"Lupa lo Nara siapa? Berani banget tangan kotor lo nyentuh Nara" Ucap Revan dingin sambil menatap tajam Amel
Ya tangan kekar yang menahan tangan amel saat hendak menampar pipi Anara adalah Revano, mendengar ucapan dingin Revano membuat semua orang yang ada di kantin menunduk takut termasuk Amel sendiri yang sudah keringat dingin
Suasana kantin yang tadinya ramai kini menjadi hening
"Bira, bawa Anara ke toilet." Ucap Revano menatap Anara yang kondisi nya sudah berantakan, melihat kondisi Anara sekarang membuat tangan Revan mengepal kuat
"Lo mau kemana?" Ujar Leon saat sudah sampai di meja anara dan melihat Geo yang ingin mengikuti Anara dan Sabira
"Ke toilet lah nemenin Anara" Jawab Geo dengan polosnya
"Mau gue hajar dimana lo? " Sarkas Revan tajam
"Ckkk, iya-iya" Ujar Geo kesal
"Maura lo ambil baju buat Anara di ruangan osis meja gue di laci" Maura yang mendengar itu mengangguk cepat dan langsung pergi ke tempat yang di suruh oleh Revan
Tak berselang lama ada berberapa anak osis yang berdatangan karena suruhan Revan.
"Bawa dia ke ruangan, sisanya gue yang urus" Ujarnya ke berberapa anggota osis yang datang
Beberapa anggota osis suruhan Revan yang mendengar itu mengangguk dan membawa Amel yang memberontak
Di tempat lain tepatnya di meja Revan dkk tadi
Sepeninggalan Revan dan Leon kini tersisa Sabiru, Salma dan Violetta
"Revan anjing, tolol banget nyed main pergi-pergi ada cewe nya juga disini mana Leon ikut-ikutan lagi, bangke lah gweh harus ngomong apa njir kalo udah kaya gini" Umpat sabiru dalam hati.Keadaan di meja itu pun menjadi sedikit canggung dan hening. "Ekhem aduh neng Letta neng Salma itu tuh si chili-chilian suka banget buat masalah gue sampe Herman" Ucap Sabiru mencairkan suasana
Violetta menggeram kesal dan meninggal kan kantin. karena Revan meninggalkan nya begitu saja. Menurut nya Revan selalu mementingkan Anara di banding dirinya.
Salma yang melihat itu pun langsung menyusul Violetta tak lupa meminta maaf pada Sabiru
"Menyendiri lagi menyendiri lagi" Ujar Sabiru dengan nada mendramatis
Ruang osis
"Lo tau apa yang udah lo lakuin?" Tanya Revan menghunus. Menatap tajam gadis yang sering membuat onar ini
"Berani lo cari gara-gara sama Anara lagi, gue gak mandang mau lo cewe sekalipun" Lanjutnya
Amel yang sudah ketakutan dan keringat dingin hanya mengangguk takut meng iya kan
"Tunggu pembalasan gue nar" Ujar Amel dalam hati
Dilain tempat tepatnya di toilet perempuan ada Anara yang sedang membersihkan diri dari kuah baso yang panas serta jus tadi, Tentunya ditemani oleh Maura dan Sabira.
"Amel sialan anjirrr, kampret apaan coba nyiram lo Nar. Ih greget gue anjirrr pengen gue jambak tuh rambut nya" Ujar Maura kesal
"IYAA TUH BENER MAURA JAMBAK AJA TADI. NYIRAM-NYIRAM KAYA GA PUNYA TANAMAN AJA DI RUMAH" Tambah Sabira
"Lo juga ya Nar jangan diem aja di gituin anjirr. Pengen gue tonjok cok lambe nya" Cerocos Maura sambil membantu anara membersihkan diri
"Iya iya ura kan tadi kaget tiba-tiba di siram gitu aja" Ujar Anara
"Tapi tadi kak Revan gercep banget loh Nar, serem banget tadi aku ngeliat nya" Ucap Sabira merinding saat melihat muka Revan saat kejadian tadi
"Aku gak enak sama kak Letta jadinya, aku ga sengaja eyes contact tadi sama dia. Tatapan dia ke aku agak gimana gitu. Apa aku minta maaf aja ya ke kak Letta? " Tanya Anara karena merasa tidak enak dengan Violetta
"Gausah sih Nar, lo kan ga tau kalo kak Revan bakalan ngelakuin itu ke lo. Lagian menurut gue itu sih masih wajar ya sesama anggota osis kaya gitu, saling ngebela ya walaupun agak berlebihan" Cengir Maura sambil menenangkan Anara. Sabira yang mendengar itu pun menangguk lucu pertanda setuju
"Lagian aku juga agak kesel si sama kak Revan ih, udah ada kak letta juga. Perlakuan kak Revan ke kamu sama ke anak osis yang lain beda Nar. Cewe mana yang di gituin ga baper coba" Kesal Sabira
"Lemot lo diem deh jangan bikin beban pikiran lagi" Jawab Maura kesal
Sabira yang mendengar itu melotot tak Terima sambil mencibik lucu.
"Gak ya Maura Bira ga lemot tau"
"Ura kaya ibu-ibu kos ih suka nya marah-marah mulu" Ujar Anara sebal karena sedari tadi Maura tidak berhenti nyerocos.
"Iya emang gue kaya ibu-ibu punya dua anak gadis tapi gak ada bapaknya, Mau apa lo?!" Ucap Maura bekacak pinggang
"OEMJI, URA UDAH PUNYA ANAK?!!" Tanya Anara heboh Sabira pun tak kalah heboh nya
"Gusti nu agung capek gue sama lo berdua." Ucap Maura kepalang kesal
"MAKSUD GUE TUH ANAKNYA LO BERDUA. LO BERDUA LEMOT NYA NAUZUBILLAH POLOSNYA DI LUAR NALAR, SUKA NANYA YANG GAK MASUK AKAL, GUE MELENG DIKIT BISA BERABE LO BERDUA, SERING BUAT EMOSI, KELAKUAN KAYA BOCAH BIMBA, GIMANA GUE MAU TENANG COBA, dari darah rendah langsung darah tinggi gue" Cerocos Maura nge gas panjang lebar, Anara dan Sabira sudah menganggapaura seperti kakak mereka sendiri dan begitu pun sebaliknya Maura juga menganggap Anara dan Sabira sebagai adiknya. Diantara mereka bertiga memang Maura lah yang lebih berani, dewasa, tegas dan tak kenal takut.
Anara dan Sabira yang mendengar suara Maura terjengkit kaget sambil mengelus dada sabar. Dan tak sadar jika mereka sudah selesai membantu anara membersihkan noda di tubuhnya akibat ulah Amel tadi
Gimana sama bab ini?
Jangan lupa vote sama komen nya yaa
Jangan lupa juga follow
Wp minebright
Instagram @naylaaaanay
Tiktok @naylaaaraaaTengkyuh gayss✨✨
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET LOVE
Novela JuvenilSederhana saja, tentang Anara Anastasya si wakil ketua osis Galaksi High School yang memiliki perasaan diam-diam terhadap ketua osis Galaksi High School. Yaitu Revano Putra Alzean dikenal sebagai sebagai pribadi yang tegas, dingin, dan parasnya bak...