Pagi-pagi sekali Sanaya sudah berada di dapurnya untuk menyiapkan sarapan. Gadis dengan terampilnya memasukkan semua bumbu dan rempah masakannya ke dalam panci. Tidak hanya itu, Sanaya bahkan membuat potongan bawang, wortel, dan sayur-sayurannya dengan ukurannya yang sama
Terlihat seperti chef profesional padahal aslinya ini adalah kali pertama Sanaya menyiapkan sarapannya sendiri. Kalau Ar bilang, Sanaya hanya ahli dalam membuat kue dan dessert. Kalau untuk bagian memasak makanan berat, Sanaya mungkin masih harus banyak belajar
Sanaya tidak terlalu memperdulikan pendapat Ar tentang masakannya. Tadi malam ia sudah bergadang melihat semua tutorial memasak di youtube. Kali ini dengan percaya diri yang tinggi, Sanaya yakin bahwa hasil masakannya nanti akan sangat enak
Sambil melantukan lirik lagu yang entah apa judulnya, Sanaya berjalan kesana kemari mencari bahan lainnya yang ia perlukan.
Di tengah-tengah keasikannya memasak, gadis itu tidak menyadari kalau sejak 15 menit yang lalu seseorang tengah memperhatikannya sambil tersenyum geli
Melihat bagaimana Sanaya memasak dengan apron bermotif strawbery di tubuhnya membuat gadis itu tampak sangat menggemaskan di mata Rafael. Ingin rasanya ia mendekati gadis itu dan memeluk tubuh mungilnya dari belakang
"Masak apa" kemunculan sosok Rafael yang begitu tiba-tiba nyaris membuat Sanaya terjerembab di ke belakang. Untungnya Rafael dengan sigap menahan pinggang gadis itu. Kejadian barusan membuat posisi Rafael seakan sedang memeluk tubuh Sanaya dari belakang
"Heh kesempatan lo pegang-pegang gue"
Sanaya mendorong tubuh Rafael agar sedikit berjarak darinya. Posisi mereka tadi membuat sepasang kakinya lemas sampai hampir tak berdaya untuk menopang tubuhnya sendiri"Lo masak apaan sih?" Tanya Rafael sekali lagi. Melihat banyak nya bahan yang berserakan di meja dapur membuatnya bingung dengan menu sarapan yang sedang di siapkan oleh gadis itu
"Pasta" jawabnya singkat. Ia berusaha untuk tetap fokus pada masakannya yang sebentar lagi siap
Rafael mengerutkan keningnya. Setahunya memasak pasta tidak seperti itu. Atau mungkin Sanaya sedang mencoba variasi baru
"Sini coba gue cicip" Rafael mengambil sebuah sendok dan mencicipi
Hueeekkk. Pasta rasa apa ini. Kenapa rasanya seperti air rebusan di kasih garam. Rafael langsung menyingkir dan berjalan menuju wastafel untuk mencuci mulutnya
Melihat reaksi Rafael yang aneh, Sanaya pun mengambil sendok yang di gunakan Rafael tadi untuk mencicip rasa masakannya
Tak jauh berbeda dengan Rafael, gadis itu turut merasakan keanehan pada pasta buatannya, "kok jadi begini sih rasanya. Perasaan tadi aku udah ngikutin tutorialnya deh"
Rafael mendekati gadis itu dan menarik tubuhnya untuk menjauh dari area kompor. Ia menyuruh Sanaya untuk duduk manis di kursinya "udah mendingan sekarang lo duduk manis aja disini. Biar gue aja yang siapin sarapannya"
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYANA
Fiksi RemajaArsatya Gitvan Sarendra, remaja 17 tahun yang sedang asik menikmati masa-masa terakhirnya di SMA terpaksa harus menelan kenyataan pahit ketika mengetahui bahwa teman masa kecilnya, Sanaya Arunika tiba-tiba saja kembali ke Jakarta dan menjadi tetang...