05. Alan cari masalah

979 149 11
                                    

Sebelumnya aku mau berterimakasih dulu sama kalian, karena kalian, book ini bisa 1Rb read hanya dalam waktu 9 hari 😭💗. Pokoknya lop lop buat kalian semua 💗💗💗.

_._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._.

"Yeuu pakboi" Sahut boby pada budi.

"Bacot"

"Tadi pas lu lawan Alan gimana hasilnya Bud?" Tanya rani.

"Hasil apaan?" Tanya budi.

"Berantemnya lahhh" Jawab rani.

"Seri"

"Bahhh jago juga kau ternyata!" Ucap zaenal.

"Fix lu ikut turnamen aja deh bud" Saran rani.

"Kan gua udah bilang ogah, jangan maksa bet napa. Dah ah mau tidur gua di kelas" Ucap budi.

"Ikuttt" Ucap Boby sambil mengucek-ngucek matanya.

...

Siangnya, jam 11:30 AM.

Bell sekolah berbunyi sangat nyaring. Aku mengikuti rani, untuk membangunkan budi.

Sebelum saat aku dan rani masuk ke kelas, ternyata budi sudah bangun dengan sendirinya.

Aku dan rani pun akhirnya menghampiri budi.

"Bangun juga lu akhirnya bud" Ucap rani.

"Emang gua tidurnya lama yak?" Tanya budi.

"Lumayan, jam istirahat aja udah abis" Jawab rani.

"Si Boby kemana?" Tanya budi.

"Tadi dia mau bangunin lu pas istirahat, cuman katanya lu pules banget, akhirnya dia inisiatif ke bawah sendiri deh. Tapi..." Rani memotong kata-katanya, sepertinya dia tidak kuat untuk melanjutkan kata-katanya. Akhirnya dia melirik ku, dan aku pun membalasnya dengan anggukan ringan.

"Tapi kenapa?" Tanya budi.

"Sekarang Boby sedang berada di UKS" Jawab ku.

"Hah? Kok bisa?" Tanya budi.

'Kalo gua kasih tau, pasti mereka bakal berantem lagi' batin rani.

'Pasti ada yang ga beres' batin budi.

Tanpa ba bi bu, budi langsung berjalan menuju UKS.

"Eh bud, tunggu! Gua sama (name) ikut!" Teriak rani.

Kami bertiga pun mulai berjalan menuju UKS.

"Eh Bud tungguinn"

"Hmm"

"Btw, lu dari SMK Negeri 69 Jancuk ya?" Tanya rani.

'Hah tau darimana ini orang?' batin budi.

"Ngga" Jawab budi.

"Hilih, bomul. Boong mulu" Sahut rani.

"Satu hal yang perlu lu tau tentang gua bud, gua orangnya jago bat kalo urusan dapetin informasi" Jelas rani.

"Okay...."

"Lu pindah ke sini ngapain dah?" Tanya rani.

"Kasus" Jawab budi.

"Ohhh, kasus apa tuh?" Tanya rani.

"Berantem?" Tanya rani.

"Bukan"

"Narkoba?" Tanya rani makin nyeleneh.

Aku pun sedikit menyenggol pundak rani.

"Rani, pertanyaannya!" Ucap ku.

"Eh, maaf (name), abisnya aku kepo" Jawab rani cengengesan.

"Yaudah lanjut" Ucap rani pada budi.

"Bukan juga" Jawab budi.

"Wah parah, pasti kasus ngehamilin anak orang ya lu?" Ucap rani. Mata ku pun membelalak.

"Rani! Pertanyaan mu itu loh" Ucap ku lagi.

"Eh, maaf lagi (name)" Ucap rani sambil cengengesan (lagi).

"Matamu cok"

"Hahahahah, canda Bud"

"Kan ngetren tuh dari dulu kasus hamil pas masih SMK" Jelas rani.

"Bahkan ga jarang juga yang masih SMP"

"Hmmm.... Emang warga negara kita"

"Disaat orang luar negri udah bisa bikin robot dari SMP"

"Kita? Udah bisa bikin anak. HAHAHAH" Aku pun hanya bisa menggelengkan kepala ku saat mendengar pembicaraan rani.

Tanpa kami sadari ternyata kami sudah berada di depan pintu UKS.

"Aghh..... Aduh..." Boby terbangun dari pingsannya, ia pun mengucek-ngucek matanya.

"Jadi gini Bud...."

"Tadi pas si boby turun sendiri ke kantin, dia dicegat sama Alan dan anak-anak animasi" Jelas rani.

"Trus si Boby digebukin sama Alan di toilet sebelah UKS. Katanya sih, alesan Alan gebukin Boby karena dia ga terima lu gebukin temen-temenya dia" Jelas rani.

"Gua tau ini dari Bima sih, tadi dia ga sengaja lewat toilet dan ngeliat kejadiannya. Trus akhirnya Bima disuruh nyampein pesen ini ke elu bud" Jelas rani.

"Tapi karena tadi elu masih tidur pas jam istirahat, jadi dia nyampein pesen itu ke gua"

"Jadi gitu Bud ceritanya si Boby bisa di UKS"

'Ngentot' batin budi dengan penuh amarah.

"Terus keadaan Boby sekarang gimana? Dah di obatin?" Tanya budi.

"Santai aja, Boby udah di obatin sama (name)" Jawab rani.

Sorot mata budi kini mengarah ke (name).

"(Name)" Panggil budi.

"I-iya, kenapa" Tanya ku.

"Makasih ya. Gua bakal ngasih pelajaran ke Alan" Ucap budi.

Tanpa ku sadari, terdapat rona tipis di pipi ku.

Sepertinya rani benar, aku menyukai budi.

"Ran? Bud? (Name)? Itu kalian? Aduh mata gggg-gua masih burem nih sorry bat hahah" Ucap boby tiba-tiba.

'Fix bakal berantem lagi nih bocah berdua, gua harus cari informasi mereka bakal berantem di mana' batin rani.

Secara tiba-tiba budi meninggalkan UKS tanpa berkata sepatah kata pun.

...

"Eh ran, di sana lagi ada apa ya?" Tanya ku sambil menunjuk di keramaian.

"Eh! Itu bukanya Budi sama Alan?" Kaget rani.

"Hah! Budi sama Alan, apa jangan-jangan mereka berantem lagi" Ucap ku.

"Kalau gitu ayo kita cek!" Aku dan rani pun berlari kecil menuju keramaian.

Untungnya aku dan rani dapat melihat siapa yang sedang bertarung di tengah-tengah hujan. Siapa lagi kalau bukan Budi dan Alan, seperti yang di bicarakan rani tadi.

Perkelahian antara budi dan Alan sangat sengit. Tapi mau bagaimanapun budi tetap pemenangnya.

Tanpa sengaja Budi memukul topeng Alan, alhasil topeng tersebut terlepas.

"Bajingan!" Teriak alan.

Rani pun buru-buru mengambil hp nya dan merekam kejadian itu.

"Gua yakin sih ini bakal viral di sosmed sekolah, besok, gua kasih komisi deh ke si Budi, hahah" Ucap rani.

"Tapi rani, kalau budi marah gimana?" Tanya ku.

"Selama ada komisi, apapun bisa terjamin (name)" Ucap rani.

Budi dan Alan sama-sama terbasahi air hujan yang terus terjatuh.

"Kon-tol" Ucap budi.

𝐃𝐄𝐒𝐓𝐈𝐍𝐘 | 𝐓𝐁𝐌 𝐗 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang