Hari berjalan seperti biasa. Penduduk menjalani aktivitas di luar rumah hingga malam berdentang, lalu melanjutkan di dalam rumah bersama keluarga. Tidak keluar lagi.
Namun, sedikit berbeda malam ini.
Kedua kakinya menapak di salah satu atap rumah. Netra hitam itu menelisik ke sekitar desa dari atas. Masih sama.
Mudah bagi Uchiha Sasuke memasuki kawasan Konoha tanpa sepengetahuan Anbu. Sasuke sudah terlatih menyusup seperti seorang pengintai.
Tidak ingin kemari, awalnya. Tidak ada gunanya kembali ke Konoha. Tidak ada apapun di sini, kecuali satu hal...
... Haruno Sakura.
Berulang kali mengelak, nyatanya Haruno Sakura tetap membekas di hatinya hingga saat ini. Banyak orang tidak mengetahui perasaannya pada gadis musim semi itu. Selama ini, Sasuke pintar menutupinya dengan bersikap dingin. Kenyataan, setiap kali berdekatan, Sasuke merasa senang.
Sasuke tidak ingin Sakura jauh darinya, barang sedikit pun. Apalagi, ketika Sakura semakin cantik dan dikerubungi oleh para lelaki. Sasuke tahu itu.
"Menyebalkan," ucap Sasuke berdecak.
Sasuke melompati satu per satu rumah warga. Hingga, Sasuke sampai di salah satu atap rumah—rumah Sakura.
Sasuke melakukan rutinitas rutin ketika kemari. Ia membuka jendela balkon dan menyusup masuk ke kamar Sakura. Ia dapat menatap Sakura yang tengah terlelap dengan leluasa.
"Cantik." Sasuke mengelus surai merah muda itu. Halus dan harum.
Suara lenguhan terdengar. Nampaknya, putri tidur akan bangun sebentar lagi.
"Sasuke-kun?" seru Sakura terkejut. Tubuhnya mundur—menjauh—sehingga dapat melihat Sasuke yang berada di kamarnya saat ini. "A—Apa yang Sasuke-kun lakukan di sini?"
"Kau menyebalkan," cetus Sasuke mendekat ke arah Sakura hingga kedua napas mereka bertemu, sama-sama memburu.
Sakura menatap Sasuke tak mengerti.
"Apa yang kau lakukan padaku?" tanya Sasuke menuntut. "Aku tidak suka ketika kau selalu ada di pikiranku, Sakura."
Posisi mereka semakin intim. Pergerakan Sakura terkunci dengan kedua tangan Sasuke. Onyx dan emerald terkunci, menatap satu sama lain.
Jantung Sakura berdegub kencang. Tangan kanan Sasuke terangkat memainkan helaian rambut Sakura. Kemudian, beralih mengelus sudut bibir menuju ke pipi.
"Sasuke-kun—"
"Diam, aku tahu yang ingin kau katakan," potong Sasuke menatap Sakura tajam.
Ketika bertemu, Sakura pasti akan meminta Sasuke pulang ke Konoha. Selalu. Sasuke takut apabila pendiriannya goyah akibat permintaan Sakura. Bungsu Uchiha itu sangat menghindari Sakura karena ini.
"Biarkan malam berlalu," kata Sasuke menarik Sakura ke dalam pelukannya.
Keduanya berbaring di ranjang sembari berpelukan. Dalam pelukan Sasuke, gadis Haruno itu merasakan kehangatan dan kenyamanan di sana. Tanpa sadar, Sakura membalas pelukan Sasuke deran erat—tidak ingin melepaskan.
"Kau benar-benar menyebalkan," ucap Sasuke menggeram seraya menghirup aroma Sakura rakus.
"Aku tahu," lirih Sakura.
Malam itu, Sasuke dan Sakura menghabiskan waktu bersama hingga fajar tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOOT SasuSaku Dkk
Short StoryMenjalani hidup penuh lika-liku membuat kita merasa terbebani dan merasa putus asa. Ditambah lagi beban cinta yang terpendam yang seharusnya disampaikan, namum berakhir sebaliknya. Menolak sad ending, yes. Mostly canon version.