Pulang merupakan kata yang sering terdengar ketika kamu berpergian jauh, banyak yang mengucapkan namun begitu sulit diwujudkan.
Tahun ini bertepatan di Hari Raya Idul Fitri 1444H akhirnya aku pulang ke tempat dimana aku mengukir banyak cerita sejak kecil.
Aku merupakan salah satu warga di kabupaten pesisir barat yang sedang menempuh pendidikan disalah satu perguruan tinggi di kota Bandar Lampung.
Setelah 1 tahun aku tidak pulang, akhirnya aku pulang bersama dengan adik dari ibuku, naik bus merupakan pilihan ku mengingat harga travel yang naik dari 150k ke 200k, mahal bagiku yang belum bekerja.
Pengalaman pertamaku naik bus ternyata cukup menyedihkan, dimulai dari tempat duduk yang pas-pas an, kemudian padatnya penumpang yang terus bertambah bahkan ada yang duduk di bawah, ditambah lagi bus yang aku naiki kurang akan ke amanannya.
Aku berangkat pada pukul 06.25 WIB dan tiba di rumah pada pukul 14.48 WIB. Sekitar 8 jam untuk sampai dirumah, ternyata lebih lama ketimbang aku jika menaiki travel yang hanya perlu waktu 5 jam.
Setibanya dirumah aku langsung merebahkan diri di atas lantai ruang TV yang sejuk, dikarenakan tidak adanya kipas di rumahku. Adik dari ibuku beserta anaknya setelah turun dari bus langsung transit ke kampung halaman ibuku menggunakan travel. Tidak mampir terlebih dahulu ke rumah, katanya supaya lelah nya hanya sekali dan bisa langsung mengistirahatkan diri. Aku iyakan saja.
Kedatangan ku dirubah disambit baik oleh keluargaku, aku senang bisa pulang untuk merayakan lebaran bersama mereka.
Setelah istirahat yang cukup, sekitar pukul 17.30 WIB aku langsung membersihkan diri. Kemudian aku makan untuk memenuhi perut yang srdari tadi minta diisi. Kepulangan ku kali ini tidak banyak m membawakan Oleh-oleh, dikarenakan habisnya uangku yang memang pas-pas an.
Keluarga dirumah tidak mempermasalahkan hal itu, karena bagi mereka aku pulang itu saja sudah lebih daripada cukup. Aku beruntung memiliki mereka.
Sebenarnya banyak cerita yang terjadi dalam 8 jam perjalanan ku dari kota besar ke kampung halamanku. Namun, tidak semua hal yang aku alami harus aku tuangkan dalam tulisan ini, terkadang ada beberapa cerita yang harus disimpan untuk konsumsi pribadi.
Bukan maksud apa-apa, karena mungkin cerita yang tidak terpublikasi itu merupakan cerita yang terkadang an meskipun diceritakan tidak akan ada yang bisa memberikan solusinya. Biarkan sang penulis menceritakan hal yang tersembunyi itu kepada sang Pencipta, karena sesungguhnya Pencipta lah yang tau kemana dan harus bagaimana penulis menghadapinya.
❣️Indonesia, 25 April 2023 (08.59 WIB)
KAMU SEDANG MEMBACA
Philocalist
Teen FictionWaktu akan terus berjalan dengan meninggalkan banyak kenangan disetiap detiknya. Kenangan akan abadi ketika di aplikasikan menjadi kata. Kata akan lebih indah ketika kita rangkai menjadi cerita. Cerita akan menunjukan bahwa betapa sangat kita men...