" ucap Keenan. "Mau kok, apa sih yang nggak buat Keenan" ucap Aluna genit.
Aluna pun menghabiskan makanannya dengan sangat lahap. Padahal ia tadi sudah menghabiskan bagiannya. Benar benar seperti orang kelaparan.
__________
Udah dulu deh, ga bisa mikir.
Rekomendasiin cerita aku ketemen kalian dong.Cause i need readers:)
See u
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Singgah [REVISI]
Teen FictionAda fase dimana seseorang belum tertarik pada kisah percintaan. Ada yang beranggapan bahwa menjalin hubungan dengan lawan jenis itu hanya membuang-buang waktu, ada juga yang tak bisa hidup tanpa seorang pasangan disampingnya. Kisah ini menceritakan...