Pulang

2.9K 375 76
                                    

♥♡♥

"Yo, perih." Keluh [Name], mengusak matanya yang habis dibilas sekuat tenaga berharap agar rasa perihnya hilang.

"Jangan digesek cil, sini coba" Isagi menangkup wajah [Name] lalu meniup matanya.

"Udah mendingan?"

"Udah... Kayanya, tapi kok mata gue jadi berat ya?" [Name] mengerjapkan matanya.

"Itu mah lo yang ngantuk! Mau pulang?"

[Name] mengangguk pelan sebelum akhirnya Yoichi menuntunnya untuk keluar dari dapur bu Anri.

"Kita pulang duluan ya, [Name] udah ngantuk." Pamit Isagi.

"Gue aja yang nganter [Name]" pinta Karasu.

"Stop modus bangsat, terakhir kali lo nganter gue pake si Arip, kita berdua nyemplung ke Empang pak Apin" Tukas Hana.

"Gapapa, [Name] udah ngantuk, ntar rumah gue keburu dikunci lagi." Jelas Isagi.

"Wait- kalian serumah?" Tanya Kaiser-

"Dia nginep dirumah gue(?)" Balas Isagi mengangkat alisnya.

'Sus-'

"Apasih, gajetot." Sinis Isagi mendapat tatapan aneh dari teman-temannya. Tangannya menarik pelan tangan gadisnya eh- sepupunya untuk menaiki motornya.

"Yo, nanti puk puk gue ya, biar cepet tidur" pinta [Name] dan dibalas anggukan oleh Isagi.

"Duluan ya semuanya" Pamit [Name].

"Bye-bye [Name]!" Balas Hana.

Hening, hingga suara dari mesin motor milik Isagi sudah mulai menjauh kerusuhan mulai kembali.

"Di puk puk katanya?"

"Di misscall sama ibunya sampe 27× juga biasanye kagak mau pulang"

"Sepupu doang ceunah gaes."

Otoya menatap Rin intens lalu membuka suara.
"Oh iya Rin, lu deket sama [Name] kah? Soalnya tadi lu pelu- BRUSEISBSJAWISWSKNIZN"

"Diyam kamu pala konto" Sinis Shidou sambil memasukkan perkedel saos gochujang buatan Chigiri ke mulut Otoya.

"Rin deket sama [Name]? ga heran sih. Waktu itu kalian pulang bareng kan?" celetuk Karasu.

'Duh, Karasu bego.'

"Iya, tapi [Name] cuma temen gue doang kok" Balas Rin.

Kaiser melontarkan senyum sinis pada Rin. "Wah? Iya kah~"

"Gausah aneh-aneh lo Kaiser. Kalo [Name] jadi sasaran lo, gue yang langsung maju." Ancam Reo.

"Pfftt- santai dong, emangnya Yaeko [Name] itu sehebat apa sih? Haha."

"Yang, pulang yuk, disini gerah." Kaiser menarik lengan pacarnya dan pergi melenggang begitu saja.

"Udah ga ketolong, monyet aja kalah sinting kalo dibandingin sama dia" Sindir Rena.

Hiori membuka suara, "Kalo bukan temen, udah gue remes bijinya tu jamet jerman"

"Hio?! Omaygat?! Km jangan gt yank" Karasu lebay.

"Istighfar Su, mau pake ayat kursi atau holy water?" Tawar Chigiri.

"Takut kali lah aku sama si Kaiser itu, makin sinting kah dia? Cinta macam obsesi, cih" Ketus Baro dengan logat yang kadang ia gunakan.

"Kita sebagai anak rohis harus bisa membawa Kaiser kejalan yang benar. URAAAAAAAAAA!!!!!" Teriak Bachira.

"URAAAAAAAAAAAA!!!!!!" Balas Reo dan Kurona serentak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ιтσѕнι яιηTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang