Mama

2K 367 57
                                    

"Bundaaa! Mama! Aku bisa jelasin!" Teriak [Name] sambil lari-larian karna dikejar Rin.

Niat [Name] turun kebawah mau jelasin ke bunda kalo suara haram yang ada dikamar Rin itu bukan punya dia. Sedangkan dari pandangan Rin, [Name] mau cepuin koleksi biadab milik Rin.

Makannya Rin ngejar-ngejar [Name] yang kabur kebawah pake tangga.

"Jelasin apa, [Name]?" Tanya Mama [Name] santai.

Isagi yang udah denger ceritanya cuma natap [Name] horror.

"Itu- tadi bunda yang ngetuk pintu kamar Rin kan? Gamungkin kalo bunda ga denger suaranya. Tapi yang tadi itu ga kaya yang bunda pikirin! Itu suara dari mph-!"

"Gila, lari lo cepet banget!" Bisik Rin yang ngos-ngosan sambil nutup mulut [Name] pake telapak tangannya.

"Lepas bego! Liat muka [Name] merah" Isagi nepis tangan Rin karna [Name] yang dibekap udah kehabisan nafas.

"Tau kok, bukan suara kamu kan?" Balas Bunda.

"I-iya bunda, Uh- pernikahannya ga jadi dimajuin... Kan?"

...

"Gabisa gitu dong, udah fix dimajuin" Balas Mama.

"MA?! KOK GITU?!" Protes [Name].

"Nanggung sayang, kita tadi sempet suudzon. Lagian bisa-bisanya kalian muter film yang bisa bikin fitnah" -Mama.

"Ya salahin Rin lah! Masa dia nyimpen Hmph!" Lagi-lagi [Name] dibekap.

"Mama... Bukannya terlalu cepet ya? Kasian [Name]" Bela Isagi.

"Gabisa Yoichi, ini juga demi [Name]"

"Ck"

'Demi [Name], demi [Name], demi [Name], bacot lah' Batin [Name] muak.

[Name] tepis tangan Rin yang masih nutup mulutnya terus narik baju Isagi keluar rumah tanpa pamitan.

"Waduh Na, anakmu marah tuh" Gumam Bunda Rin menatap punggung [Name] dan Isagi yang mulai menjauh.

"Gapapa, [Name] butuh waktu. Dia sebenernya bisa, cuma kadang dia takut buat mulai interaksi sama hal baru.

Dunia ga sebaik itu, aku mau [Name] kuat. Kalo nanti Isagi udah nemu pasangannya, dan kakek udah sampai dinafas terakhirnya. Aku bisa tenang leluasa lepas [Name] buat jalanin apa yang dia mau." Jelas Mama [Name].

"Jadi, Rin. Tolong bantu jaga [Name], ya?"

Rin yang sejak tadi menyimak kini mengangguk pelan.
"Iya, saya jagain anak Mama"

"Omong-omong Rin" Suara Bunda menginterupsi.

"Jangan kamu kira Bunda gatau suara apa yang dikamar kamu"

Deg!
Rin keringet dingin.

"Hapus, atau setengah fasilitas kamu Bunda sita!" Ancamnya.

"Iya, nanti Rin hapus"

"Awas kalo bohong, nanti Bunda minta Sae buat ngecek komputer kamu"

"Dih? Kalo dicek sama bang Sae, yang ada ntar videonya nambah" Batin Rin.

﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋

︻̷[Name] & Isagi's side.

"Ah gila! Gue kelepasan!" [Name] merutuki dirinya sendiri.

ιтσѕнι яιηTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang