07. Budi Menyatakan Perang (Part 2)

688 102 4
                                    

Setelah budi membeli keperluan di Richard.

"Yaheheh, thank you"

'Kebanyakan mainin game abang poni lempar pirang nih anak' batin budi.

Dari luar terdengar teriakan zaenal, yang hampir satu sekolah bisa dengar.

"Sudah Kubilang jangan pernah ganggu aku kalo aku lagi sarapan mie goreng!" Teriak zaenal.

"Tapi kita ini OSIS" Jawab salah satu OSIS.

"Oh? Trus? Ngomong ama pantatku"

"Songong banget lu ye!"

Qory melemparkan batu ke arah zaenal.

"LONTONG! TAHAPA KALI LAH KAU KUTENGOK! HARUS KERETAKAN DULU PALA KAU RUPANYA YA!" kemarahan zaenal semakin menjadi-jadi.

"Woi ada babi ngamuk nih! Bantuin gua dong!"

"E-eh itu zaenal mau dikroyok ran!" (Name) segera bilang ke Rani.

Rani yang dengar kalau zaenal sebentar lagi bakal di keroyok, langsung nyamperin budi.

"Eh bud! Bob! Bantuin zaenal itu! Kalo kaga dia bakal dikeroyok sama OSIS!" Ujar Rani panik.

"Siap! Ayo bud!" Bobby terlihat semangat akan hal ini.

"Oke"

Budi dan boby segera menuju ke bawah untuk membantu zaenal.

Di sepanjang perjalanan, boby terus saja bicara tentang dirinya yang sudah (sok) kuat.

"Ayo bud!"

"Ok"

"Udah ga sabar gua berantem ama anak-anak OSIS!" Ujar boby semangat.

'Hadeh, mulai lagi nih anak' batin budi.

"Hhhhhhh" Budi mulai melontarkan tawanya.

"Ngapa lu bud?"

"Gak percaya gua sekarang bisa berantem?" Tanya boby.

"Nih yak, gua kemaren udah latihan beladiri silat di sosmed!"

"Udah gua pelajarin semua jurusnya!"

"Sekarang pasti udah ahli banget guaaa" Ujar boby dengan pede nya.

"Pasti OSIS gabakal berkutik lawan gua!"

"Abis ini, lu panggil gua sifu boby yak"

"Kalo gua berhasil ngalahin salah satu anak OSIS!"

'Mana ada latihan beladiri di sosmed bangsat' batin budi yang udah capek ama bacotan Boby.

"Oke"

"Ayo bud buruan!"

Sekarang budi dan boby sudah berada di halaman sekolah, mereka melihat kalau sebentar lagi zaenal bakal di kroyok ama OSIS.

"Akhirnya aku ga sendirian!"

"Dih cupu pake bantuan" Sahut qory, yang sebenarnya agak gak sadar diri.

"Ngaca kau pukimak!"

"Menarik juga nih! Ada si budi! Anak baru yang lagi naek daun gara-gara ngalahin Alan!" Ujar qory.

"Fix bakal seru ini"

"Bud, kau ada rencana tak buat ngadepin mereka?" Tanya zaenal.

"Ada. Jadi gini, kita kan bertiga, nah masing-masing dari kita bakal....." Penjelasan budi terhenti, karena boby yang tangannya udah gatel pengen sok sok an ngadepin OSIS.

"GUA ABISIN LU QOR!" Teriak boby.

Tidak sampai sedetik, boby sudah tepar karena di gampar qory.

(Janji gak belajar dari sosmed 😔👆🏻)

"WOI GOBLOK!"

"KAU BODOH ATAU DUNGU BOB?!" Tanya zaenal (sedikit) ngegas.

"Lu ngapain si?" Tanya qory.

"Ugh.... Sakit..."

Helaan nafas mulai terdengar dari budi. Begitupun dengan zaenal dan Rani. Bahkan para murid yang tadi bersorak-sorai jadi terdiam.

"Bangsat...." Umpat boby dengan keadaan yang masih pusing.

"Zaenal! Bantuin itu temen lu! Malah bengong aja! Bawa boby ke kelas! Biar di obatin (name)!"

"Macam betul aja kau ni bob, loak kali ah kutengok" Sahut zaenal.

"Ye maap. Semangat muda"

"Semangat muda pala bapak kau, itu bodoh namanya" Ujar zaenal.

"Ah kecewa nih! Masa penontonnya udah pada kumpul kita ga jadi ribut?!" Tanya qory.

Sementara dari jauh Rani sudah menyalakan kamera hp nya.

"Tetep jadi kok. Kalian semua bisa lawan si Budi! Iya kan Bud?" Tanya Rani.

"Lah?!!"

"Mantap! Gua ga sabar ngeroyok elu Bud!" Sahut qory.

"Pas banget nih, ga sabar gua mukulin anak baru yang banyak laga kek elu!" Sahut arap.

'Anjing ada-ada aja dah. Tapi gua penasaran juga sih, sejago apa OSIS-OSIS tai anjing ini' batin budi yang sudah siap dengan kuda-kudanya.

"Yaudah, MAJU SEMUA LU KONTOL!"

_._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._.
Haloo ╥﹏╥, long time no update. Sorry banget baru bisa update sekarang, ini pun nulisnya tadi juga agak mendadak. Pumpung sekarang hari libur jadi alhamdulillah ada waktu buat update.

𝐃𝐄𝐒𝐓𝐈𝐍𝐘 | 𝐓𝐁𝐌 𝐗 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang