Perkenalan Siswi Baru

8 0 0
                                    

Dengan langkah percaya diri, Sanaya berjalan memasuki gedung sekolah barunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan langkah percaya diri, Sanaya berjalan memasuki gedung sekolah barunya. Ia melihat beberapa siswa di sekolah itu tampak sedikit kaget dengan kehadirannya disana . Terkadang ketika mata mereka saling bertemu, Naya hanya bisa menunjukkan seulas senyuman tipis kepada siswa siswi tersebut

Tak terasa Sanaya akhirnya sampai di tempat pertama yang menjadi tujuan pagi itu. Ruang kepsek, disana ia akan di beri tahu tentang ruang kelas yang akan menjadi tempat ia belajar selama beberapa bulan ke depan.

Sementara itu, di tiap-tiap ruang kelas dalam bangunan sekolah tersebut, keributan terdengar di sepanjang koridornya. Beberapa siswa heboh membahas tentang kedatangan siswi baru cantik yang di gadang-gadang akan menjadi primadona baru di sekolah mereka

"Cantik bet anjir. Gue yang cewe aja ampe pangling lihat mukanya"

"Asli dah! gue gak bakal kaget sih kalau tuh murid baru bakal jadi incaran buaya di sekolah kita"

"Gak kebayang gue gimana panas nya si Jessie kalau sampai tahu ada murid baru yang bakal nyaingin popularitas dia"

"Iya tuh cewe gak bakal aman kalau sampai berhadapan dengan jessie and the gangs"

Begitu lah kiranya perbincangan yang terjadi di beberapa kelas pada pagi itu. Tak terkecuali kelas XII IPS 2 yang mana adalah tempat berkumpulnya para buaya SMA Nusa Dua

"Lo udah dengar gak soal cewe cantik pindahan dari Bandung itu?"

"Udah. Kata orang-orang sih cantik banget. Jujur gue jadi penasaran secantik apa tuh cewe sampai bisa buat satu sekolah heboh"

"Iya nih, ada yang udah tahu namanya gak sih? Kali-kali nemu instagramnya terus gue di polbek" ucap si buaya yang hanya mengumpulkan followers gadis-gadis cantik

Tepat saat laki-laki di kelas itu membicarakan Naya, sosok Ar muncul dan berjalan menghampiri kerumunan itu. Ar sangat ingin tahu tentang hal yang tengah di bahas oleh teman-temannya pagi ini

"Ar, lo pasti udah tahu kan kalau angkatan kita kedatangan siswi baru yang katanya cantik banget. Gue denger-denger sih pindahan dari Bandung"

Sontak saat itu juga ekspresi tenang Ar berubah menjadi sangat datar. Rahangnya mengeras saat mengetahui bahwa hampir seluruh murid di sekolah ini sedang heboh membicarakan Naya. Sudah ia tebak, ide mama nya memasukan Naya ke sekolah ini adalah ide yang buruk

****

"Selamat pagi anak-anak. Pagi ini kelas XII IPS 1 akan kedatangan siswa baru pindahan dari Bandung. Naya silahkan perkenalkan diri kamu kepada teman-teman baru mu" Bu Ayu, guru sejarah yang merangkap sebagai wali kelas XII IPS 1 itu mempersilahkan Sanaya untuk memperkenalkan dirinya di depan kelas

"Selamat pagi semuanya. Perkenalkan nama aku Sanaya Arunika. Biasa di panggil Naya"

Kaum laki-laki dan perempuan di kelas itu sama-sama memandang takjub pada sosok cantik yang tengah berdiri di depan mereka. Rambut bergelombang berwarna coklat gelap, sepasang iris mata hitam gelap yang menatap mereka dengan sangat teduh, dan bibir mungil berwarna pink natural disertai dengan senyuman manis

"Baik lah cukup sampai disini dulu perkenalannya. Kalian yang ingin bertanya lebih lanjut tentang Sanaya mungkin bisa di lanjutkan saat jam pelajaran saya berakhir"

Bu Ayu melirik pada salah satu bangku barisan tengah yang terlihat kosong
"Sanaya bisa duduk di bangku kosong yang berada di sebelah Rafael"

Sontak saat itu juga para siswi perempuan di kelas itu berteriak heboh saat mengetahui bahwa Sanaya akan mengisi bangku kosong tersebut. Selama ini bangku tersebut selalu kosong karena Rafael tidak membiarkan satu orang pun boleh duduk disana. Banyak gadis yang ingin berada di posisi Sanaya saat ini, duduk di samping pangeran dingin yang terkenal jutek dan ketus namun punya wajah yang sangat tampan

Sanaya melangkah dengan pelan menuju meja yang dimaksud oleh wali kelasnya. Sekilas Sanaya sempat melirik wajah dari teman sebangku nya itu. Ekspresi datar yang tidak menunjukan keramahan sama sekali. Bahkan sejak pertama kali Sanaya tiba di kelas itu, hanya dia lah yang sama sekali tidak meliriknya

Sanaya tersenyum tipis. Ini adalah kali keduanya ia bertemu dengan sosok berhati dingin seperti Arsatya. Sanaya mulai bertanya-bertanya dalam hatinya, akankah setelah ini kehidupan SMA nya akan berjalan mulus dan bahagia

'Ku harap iya. Walaupun tanpa Ar yang berjalan di sisiku, aku harus tetap kuat melalui ini semua'

Hanya kata-kata itu lah yang kiranya bisa memotivasi nya saat ini

***

Tepat ketika bel istirahat berbunyi, meja yang Sanaya tempati tiba-tiba saja  ramai oleh kerumunan siswi di kelas nya. Para anak perempuan di kelas itu bersemangat ingin mengetahui lebih banyak tentang gadis cantik tersebut

Banyak yang bertanya tentang hobi nya, makanan kesukaannya, bahkan sampai gaya rambut yang ia sukai. Sedangkan para lelaki disana lebih tertarik dengan apakah Sanaya sudah memiliki pacar atau juga apa nama dari username instagaram Sanaya

Sebisa mungkin Sanaya mencoba untuk menjawab semua pertanyaan yang diberikan oleh teman-teman sekelasnya. Sampai pada akhirnya ia merasa kewalahan dan memutuskan untuk pergi ke suatu tempat yang lebih tenang

Pada saat keluar dari kelasnya, beberapa siswa lain yang berpapasan dengannya juga ikut memandanginya dengan tatapan tak biasa. Namun Sanaya tetap melanjutkan langkahnya dan berhenti tepat ketika melewati lapangan basket

Di lapangan itu Sanaya melihat sekumpulan siswa laki-laki yang sedang asik bermain basket. Tak sadar, sebuah senyuman manis terukir di wajah cantiknya saat ia tak sengaja melihat Ar yang sedang melakukan shooting

Rasanya ingin sekali bibirnya menyoraki Ar, memberikannya semangat sambil melambaikan tangan padanya. Namun Naya tahu bahwa semua itu adalah hal yang tidak mungkin. Jika Naya sampai nekat melakukannya, maka Ar pasti akan marah sekali dan semakin benci padanya

'Ar, kapan kita bisa sama-sama kayak dulu lagi? Aku rindu perhatian kamu yang dulu Ar'

RAYANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang