6. Tupperware

3.1K 110 7
                                    

wleowleo part 2nya:))))))
.
.
.
.
.
HAPPY READING 🎉!

Daffa turun dari pangkuan Marco, dan Marco juga berdiri, tapi kemudia marco mengambil botol minum Tupperware milik Daffa yang berada di atas meja, kemudia marco meminumnya hingga habis, Daffa kesal karna air minumnya di habiskan Marco.

"itu minum saya kenapa kamu habiskan marco?" kata daffa kesal, Marco menatap daffa lalu tertawa kecil dan mendekati daffa.

"emang ga boleh?" tanya marco lalu mendorong daffa hingga terduduk di sofa, marco langsung melepaskan celana daffa hingga daffa benar benar tidak tertutup sehelai kain di bagian bawahnya.

"astaga! kamu mau ngapain lagi?!"

"nyiksa lo" ucap Marco lalu memasukkan kepala botol Tupperware ke dalam hole daffa secara paksa, daffa terkejut dan mengeluarkan air mata, daffa berusaha menendang marco tapi kakinya di tahan oleh marco.

"marco! ini sakit!!" rintih Daffa sambil menangis, tetapi Marco sama sekali tidak peduli dengan itu.

"ini hukuman gw karna tadi pagi lo ngelawan gw" jawab Marco sambil terus memasukan botol minum itu hingga setengahnya, dan langsung menggerakkan botol itu di dalam hole Daffa. hole daffa mengeluarkan darah, tapi lagi lagi Marco tidak memperdulikannya.

"aah! m-marco~ sakit!" tangis Daffa.

"jangan banyak gerak, ntar dalem lo robek"

"hiks! sakit marco!" keluh daffa sambil menangis dan kedua tangannya meremas lengan Marco.

"bisa diem ga? ntar guru lain tau, lo jangan banyak gerak juga, ntar juga enak.. ini baru botol minum, belum kontol gw."

"bawah saya udah keluar darahnya marcoo! ini sakit! hiks"

Marco kali ini tidak memperdulikan rintihan dan tangisan Daffa, kali ini ia sibuk mengocok botol itu di dalam hole Daffa, hingga akhirnya marco menemukan titik ternikmat Daffa. Marco mengocok botol itu dengan perlahan dan perlahan agar daffa nyaman.

"udah enak kan?" tanya marco sambil mengocok botol itu di dalam hole Daffa.

"nggghhh~~ m-marcooo~ ahh.. stopp.." pinta Daffa dengan suara yang bergetar. tapi marco tidak memperdulikannya, hingga akhirnya daffa kembali cum di seragam marco, marco mengeluarkan botol itu dan menaruhnya di meja. lalu marco melepaskan sabuk nya dan celananya, terlihat jelas bahwa penis marco sudah mengeras, besar dan berdiri tegak, daffa semakin syok, karna botol yang tadi ternyata hanya setengahnya dari penis marco.

"k-kamu ga bakal masukin itu ke bawah saya kan?" tanya Daffa dengan suara yang bergetar dan masih syok.

"menurut lo? lo mau nyepong dulu atau mau langsung di masukin hm?" Daffa yang mendengarnya langsung menelan salivanya, karna itu tidak akan muat di mulutnya atau di hole nya.

"k-kamu bercanda kan?" tanya daffa sambil memastikan.

"kita udah nyampe sini masa gw bercanda? lo ga sanggup nyepong kontol gw ya? yaudah gw langsung masukin aja ke hole manis lo" Daffa yang mendengarnya langsung terkejut dan kemudian ia berdiri menggunakan lututnya.

"i-ini ga akan muat di mulut saya" kata Daffa sambil melihat penis marco yang tepat di depannya.

"masukin dulu ke mulut lo, jangan sampe kena gigi, atau lo gw hukum sampe pingsan" daffa langsung memasukan penis marco ke dalam mulutnya dengan perlahan, tapi baru saja sampai di kepala penisnya, marco mendorong kepala daffa hingga penis marco mentok di tenggorokan daffa, Daffa mengeluarkan air matanya lagi tapi ia tetap menggerakkan kepalanya maju mundur.

" ahh~~ yess! lebih cepet lagi!" daffa menuruti permintaan marco dan mengocok penisnya dengan cepat menggunakan mulutnya.

"good boy! ngghh!! lakuin ini sampe gw cum baby!"

"ahh~~ ternyata lo se pinter ini nyepong kontol! Ahh! terusin babyy!! buat daddy lo ini cum!"

"Yess!! gw akan CUM!!" kata marco lalu cum di dalam mulut Daffa, daffa mengeluarkan penis marco dari mulutnya, dan Marco langsung menarik dagu Daffa ke atas untuk menatapnya. lalu marco menunduk dan mencium bibir merah daffa dengan penuh gairah. kemudian Marco mendorong tubuh Daffa ke sofa dan tanpa di sadari daffa mengangkang lebar, Marco tersenyum licik dan kemudian memasukan penisnya ke dalam hole daffa secara paksa hingga mengeluarkan darah lagi.

marco memaksakan penisnya ke dalam hole rayyan hingga akhirnya masuk dengan sempurna, marco langsung menggerakkan pinggul nya dengan cepat dan cepat, daffa menangis dan meremas lengan marco, tapi marco tidak peduli. tangan marco memegang pinggang daffa sehingga marco mudah untuk menggerakkan pinggul nya.

Marco menggigit bahu daffa hingga mengeluarkan sedikit darah, kemudian marco mencium bibir Daffa dengan agresif dan bergairah.

"Ahh! ternyata enak banget punya lo gila!! lebih enak dari pada jalang jalang gw!! NGGHHH!! Tunjukin desahan lo baby!!"

"aahh!~ m-marcoo pelan-pelan ngghhh!~" marco yang mendengarnya langsung mempercepat gerakan pinggulnya, marco juga menemukan titik ternikmat Daffa.

"AHHHH~~ nnnghhhh!~~~" desah daffa.

"fuck!! tubuh lo enak banget! AHHH!!" marco terus menggerakkan pinggul nya dengan cepat, sampai marco dan daffa cum bersamaan, marco mengeluarkan air mani nya di dalam hole Daffa.

"mau istirahat dulu atau ronde kedua?" tanya marco dengan nafas yang terengah-engah.  Daffa hanya diam karna nafasnya tak teratur dan merasakan sakit di holenya.

"hm? mau lanjut ya? tentu, gw bakal ngelanjutin ini tanpa henti sampai kita pingsan di ruangan ini!" ucap marco lalu melepaskan penisnya dari hole Daffa kemudian marco membalikan tubuh Daffa untuk membelakangi nya. marco tersenyum dan memukul pantat semok daffa hingga merah, kemudian marco memasukan penisnya ke dalam hole Daffa lagi dengan paksa.

"NGGH!!" desah daffa dan marco bersamaan. Marco menggerakkan pinggul nya dengan cepat, namun kali ini lebih cepat dari sebelumnya, Marco menggigit pundak Daffa lagi hingga mengeluarkan darah lagi.

2 jam berlalu, daffa pingsan saat di pertengahan seks brutal tadi, tapi marco masih tetap melanjutkannya, kali ini Marco tidur di atas panggung Daffa karna lelah. penggila seks tanpa melihat jenis kelamin memang beda🗿

-TBC-

Guru BK [ BxB | On going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang