Butterfly

53 9 5
                                    

⚠️SEBELUM MEMULAI PADA BAB SATU, SILAHKAN MEMBACA DEKSKRIPSI TERLEBIH DAHULU AGAR PAHAM DENGAN ALUR CERITA..

Don't Forget To Follow Me(Instagram):
@wp_derdybear

Thank Youu.. And Happy Reading 💋

Papan Klip⟩
PERUMAHAN ORCHAD CRESTENT

Pagi Hari Kini Telah Tiba, Jam Menunjuk Kan Pukul 08:30 Pas, Di Sebuah Halaman Belakang Rumah Terdapat Seorang Gadis Kecil Yang Sedang Asik Bermain Dengan Permainan Yang Di Sebut Bongkar Pasang, Gadis Kecil Itu Adalah Irene.

"Boneka Ku Aja Punya Teman, Dan Saudara Yang Cantik. Aku.. Aku Bahkan Tidak Mempunyai Teman Atau Saudara Di Daerah Perumahan Ini" Tutur Gadis Kecil Itu.

Gadis Kecil Itu Kemudian Melamun Dan Membayang Kan Bagaimana Diri Nya Mempunyai Saudara. "HEII IRENEE!!" Teriak Seorang Pria Dari Balik Pintu Dapur.

Karena Tak Ada Balasan Dari Irene, Pria Itu Pun Menghampiri Irene Yang Sedang Melamun Dan Membayang Kan Sesuatu, Hingga Pria Itu Pun Duduk Di Samping Gadis Itu.

"Hei! Apa Kau Tak Rindu Dengan Ku?!" Tanya Pria Itu Menyentil Hidung Irene, Seketika Membuat Irene Membuyar Kan Lamunan Nya Dan Melirik Ke Arah Samping Nya. "LOH KAKAK BRIANN!!" Teriak Irene Gembira.

Brian Adalah Seorang Kakak Sepupu Dari Irene, Brian Memiliki Seorang Ayah Yang Bernama "ASH" Ash Merupakan Saudara Dari Ayah Gadis Kecil Irene. Brian Di Kenali Dengan Sifat Nya Yang Masih Kekanakan. Diri Nya Juga Suka Berpura Pura Polos Seakan Akan Tak Mengetahui Suatu Peristiwa Atau Kejadian.

Ayah Irene Meninggal Tepat Pada Hari Pesta Ulang Tahun Irene. Kematian Tentang Tragis Dan Mengganas Kan Itu Adalah Tentang Kematian Dari "ALVIN" Yaitu Ayah Irene. Kematian Nya Terjadi Pada Gang Lorong Kecil Tepat Pada Samping Perusahaan Tempat Bekerjanya Alvin.

"Loh! Kak Brian Dari Mana Aja?! Kok Irene Tidak Lihat?" Tanya Irene Kembali Memainkan Bongkar Pasang Nya."Kamu Aja Yang Tidak Lihat, Kakak Dari Rumah Aja Baru Datang Tadi"

"Oh Iya, Kamu Kok Main Sendirian Di Taman Seluas Ini? Gak Takut Apa Tiba Tiba Ada Orang Manjat Dan Culik Kamu" Tegur Brian. Sesekali ia Juga Melihat Pot Pot Bunga Kecil Yang Tertera Di Halaman Belakang Rumah Irene.

"Gak Kok, Aku Udah Biasa Main Sendirian Disini. Kadang Juga Aku Main Nya Sampai Malam, Aku Main Di Ayunan Itu" Tunjuk Irene Menunjuk Sebuah Ayunan Yang Bergelantung Di Atas Ranting Ranting Pohon."Kak Brian, Kamu Tahu Tidak Kenapa Aku Tidak Punya Sedikit Pun Teman Atau Saudara?! Orang Orang Saja Punya Teman Dan Saudara. Kok Aku Tidak?" Tanya Gadis Kecil Itu Yang Masih Asik Bermain Bongkar Pasang Nya.

Brian Yang Betul Betul Mengamati Semua Bunga Bunga Yang Tertera Di Halaman Ini Pun Tak Menjawab Pertanyaan Dari Gadis Itu. Hingga Irene Menoleh Ke Samping Nya "BRIANNN!!!!" Pekik Irene Kesal.

Brian Yang Asik Sendiri Pun Terkejut, Dengan Cepat Tangan Nya Terangkat Dan Memegangi Kedua Telinga Nya. "Aduhh Irene! Kalau Kuping Aku Lepas Gimana?!" Cicit Brian.

"Bacot" Gumam Irene Kembali Memainkan Bongkar Pasang Nya. "Loh? Siapa Yang Ngajarin Kamu?" Tanya Brian Terkejut Mendengar Ucapan Gadis Itu.

"Itu Kata Ibu, Setiap Aku Minta Ice Cream Dan Menangis Ibu Pasti Bilang Gitu" Ucap Irene Polos. "Gak Boleh Bilang Bacot Kala-"

"Itu Kakak Brian Bilang Bacot?!" Tanya Irene Memotong Pembicaraan Brian. "Hish Nih Anak Dengerin Dulu Tau!" Tutur Brian "Perkataan Ibu Itu Gak Boleh Di Tiru! Gak Baik Tau"

"Ya Kan Tadi Kakak Yang Bilang" Cicit Irene Tak Mau Kalah. "Ya Kan Itu Contoh Doang Bocil, Kamu Itu Masih Kecil" Tegur Brian Kembali.

Irene Yang Mendengar Diri Nya Masih Di Sebut Kecil Tak Terima Dan Menoleh ke Arah Brian."Kata Siapa Aku Masih Kecil! Aku Itu Udah Umur Tujuh Tahun, Kata Ibu Hari Ulang Tahun Ku Udah Dekat!" Jelas Irene Tak Ingin Kalah.

"Emang Ulang Tahun Kamu Tanggal Berapa?!" Tanya Brian Pura Pura Tidak Tahu."Kata Ibu Dua Tahun Lagi Ulang Tahun Aku!" Ujar Irene. "Ftttt..Dua Bulan Lagi Manis! Ibu Itu Bohong" Brian Menyeringai Rambut Irene Yang Hampir Menutupi Sebelah Mata Irene.

"Hmm Berarti Ibu Pembohong Dong?!" Tanya Irene Memastikan. "Iya! Ibu Itu Pembohong, Jangan Di Tiru Ucapan Dan Perilaku Nya" Irene Yang Mendengar Menganguk Kan Kepala nya.

"Udah! Dari Pada Kamu Main Sendirian Disini Gak jelas, Mendingan Kamu Temenin Kakak Beli Ice Cream Di Taman?!" Tawar Brian Yang Langsung Mendapat Kan Sorakan Dari Irene.

•••

"Sialan! Kok Dia Mampu Beli Sih! Dasar Gak Mau Kalah" Ujar Seseorang Yang Sedang Asik Bermain Internet Di Ponsel Yang Ia Genggam."Barang Nya Pasti Hanya Kw An" Tutur Charlotte Merendah.

DRRTTT...DRRTTT..

"Halo? Ini Dengan Buk Charlotte?" Tanya Seseorang Di Balik Telepon."Ya Iyalah Ini Charlotte! Orang Ini Hp Saya"

"Siang Buk, Maaf Sedikit Ganggu Aktivitas Ib-" Ucapan Seseorang Itu Seketika Terpotong."Iyalah! Kamu Ganggu Aktivitas Saya" Potong Charlotte.

Seketika Seseorang Yang Berada Di Balik Telepon Itu Ragu Untuk Mengatakan Sesuatu Karena Charlotte."Hmm.. M-maaf Buk! Ini Ada Seseorang Yang Paksa Masuk Di Ruangan Ibu" Info Sekretaris Yang Merupakan Orang Kepercayaan Alvin Sebelum Meninggal.

"Haduh! Saya Pikir Apaan, Ya Kamu Urus Sendiri. Saya Masih Sibuk Check Aja Dulu Identitas Nya Sebelum Masuk Ke Ruangan Saya! Nanti Dia Macam Macam Lagi" Bentak Charlotte Kesal.

TUT...

Belum Sempat Sekretaris Itu Mengatakan Sesuatu Charlotte Lebih Dulu Mengakhiri Panggilan Tersebut. "Gara Gara Sekretaris Gak Guna,Gw Jadi Haus" Ngeluh Nya.

"IRENEE!! IRENEE!!"
Teriak Charlotte Memanggil Irene, Charlotte Yang Kesal Dan Geram Pun Menghampiri Irene Yang Pikir Nya Ia Bermain Di Halaman."Sialan! Anak Gak Guna. Kemana Lagi Dia, Pasti Di Bawa Brian. Dua Dua Emang Gak Ada Guna Nya Huh"

•••

"Gimana Enak Gak Ice Cream Nya?" Tanya Brian. "Iya Lah Enak, Nama Nya Ice Cream Pun" Cicit Irene.

"Eehh Kakak Tadi Sama Siapa Datang Ke Rumah Nya Irene? Soal Nya Irene Dengar Ada Orang Lagi Bicara Bicara Di Ruang Tamu Nya Irene" Tanya Irene Mengambil Satu Sendok Ice Cream Dan Melahap Nya."Tadi Kakak Datang Nya Sendirian, Naik Sepeda Motor Doang Kan Rumah Kita Sama Rumah Nya Irene Butuh Waktu Sepuluh Menit Doang Sampai Nya" Jelas Brian, Irene Pun Menganguk Mengerti.

Irene Mendongak Kan Kepala Nya Saat Ingin Melihat Ice Cream Brian Yang Sedari Tadi Di Genggam Nya. Hingga Mata Nya Tertuju Pada Suatu Bunga Mekar Yang Di Atas Nya Terlihat Kupu Kupu Indah."Kak! Lihat Deh, Ada Kupu Kupu Indah Di Sana" Tunjuk Irene.

"Warna Kupu Kupu Nya Ada Kuning, Dan Hijau" Cicit Irene Tak Berhenti Melihat Ke Arah Kupu Kupu Yang Ada Disana."Iya Kupu Kupu Itu Warna Nya Banyak, Ada Kuning, Putih, Hitam Bahkan Warna Warni" Ucap Brian Yang Langsung Ketawa Melihat Ekspresi Irene Yang Terlihat Kebingungan.

"Emang Kupu Kupu Ada Warna Hitam Dan Warna Warni?!" Tanya Irene Bingung."Ada Dong! Kamu Nya Aja Yang Jarang Lihat Hihii"

"Hmm Iyaa Sih, Nanti Bawa Aku Lihat Yah Kak!" Pekik Irene Tak Sabar."Iyaa Nanti aja"Brian Mengambil Sendok Nya Dan Melahap Habis Sendok Terakhir Nya."Kupu Kupu Itu Indah Dan Cantik Banget Yah" Seru Irene.

"Iya! Sama Kayak Kamu, Cantik Hahahaha" Tawa Geli Brian."Bisa Aja Kakak Gombal Hihii" Tawa Irene Salting.

"Oh Iya! Gimana Kalau Kita Pindah Tempat Aja?! Kamu Mau Ke Mall Atau Ke-" Ucap Brian."KE MALL!!" Sorakan Irene Gembira Mendengar Kata Mall.

"Yaudah Ayuk, Ice Cream Kamu Juga Udah Habis Tuh" Tunjuk Brian Menunjuk Cup Ice Cream Irene Yang Habis Tak Tersisa."AYUKK!!" Mereka Pun Beranjak Berdiri Dari Tempat Duduk Yang Mereka Duduki Untuk Menyantai.

"DUUAARRRR!!!"
Teriak Seseorang Yang Sedari Tadi Berada Di Belakang Kursi Brian Dan Irene.

♥︎♥︎♥︎

TO BE CONTINUE..

DUA KEPRIBADIAN BERBEDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang