1 - People You Know

249 25 12
                                    

Menjadi Setawar dan Sedingin © pluviophir, 2023
Xdinary Heroes fanfiction
Odeyeon (O.de x Jooyeon)

Desclaimer: Semua tokoh yang ada di sini adalah milik Tuhan, agensi, dan diri mereka sendiri (penulis cuma pinjam nama dan visualisasi)

OOC! BxB!

ೃ⁀➷

Mobil merah dengan bak terbuka melaju membelah jalanan. Semilir angin memainkan rambut Jooyeon yang dibiarkan terurai, panjangnya sudah hampir sebahu dan dia malah lupa membawa ikat rambut. Jalanan lumayan ramai sore ini, sepertinya karena besok sudah akhir pekan. Jooyeon memperhatikan mobil-mobil yang lewat di sebelah sambil dengan kesal menyingkirkan rambut dari pandangannya. Sampai suara orang di sebelah membuatnya menoleh.

"Iket rambut lo masih ada di laci. Gue yang risih liat lo begitu," ucap Seungmin yang matanya menatap lurus pada jalanan di depan.

"Gue kira udah lo buang," sahut Jooyeon sambil memeriksa laci. Benar saja, ikat rambutnya masih ada di sana. Sebenarnya itu ikat rambut yang dibelikan Seungmin. Jooyeon sering lupa membawa ikat rambut setiap mereka jalan berdua, jadi Seungmin membelikannya selusin dan menaruhnya di laci mobil ㅡmobil Seungmin tentunya, karena Jooyeon tidak punya mobil.

"Mana sempat gue ngebuang. Gue nggak kayak seseorang yang ngurusin barang-barang mantan segitunya," balas Seungmin.

Jooyeon menyernit kesal. Kentara sekali Seungmin menyindirnya karena dua hari lalu dia mengirim dua dus berisi barang-barang pemberian Seungmin ke apartemennya.

"Terus lo maunya gimana? Gue jual aja gitu? Walau gue nggak punya duit tapi gue nggak se-desperate itu juga kali," sungut Jooyeon.

"Ya udah sih, biasa aja kalau gitu."

Jooyeon tidak menyahut dan lebih memilih mengikat rambutnya. Kembali dia memperhatikan jalan sambil sesekali melirik pada gawai Seungmin yang menampilkan maps. Jooyeon tidak becus membaca maps, jadi gawai itu diletakkan pada holder di dasbor tengah.

Perjalanan ini harusnya jadi perjalanan yang menyenangkan. Jooyeon telah merencanakan dari lama. Ada sebuah hotel di dekat pantai yang pemandangannya sangat indah. Dari review situsnya dan testimoni orang-orang, tempat itu sepertinya cocok untuk melepas penat. Apalagi teman sekantor Seungmin bilang sedang ada diskon pasangan. Lengkaplah sudah. Tapi pemesanan tempatnya perlu waktu lama, mengingat peminatnya sangat banyak. Jooyeon sangat senang saat mereka berhasil mendapatkan tempat, meski harus menunggu sebulan dulu. Dia memesan pada bulan Maret, dan mendapat tempat pada bulan April. Mereka akan menginap selama dua malam-satu hari. Check-in sore dan check-out pagi lusanya.

Selagi menunggu bulan April tiba, Jooyeon membuat daftar kegiatan selama mereka di sana nanti. Jadwalnya lengkap dari check-in sampai check-out. Dia bahkan meriset tempat mana saja yang akan dikunjungi.

Sayangnya, dua minggu sebelum tanggal keberangkatan, mereka bertengkar hebat. Masalahnya pun tidak bisa dibilang sepele. Bagi Jooyeon mungkin tidak, entah bagi Seungmin. Mereka sudah sering bertengkar karena masalah yang sama, namun kali itu berbeda. Pertengkaran mereka tidak berakhir dengan pelukan dan ciuman seperti yang sudah-sudah. Mereka sepakat untuk berpisah. Seungmin lelah karena Jooyeon terus membahas masalah yang sama, dan Jooyeon juga lelah karena merasa Seungmin tidak pernah mau mengerti.

Tapi tentu dia tidak lupa tentang rencana liburan mereka. Awalnya dia ingin membatalkan saja rencana itu. Namun setelah dipikir-pikir, kapan lagi dia bisa mendapatkan tempat? Dia sudah terlanjur jatuh cinta dengan pemandangan hotel yang dilihatnya dari internet. Jadi tiga hari sebelum tanggal keberangkatan, Jooyeon menghubungi Seungmin. Gengsi sebenarnya, apalagi empat hari yang lalu dia mengirim dua kardus berisi barang-barang pemberian Seungmin ke apartemennya.

Seungmin tidak banyak bertanya, tidak juga menolak. Rencana Jooyeon tetap jalan seperti sedia kala, meski tentu saja tidak semulus yang diharapkan. Jika saja dia punya mobil, mana mau dia berangkat bersama. Gengsinya masih sangat tinggi. Sayangnya dia tidak punya mobil dan tidak tahu lokasi hotelnya. Tambah lagi dia juga tidak pandai mengikuti maps. Jooyeon buta arah, bahkan kadang dia kesulitan membedakan mana kiri dan mana kanan. Jadilah dengan terpaksa dia menumpang pada Seungmin.

Dia hanya berharap semuanya akan baik-baik saja untuk satu hari dan dua malam ke depan.

ೃ⁀➷ bersambung.


Halooo~ aku kembali untuk meramaikan rakit Odeyeon agar berlayar semakin kencang (⁠人⁠*⁠'⁠∀⁠`⁠)⁠。⁠*゚⁠+.

Makasih udah mampir, semoga kalian suka sama mini-series ini. Selamat membaca~ ♡

P.s: baca sambil dengerin lagu di media ya. Playlist-nya silakan cek link di bio, boleh juga kalo mau follow nanti ku-follback [promosi akun spotipai]

Menjadi Setawar dan Sedingin | OdeyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang