Daniza masuk kedalam rumah yang memiliki suasana sangat sepi, ia rindu dengan suasana rumahnya yang dulu tapi dia tidak rindu oleh orang yang sudah merusak suasana tersebut.
Daniza berjalan menuju tangga yang menyambung kan tepat dimana kamarnya, namun langkah nya terhenti setelah mendengar suara yang memanggilnya.
"Za, sudah pulang" Suara itu? Ya, suara orang yang Daniza benci. Daniza berbalik menatap pria yang memanggilnya.
"Ada urusan apa anda kemari?" Tanya Daniza dengan suara yang tegas.
"Papah ingin menawarkan kamu untuk tinggal bersama papah dan keluarga papah" Ucap pria bernama Pramono aji.
Daniza menatap mata itu dengan intens, lalu tertawa kecil ia berjalan mendekati pria tersebut.
"Saya tidak sudi tinggal bersama makhluk makhluk yang telah menyakiti ibu dan adik saya" Ujar Daniza di depan sang papah.
"Daniza papah sayang sama kamu, papah ingin kamu tinggal bersama papah nak" Aji tetap memaksa anak nya untuk tinggal bersama nya.
"Mending anda keluar dan jangan pernah kembali lagi ke sini atau saya yang akan bertindak agar anda tidak akan balik lagi kesini?!" Aji menatap anak nya itu, ia menyesal telah meninggalkan sang anak dan mantan istrinya.
"O-okey papah akan keluar, tapi jika kamu butuh sesuatu kabari papah ya nak" Daniza muak dengan wajah itu, Daniza sebisa mungkin tak ingin melihat wajah itu.
Aji berjalan keluar dari rumah itu, ia pikir anaknya akan mau tinggal dengan dia, tapi ternyata tidak.
Setelah Aji keluar Daniza melangkah ke salah satu kamar yang tertutup, ia perlahan membuka pintu kamar tersebut. Terlihat seorang perempuan yang sudah berumur tertidur dengan posisi menghadap ke jendela. Daniza melangkah menghampiri perempuan yang berstatus mamah nya itu.
"Mah, Iza udah pulang" Ujar Daniza berdiri di belakang sang mamah (Rosalina Dwi Putri namanya)
Lina yang mendengar suara sang anak pun segera bangun dan menatap sang anak.
"Eh anak mamah yang cantik sudah pulang, sudah makan sayang?" Tanya Lina kepada sang anak.
"Sudah mah, mamah sudah minum obat?" Lina mengangguk menjawab pertanyaan sang anak.
Lina mengalami depresi saat setelah adiknya Daniza meninggal, walaupun Lina depresi ia masih bisa di ajak mengobrol dengan Daniza ya mungkin jika di liat Lina tidak seperti orang depresi walaupun pasti ada yang tidak nyambung.
"Kalau begitu Iza ke kamar ya mah Iza mau istirahat" Ujar Iza "Iya sayang istirahat ya nak" Lina mengecup pipi mulus Iza, sebelum Iza pergi beranjak dari kamarnya.
***
Yuks jangan lupa tinggalin jejak nya berupa vote, follow and komen... 💐
![](https://img.wattpad.com/cover/339791286-288-k764381.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DANIZA
Novela JuvenilIni kisah tentang Daniza Bernadetta . Gadis yang ingin membalaskan dendam seseorang yang sudah lama tiada dan menunggu waktu yang pas untuk membalasnya. Dingin? Yups itu pasti Angkuh? Don't ask again Tatapan yang tajam menambah kesan kejam dalam di...