-
Sebuah mobil terparkir di depan sebuah rumah yang dari luarnya saja sudah terlihat sangat mewah.Si pemilik mobil keluar, mengedarkan pandangannya pada area tempatnya memarkirkan mobil. Terlihat 3 mobil lain sudah lebih dulu di sana.
Pemuda yang baru saja keluar dari mobilnya itu, berjalan santai memasuki rumah mewah tersebut.
Di ruang tamu rumah itu beberapa pemuda lain nampak tengah bersenda gurau, sembari tertawa satu sama lain. Saat ia masuk, seluruh perhatian mengarahkan padanya.
"Widih, tumben lo datang, Ger." Salah satu pemuda menyapa. Dibalas seringaian sinis oleh pemuda yang di sapa.
"Kenapa? Nggak boleh gue datang?" Pemuda itu duduk di salah satu sofa kosong.
Devran Gerys, pemuda yang kerap di sapa Devran bila di sekolah. Tetapi oleh teman terdekatnya, nama panggilannya adalah Gerys.
"Kenapa? Nggak mungkin lo datang jauh-jauh ke Bandung tanpa tujuan alias cuma sekedar kumpul-kumpul," ujar salah satu pemuda yang lain. Levi.
Devran menghela napas kasar. Menatap teman-teman nya satu-persatu.
"Kenapa? Ada masalah? Kenapa nggak saja dia?"
Devran menunduk dalam, mencoba memilih kata terbaik dari kalimat yang sudah ia susun dalam pikirannya.
"Dia meninggal."
Uhuk!
Zei, pemuda yang sedang meminum kopinya tiba-tiba tersedak. Menatap tajam ke arah Devran.
"Omongan! Ceplas ceplos bener!" Levi memukul pelan kepala Devran. Kesal tentang candaan sahabatnya itu.
"Gue nggak asal ngomong." Lagi, Devran menghela napas kasar.
"Jokes lo kali ini nggak lucu, bangke!" Kali ini pemuda lain bernama Henza yang menyahut.
"Sejak kapan gue bercanda?" Devran bertanya sembari menatap teman-teman nya. "Netta udah nggak ada."
Empat hari yang lalu, saat jam sekolah masih menunjukkan waktu istirahat. Semua dibuat terkejut dengan jatuhnya seorang gadis di lapangan outdoor sekolah. Bersimbah darah dengan posisi terlentang.
Netta, gadis malang itu mengakhiri hidupnya.
Kembali ke keadaan sekarang, suasana hening sejenak, entah apa isi pikiran masing-masing.
"Netta beneran meninggal." Devran menunjukkan sebuah foto saat pemakaman. Beserta nama yang tertera di sana. Ra Netta Hyena.
"Kapan?" Levi, membuka suara.
"Empat hari yang lalu."
Bugh!
"Udah empat hari, dan lo baru ngomong sekarang. Lo anggap kita ini apa? bego!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't You Know? || BabyMonster X Treasure
Teen FictionBeat them at their own game, by hook or by crook. .... "Mereka semua itu aneh. " "Tapi lo, lebih aneh." _ Fanfict -BabyMonster -Treasure -BANG YEDAM