Epilog.

190 13 8
                                    

Lima tahun kemudian.

Pesan yang Daniel terima dari Evrita setelah bermobil tiga jam dari Manchester ke rumah mereka adalah menjemput Orion di childcare.

Ia hanya meletakkan tas kamera sebentar di kamarnya, kemudian menyambar sandwich tuna dingin di meja makan lalu bergegas kembali ke mobil. Di perjalanan tadi, perutnya keroncongan dan sekarang sepertinya Ia sedang mengalami tanda-tanda masuk angin. Dengan pertimbangan bahwa Ia akan minta kerokan pada istrinya setelah ini daripada minum obat, Daniel bersiap menyetir lagi. Kali ini ke pusat kota.

Evrita menitipkan anak laki-laki mereka ke sana tadi pagi, setelah dia mendapatkan telpon darurat dari rumah sakit tempatnya bekerja untuk melakukan operasi mendadak sekitar jam delapanan di hari libur ini. Daniel agak jengkel sebenarnya, karena istrinya seperti tidak punya waktu istirahat dalam seminggu yang hanya dilewati dari operasi demi operasi.

Tapi Daniel tak bisa apa-apa tentang itu. Meskipun Ia telah berulang kali mengatakan bahwa Ia menghawatirkan kesehatannya dengan bilang bahwa dokter juga bisa sakit, jam kerja Evrita tetap sama. Dia terlalu mencintai pekerjaannya. Jadi Daniel mengalah.

Terserah, yang penting Evrita bahagia. Meskipun kadang-kadang, Ia rindu saat-saat mereka berdua bisa ke bioskop saat weekend, atau iseng main melihat sungai dan rumah-rumah aesthetic di The Cotswolds. Sekarang, mereka punya Orion yang juga jarang diajak jalan-jalan. Memikirkan putranya itu membuat Daniel mulai memikirkan family trip beberapa bulan ke depan, mumpung liburan natal.

Tentang childcare Orion, tempatnya hanya berjarak beberapa menit lagi. Hanya tinggal melewati rumah sakit, dan beberapa toko roti langganan Evrita yang membuatnya berencana mampir sebentar nanti untuk membeli beberapa kudapan untuk dibawa pulang. Memikirkan istrinya melewati beberapa operasi berat hari ini, kemudian kembali ke rumah dan menemukan makanan manis dan hangat menyenangkan hati Daniel. Evrita akan suka. Dan beberapa roti dengan chocochips juga untuk Orion.

Sekarang, Daniel berhasil memarkir mobilnya. Childcare-nya ada dilantai tiga gedung tersebut. Orion akan senang melihatnya datang kali ini, alih-alih ibunya. Daniel memang ada beberapa pemotretan di Manchester sebelum ini yang membuatnya tak di rumah selama tiga hari. Evrita bilang, Orion selalu mencarinya sebelum tidur. Daniel juga merindukannya. Maka Ia bergegas, tak sabar merengkuhnya pulang.

Sesuai dugaan, bocah empat tahun itu menjerit senang ketika melihatnya. "Paaaaaaa......" katanya sambil merentangkan tangan minta dipeluk. Dengan semangat, Ia menarik-narik ujung kemeja Daniel, ingin pulang, ingin secepatnya membeli es krim tanpa repot-repot bertanya, "where's mom?" dasar.

Di lift yang membawa-nya turun, Orion sibuk berceloteh dan bernyanyi sementara Daniel sibuk memandanginya sambil sesekali menimpali ucapannya. Mungkin, itu akan jadi sore yang menyenangkan bagi mereka berdua, dengan rencana es krim dan roti cokelat barusan. Andai saja lift tersebut tidak terbuka di lantai dua.

Ting!

Pintu logam itu menggeser terbuka, menampakkan seorang perempuan yang berdiri di depan elevator dengan seorang anak perempuan berkuncir kuda di sampingnya. Hati Daniel seperti diremas, Ia kenal sekali siapa perempuan itu.

Rambutnya masih pendek seperti dulu. Tarikan bibirnya ketika tersenyum masih sama seperti dalam ingatannya. Tapi kenapa? Kenapa dari beribu⸺berjuta tempat di dunia, perempuan ini memilih berada di hadapannya lagi? Bertahun-tahun setelah Ia Daniel tinggalkan tanpa sepatah kata di apartemennya⸺setelah melepasnya dari upaya balas dendam, setelah mereka bercinta terakhir kali. Kenapa?

Kenapa?

Perempuan itu memandanginya dengan sama terkejutnya. Sebagai reaksi pertama kali, Ia menarik anak perempuan itu mendekat, kemudian mendekapnya seolah terancam oleh sesuatu. Pandangan Daniel kini ikut jatuh pada anak itu, kemudian meneliti wajahnya yang bundar. Dia punya mata seperti bulan sabit. Perempuan di depan Daniel itu itu kini juga menyadari keberadaan Orion.

" Mom! "

" Pa. "

Pandangan mereka kini bertemu kembali. Satu demi satu ingatan dan momen saat ini kini berserak kembali membentuk satu kesadaran baru; mereka berdua ini adalah manusia-manusia malang. 

👠👠👠

fin.

TREASURE mini series : KARMA  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang