Udah berulang kali Sakura bilang. Dia itu gak suka Sasuke.
Atau mungkin belum?
Entahlah.
Yang jelas, saat ini Sakura cuma ngerasa aneh dan gak suka aja setiap kali Sasuke selalu ada di sekitarnya. Kayak hari ini, seperti sebelum-sebelumnya. Selalu nongki di depan rumahnya.
"Pagi Sakura." Sapa cowok itu. Sakura memandangnya. Berulang kali menghembuskan nafas panjang.
"Aku kan udah bilang. Gak usah pake jemput segala. Biasanya juga naik bus." Katanya sewaktu mendekat ke Sasuke.
"Saya juga pernah bilang kan? Kalau saya akan terus membuktikan bahwa...."
"Ya. Ya. Terserah." Sakura tahu dan hafal banget sama hal yang bakal Sasuke omongin selanjutnya. Jadi, karena Sakura alergi banget sama hal-hal gombal, mending potong pembicaraan aja deh.
"Nak Sakura. Sana berangkat. Nanti telat lohh." Dan tumben-tumbenan ibunya manggil dia dengan embel-embel nak. Sejenak bulu kuduk Sakura merinding. Maka, dengan tatapan maut ke ibunya yang cuma senyum-senyum sambil memperhatikan Sakura dan Sasuke, Sakura naik ke mobil Sasuke.
Dari dalam mobil, Sakura bisa lihat Sasuke yang ngobrol sebentar sama ibunya. Terus, gak lama dari itu, dia masuk ke mobilnya. Dan menyapa Sakura dengan nada yang lembut banget.
"Pagi Sakura."
Anjir.
Sakura langsung noleh ke jendela.
"Ce-cepetan jalan!" Katanya yang gugup. Sasuke paham itu dan tersenyum tipis. Lalu nurutin kemauannya Sakura.
Keheningan melanda di mobil itu. Sakura sama sekali gak mau noleh ke Sasuke. Pandangannya cuma fokus ke jendela, entah apa yang dia lihat.
"Siang ini, kamu mau makan siang dimana?" Tanya Sasuke yang berusaha memecah keheningan. Mobilnya berhenti karena lampu merah.
"Aku makan di sekolah." Jawabnya. Singkat. Masih gak berani natap Sasuke barang sebentar aja. Kenapa? Ada apa? Wajah Sasuke tampan lohh. Sayang banget buat dilewatin.
"Nanti siang saya ada meeting. Saya gak bisa nyamperin kamu. Kamu mau saya kirimin makanan?"
"Gak. Gak perlu."
"Oke. Nanti sore, saya yang jemput ya."
"Gak! Gak usahh!" Tolaknya lagi. Ah yang benar?
Gaada percakapan lagi setelah itu karena lampu udah berubah jadi hijau. Mobil Sasuke melaju lagi dan akhirnya nyampe di depan sekolah. Sakura udah buru-buru ngelepas sabuk pengaman karena aura di mobil ini tuh gerah banget. Tapi, Sasuke mencegah itu. Dia pegang pergelangan tangan Sakura. Otomatis buat Sakura urung untuk keluar dari mobil dan reflek ngeliat wajah Sasuke. Tangan Sasuke terulur. Nyentuh kepala Sakura sambil tersenyum.
"Semangat kerjanya."
PYASSS!!
Gak bisa nih! Gak bisa!
"A-aku....sampai jumpa." Lalu dengan kecepatan cahaya, Sakura langsung cabut dari sana. Gak baik buat jantung soalnya.
Sakura lari dengan wajah yang merah padam. Sementara Sasuke, dia tersenyum geli sama kejadian tadi.
Jantung mereka gak tenang. Berdetak gak karuan. Sakura remas jantungnya dan mencak-mencak sendiri. Untung aja saat ini dia ada di dalam toilet. Kalau aja tadi dia langsung ke ruang guru, udah habis kayaknya dia dibully sama guru-guru lain.
"Aku kenapa sih?!"
.....
Seperti yang lalu, Hinata selalu sibuk dengan urusan bisnis. Meskipun dia capek banget, tapi demi ngejalanin perintah keluarga, cewek ini manut aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiba-Tiba Lamar
RomanceTahu gak sih sebelnya ketika ditanya "kapan nikah?" Haruno Sakura, gadis perawan umur 27 tahun sedang merasakannya saat ini. Tapi tiba-tiba.... "Kedatangan saya kesini, untuk melamar Haruno Sakura." Demi jidat lebar! Sakura kaget banget!!!! Dia haru...