(Name) dan adiknya adalah manusia yang memiliki kemampuan istimewa sejak mereka lahir,selain itu mereka adalah penyanyi yang terkenal dan pindah ke sebuah desa karena suatu alasan hingga mereka bertemu dengan teman baru disana
Mungkin (Name) bisa s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . . .
"Siapa itu?" Bingung Enzy "Yuhu~ diatas sini" suara itu berasal dari atas pohon "Kau?!" Ternyata itu adalah Sellyn "Benar!" ucap Sellyn lalu dia turun dari pohon dan menolehkan kepalanya kearah Nisa....tatapan gadis itu benar-benar kosong,tidak ada lagi aura kebahagiaan dari mata nya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
'Tuk' Sellyn menaruh tangannya diatas kepala Nisa "Kali ini,aku yang akan menyelamatkan mu...Tenanglah" ucap Sellyn "Kalian! Bawa mereka ke tempat aman! Sisanya biar kami yang urus" Perintah Sellyn lalu mengeluarkan sabit nya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tunggu? Kami?" "Hehe" Sellyn tidak sendiri,dia datang bersama Giri "Kak Giri?!" Lara berlari kearah Sellyn dan ingin menyerang nya tapi....
'Ctas' Sellyn berhasil menebas salah satu tangan Lara "Apa yang kalian tunggu?! Cepat bawa mereka pergi! Kalau tidak bisa....setidaknya pinggirkan mereka!" Pekik Sellyn yang langsung diangguki
"Mereka baik-baik saja kan?"-Tahel "Aku tidak yakin keadaan mereka baik-baik saja"-Enzy "Sepertinya ucapan vampir itu membuat mereka jadi seperti ini"-Najak "Korban....Korban....."-Nisa "...."-(Name) "Kak...bagaimana ini?" Khawatir Tahel "Kita tenangkan dulu mereka" "....Aku....Aku tidak apa-apa..." guman (Name) yang masih bisa terdengar "(Name)?" "Vampir itu....harus....membayar perbuatan nya selama ini!" (Name) berlari secepat kilat dan ikut menyerang "(Name)!" "Aku mohon..." lirih Nisa "Eh?" "Aku mohon....Hentikan kakak!" Pekik Nisa bahkan gadis itu sedang menangis