The Baby is Him - 04

74 16 5
                                    

Dengan langkah terburu, Jeonghan berjalan memasuki gedung megah milik Keluarga Choi.. Gedung dimana setiap hari sang suami menghabiskan setengah harinya.. Gedung dengan ratusan pekerja yang dimana menjadi jantung keberhasilan Keluarga Choi..

Jeonghan terus melangkah menuju ruang kerja Seungcheol tanpa memutuskan percakapan lewat benda pipih di genggaman tangannya..

“Maafkan aku, Manager-nim.. Ne~ Aku akan segera kesana setelah aku mengantar document penting ke kantor suamiku..”

“Baik.. Baik.. Aku pastikan jam sepuluh sudah sampai di lokasi pemotretan.. Ne~… Sampai bertemu..”

“Choi Seungcheol benar-benar kamu ini..” gerutu Jeonghan setelah ia menyelesaikan percakapannya di telepon

“Han..”

Langkah Jeonghan terhenti seketika ia mendengar suara yang begitu familiar memanggilnya..

“O-oh.. Seungjae Hyung..”

“Seungcheol sakit apa? Semalam dia terlihat baik-baik saja..” tanya sang kakak ipar

“O-oh.. Seungcheolie.. itu.. dia.. Tadi pagi ia demam dan saat sarapan entah kenapa dia muntah-muntah.. Mungkin terlalu lelah…” jawab Jeonghan dengan alasan yang sebisa mungkin dapat dipercayai oleh kakak iparnya

“Panasnya tinggi??”

“Agak.. Hmm.. cukup tinggi, Hyung.. Karena itu saat Hyung telpon tadi, ia sedang tertidur..  Aku tidak ingin mengganggunya.. Hyung, ini.. documentnya.. Benar tidak? Hanya ini yang ku temukan di tas kerja Seungcheol..”

Jeonghan memberikan sebuah map berwarna biru tua ke tangan kakak iparnya..

“Baiklah.. Benar, ini documentnya.. Terima kasih ya, Han.. Oh ya.. Nanti sore sebisa mungkin Hyung akan berkunjung untuk menjenguk Seungcheol.. Dia mau makan kan, Han?? Dia itu rewel kalau sakit..”

“Jangan Hyung!!”

“Jangan??”

“Oh.. Oh, maksudku.. aku akan mengantarnya ke dokter sore nanti.. Jadi sepertinya rumah akan kosong.. Takut Hyung menunggu lama…”

“Kenapa tidak langsung memanggil Dokter Park? Selain dokter keluarga, Seungcheol selalu cocok dengan perawatan dari Dokter Park..”

“Oh.. Tadi pagi aku sudah menelpon Dokter Park.. Tapi tidak ada yang mengangkat..”

“Kalau begitu nanti biar Hyung bantu menelpon-..”

“Hyung, tidak usah.. Tidak usah repot-repot.. Aku akan terus mencoba menghubunginya… Sore nanti ke dokter lain hanya opsi lain saja jika Seungcheol belum membaik..”

Seungjae pun menganggukan kepalanya berusaha mempercayai ucapan sang adik ipar.. Meski terkesan dilarang dan terdengar sedikit mencurigakan, namun jika dipikirkan terlebih lagi, tidak ada hal yang kuat untuk pasangan ini berbohong padanya..

The Baby is HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang