Sebelumnya, bagi yang tidak suka, harap di skip, karna di chap ini, bakal ada bagian wleowleo nya:))))) mff author jarang up gegara sibuk wleowleo sama toji, draco, dan pacar pacar author yg lain🙏😔
.
.
.
.Daffa mendengar suara mobil di depan rumah nya, ia pikir suara mobil itu milik mobil pacarnya yang selalu menjemput nya untuk mengantarkan ia ke sekolah. Daffa membuka pintu dan terkejut, ternyata bukan lah perempuan yang ada di depan pintu itu, tetapi laki laki bertubuh tinggi, ber rahang tegas, dan otot tangan yang terlihat jelas.
"oh.. astaga marco.. saya kira siapa.." kata daffa dengan terkejut, marco mengangkat salah satu alisnya sembari melihat ke arah daffa.
"ngapain kamu kesini, marco?" tanya daffa dengan heran, marco langsung merangkul pinggang daffa dan membungkuk untuk mendekatkan wajahnya ke wajah daffa.
"jemput lo" bisik Marco di telinga daffa, daffa langsung mendorong tubuh Marco.
"jangan seperti ini, ini akan membuat orang lain yang melihatnya salah paham. dan kamu tidak perlu menjemput saya, saya akan di jemput pacar saya." ucap daffa.
"pacar lo udah gw suruh buat ga jemput lo"
"kamu tau rumah saya dari siapa? tau pacar saya dari siapa? jangan ngada-ngada kamu marco"
"lo mau gw tinggal? pacar lo ga jemput lo, lo ga liat pesan chat nya?" Daffa yang mendengarnya langsung membuka handphone nya, dan benar saja pacarnya bilang tidak menjemput nya hari ini, Daffa langsung melihat ke arah Marco, Marco langsung mencium bibir Daffa sekilas.
"cepet, lo ga mau telat kan?" lanjut Marco.
"s-saya bikin bekal dulu" kata Daffa dengan wajah merah dan berjalan ke arah rumah. baru saja berbalik badan, Marco menarik tangan nya, dan meletakkan tangan kanan Marc di pinggang ramping daffa.
"gausah" jawab Marco dengan dingin, Daffa tidak bisa berkata apa-apa, jadi dia melepaskan rangkulan Marco dan mengambil tas nya, lalu keluar dari rumah dan mengunci pintunya. Marco membuka kan pintu depan membiarkan Daffa duduk di bangku depan, sebelahnya. Saat sudah di dalam mobil, Marco mencium Daffa dengan gairah, Daffa melepaskan ciuman itu dan mencoba keluar dari mobil.
"lo ga bisa lari dari gw, Daffa." kata Marco sambil melihat ke arah daffa dengan nafsu, dan nafas yang panas. Marco langsung memaksakan daffa untuk menatapnya, Marco menarik dagu Daffa dan sedikit meremasnya.
"inget janji lo, tiga hari ini ibu lo bakal operasi dan lo harus tau gantinya apa. liat gw." kata Marco dingin. daffa menatap Marco dengan mata yang berkaca kaca.
"nangis yang keras, gw suka tangisan lo. gw suka tubuh lo, wajah lo, tangan kecil lo, tinggi badan lo yang pendek, rambut lo, bibir lo, mata lo, semua gw suka. gw bakal ngelakuin apa aja buat dapetin lo, lo milik gw." kata Marco dengan sangat kejam lalu ia menggigit telinga Daffa.
"selamanya, lo punya gw" bisik Marco di telinga Daffa. Marco langsung mencium daffa dengan bergairah, Daffa juga tidak bisa melepaskan nya, karna marco menahan kepala nya.
daffa meneteskan air matanya dan marco langsung mengusapnya tanpa melepaskan ciumannya. tak lama, akhirnya Marco melepaskan ciumannya dan tersenyum dengan tatapan licik lalu berbisik pada Daffa.
"Bagus. nurut sama gw, atau lo tau akibatnya" bisik Marco lalu menggigit telinga daffa lalu kemudian ia mencium leher Daffa dan meninggalkan sedikit bekas, setelah itu Marco mulai menjalankan mobilnya lagi.
saat sampai di sekolah, Marco memarkirkan mobilnya di parkiran sekolah, dan segera membuka kan pintu untuk Daffa. setelah Daffa keluar, Marco langsung menutupnya dan pergi meninggalkan Daffa sendirian di parkiran.
Jam istirahat pertama
Marco memasuki ruangan yang tak lain adalah ruangannya Daffa, saat masuk, Marco segera menutup pintu nya dan menidurkan diri di sofa ruangan BK, Daffa melihat nya tetapi ia membiarkan nya.
"sini" panggil Marco ke Daffa tiba tiba. Daffa menghampiri Marco dan segera bertanya.
"ada apa?" tanya Daffa pada Marco. Marco segera bangkit dari sofa dan berdiri di depan Daffa, setelah itu Marco mendekatkan wajahnya ke wajah daffa, Marco mencium Daffa lagi dengan gairah, Daffa tidak bisa menolak tapi ia juga tidak bisa menerima jadi ia hanya diam.
Marco terus mencium Daffa lagi dan lagi tanpa henti dengan bergairah, tangannya menyelusuri setiap tubuh Daffa, sampai Daffa akhirnya mulai membalas ciuman Marco. Marco memaksa Daffa untuk duduk di pangkuannya tanpa melepaskan ciumannya.
Marco melepaskan sabuk Daffa dan resleting celana daffa tanpa melepaskan ciumannya. Marco memasukan ketiga jarinya ke dalam hole daffa, ciuman marco juga turun ke leher Daffa, ciuman lembut Marco dan gerakan jari marco di dalam hole Daffa membuat Daffa mengeluarkan rintihan.
Marco terus menerus menciumi leher Daffa hingga meninggalkan bekas, tangan Daffa meremas rambut Marco karna merasakan geli di seluruh tubuhnya, geli namun nikmat? Marco melepaskan beberapa kancing kemeja Daffa hingga memperlihatkan nipple merah muda yang sudah mengeras, Marco kali ini memainkan nipple daffa menggunakan mulutnya tanpa memberhentikan gerakan jarinya yang berada di dalam hole Daffa.
"nggghhhh~ m-marco.. aahhhh~" desahan Daffa memanggil Marco membuat Marco semakin gila, pikiran Marco kali ini hanya di penuhi nafsu dan gairah.
"lo nikmatin ini kan?" Bisik Marco di telinga Daffa dengan suara yang berat namun lembut dan nafas yang terengah-engah.
"m-marcoohh~ gelii nggghhh~" marco yang mendengarnya kata-kata daffa itu langsung terkekeh pelan dan singkat, lalu tersenyum dan kembali memainkan nipple Daffa.
"tunjukin semua desahan lo, panggil nama gw, gw suka itu" kata marco lalu menggigit telinga Daffa.
"aahhh~~ m-marcooo mmmhhh"
"gw bakal bermain lembut biar lo ga kaget" kata marco lalu melepaskan setengah celana Daffa dan melepaskan dalemannya, dugaan Marco benar, khotol daffa sudah berdiri, ukurannya hanya se-telapak tangan marco. Marco mengocok batang Daffa, Daffa semakin meremas rambut hitam Marco dengan kuat. lalu marco menunduk dan memasukan batang Daffa ke dalam mulutnya dan mulai mengocok batang Daffa menggunakan mulutnya.
tidak sampai 10 menit, Daffa cum dan mengeluarkan air mani nya di dalam mulut Marco, daffa terkejut dan segera mengecek mulut Marco. dan marco mengeluarkan lidahnya yang bersih tanpa ada cairan kental putih ataupun itu, daffa semakin terkejut.
"astaga! jorok marco!" panik Daffa.
"gapapa, enak"
"enak dari mana?! keluarin!"
"udah di telen" kata Marco lalu tertawa pelan dan mencium Daffa lagi dengan lembut.
-TBC-
KAMU SEDANG MEMBACA
Guru BK [ BxB | On going ]
Teen FictionMarco Evandro adalah anak kelas 12IPS yang sering masuk bk, bahkan dia sering di juluki dengan langganan bk. dia bukan hanya badboy, tetapi juga playboy. dia sudah mengencani 5 perempuan sekaligus dalam 1 minggu. bagaimana orang orang tidak mau menj...