09. Piket

481 59 7
                                    

Beberapa Hari Kemudian

Sinar mentari menerangi seisi sekolah SMK Cipta Wiyata.

Seorang pemuda bersurai hitam sedang tertidur, tidak salah dan tidak bukan adalah Budi.

Tiba-tiba Boby memasuki kelas dengan senyum merasa bersalah?, kemudian ia berjalan menuju meja sahabatnya tersebut.

"Hei Bbb-bud" Ucap boby dengan nada pelan, layaknya berbisik.

Tanpa di sengaja, dengkuran budi menghasilkan suara "hmm" An singkat. Yang membuat boby mengira bahwa budi mendengarkan dirinya.

"Gua mmmm-minta maaf yak soal minggu lalu" Ucap boby.

Secara tiba-tiba budi terbangun dari tidurnya, ia mulai membenarkan posisi duduknya.

"Hah? Oh hi bob" Sahut budi.

Budi merenggangkan badan seraya menguap.

"Uuagghhhh"

"Ngapa bob?" Tanya budi dengan perasaan bingung.

"Eh, maap ganggu tidurnya bud" Ucap boby.

"Santai aja, tadi lu ngomong apaan?" Tanya budi seraya menguap.

Ekspresi boby berubah menjadi ekspresi merasa bersalah, ia menundukkan wajahnya ke bawah.

"Ohhh... Tadi gua cuman mau minta maaf aja. Soal masalah minggu lalu. Gua terlalu semangat pas lu berantem lawan bang Ricco, eh tapi jatohnya malah bikin lu kesel" Jelas boby dengan nada sedih.

Budi menghembuskan nafas kasar.

"Iya gapapa kok, gua juga minta maaf gara-gara terlalu kasar sama lu"

"Oiya, gua juga minta maaf pas lu sama bang Ricco mau ribut lagi, kita ga bantu pisahin. Aslinya gua udah mau turun ke bawah, cuman Zaenal ama Rani ngelarang...." Jelas boby (lagi).

"Iya Gapapa, Pantes kok mereka begitu. Lagian salah gw juga kok, ga mikirin perasaan lu pas ngomong" Jelas budi dengan nada setenang mungkin.

Beberapa Jam Kemudian.

"Bob?" Panggil Budi.

"Iya bud?"

"Lu ada ngerasa sesuatu yang kurang atau kelupaan ga sih?" Tanya budi sembari mengingat-ingat.

"Hah? Kelupaan apaan?" Bingung Boby.

"Firasat Gw bilang.... Kayaknya kita kelupaan sesuatu deh" Jelas Budi.

"Hari ini pelajaran pertamanya apaan?" Tanya Budi.

"Bahasa Indonesia. Ga ada PR kan?" Tanya Boby, mencoba memastikan.

Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki sepatu yang khas memasuki kelas. Mrs. Ratna, memasuki kelas dengan senyuman mengembang.

Mrs. Ratna duduk di kursi dan meja guru yang di sediakan lalu menyapa murid-murid di kelas 12 software engineer.

"Pagi Semua, siapin bukunya yaa. Saya akan cek satu-persatu PR kalian minggu lalu" Jelas Mrs. Ratna.

'BANGSAT KELUPAAN' batin Budi dengan aura yang sudah strees.

'ANJING LUPAA' batin Boby yang sama Kagetnya.

"Bob, PR yang mana?..." Tanya budi dengan nada sedikit berat.

"Shit bud, gw juga lupa.." Bisik Boby dengan nada ketakutan.

Boby mencoba bertanya kepada teman kelasnya yang lain, mencoba mencari contekan.

"Pssstt, eh, PR-nya yang mana?" Bisik Boby dengan nada panik.

"Asli Bob gua juga lupa" Balas salah satu teman kelas Boby.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 12, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐃𝐄𝐒𝐓𝐈𝐍𝐘 | 𝐓𝐁𝐌 𝐗 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang