#1

436 16 4
                                    

episode satu.
[ chs - Daniel x srj - Sea ]

🔞




👠👠👠


Perempuan itu mematut diri di depan cermin untuk yang kesekian kalinya ketika bel pintu apartemennya berbunyi untuk yang kedua kali. Ia tahu siapa yang datang, untuk itulah Ia berulang kali mengecek ulasan make up tipis di wajahnya, touch up lipstik, kemudian mengoleskan parfum pada pergelangan tangan, leher, dan tipis di payudaranya sebagaimana yang laki-laki itu suka.

Dari tadi Ia melakukannya dengan sibuk bertanya-tanya sendiri; kenapa? Kok tumben mau kemari?

Dengan sedikit tak yakin, perempuan berambut pendek itu kemudian menilik lagi pakaiannya. Terlalu biasa. Haruskah berganti ke yang lebih seksi?

Ia menarik ujung gaun terlalu pendek yang Ia kenakan malam ini. Memastikan bagian dada sedikit lebih turun dan semakin memperlihatkan belahan dadanya yang indah. Ah, no. Kenapa gue terkesan terlalu berusaha? Ia kemudian menaikkan kembali gaun seperti semula. Ia menggeleng memantapkan hati. Pilihan dress ini sudah benar.

Meskipun belahan rendah tadi membuat pesona dirinya makin bersinar, dan Ia sebetulnya senang menunjukkan itu, ego-nya sekarang mengatakan tidak.

Pada laki-laki itu, Ia kini merasa harus lebih gengsi.

Bel kembali berbunyi. Sekarang jadi lebih beruntun. Perempuan itu merasakan napasnya jadi lebih menyesakkan. Ia gugup.

Rasa-rasanya, Ia masih ingat tentang segala hal yang membuat perasaannya segelisah ini. Lebih banyak tentang pengalamannya pada pekerjaan; ikut kontes foto model hingga berjalan di catwalk untuk pertama kali pada usia tiga belas tahun. Kemudian ikut tergabung dalam project yang selanjutnya berhasil membuatnya tampil pada halaman sampul majalah terkenal ibukota. Lalu ada juga syuting iklan pertama kali.

Masa-masa modeling saat Ia masih rookie begitu membuatnya gugup. Seakan semuanya jadi serba menyesakkan, perasaan seperti demam panggung yang membuat siapapun jadi super salah tingkah. Dan berbulan-bulan ini, perempuan itu seperti mengalaminya lagi. Namun sekarang, kegugupannya perihal laki-laki.

Padahal tentang itu, Ia sama sekali bukan anak bawang. She's a pro. Tapi kenapa?

Handphone-nya bergetar, satu pesan baru saja masuk. Tentu, pengirimnya adalah laki-laki di depan pintu. Sekarang perempuan itu tahu, sudah waktunya bergegas.

Dia bisa mencium  wangi cranberry yang bercampur lavender dan apel dari parfum-nya begitu Ia mengayunkan bilah pintu membuka. Lebih jauh Ia mencium bau rokok dan samar aroma minuman beralkohol. Hai Sea, laki-laki itu menyapa kemudian tersenyum.

"Hai, " Ia membalas sesantai mungkin, mencoba mengabaikan hatinya yang mulai ribut karena kehadiran Daniel, seorang photografer baru di kantor yang beberapa bulan ke belakang jadi laki-laki terdekatnya.

Senyuman Daniel membuat perempuan itu tanpa sadar juga ikut tersenyum tanpa ragu." Tumben kesini lagi. "

" Nggak seneng emangnya?" Daniel menggoda.

Pada wajah Daniel, Sea paling suka matanya. Mata Daniel yang ikut menyipit seperti bulan sabit ketika laki-laki itu tersenyum menurut Sea jadi yang paling manis. Kombinasi mata itu dan senyumannya entah kenapa membuat segalanya jadi hangat.

Terutama pada hati perempuan itu. Meskipun Ia lebih baik mati daripada mengakui.

" Nggak sih. Biasa aja. Nggak usah merasa sok jadi paling penting. " balasannya pada pertanyaan Daniel sebelumnya. Laki-laki itu terkekeh, pandangannya berubah jadi jahil.

TREASURE mini series : KARMA  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang